Musim Dividen Tiba: ASII Pimpin Pembagian Rp16,43 Triliun
JAKARTA, BursaNusantara.com – Tiga emiten bersiap membagikan dividen interim tahun 2025 dengan cumulative date jatuh pada Selasa (20/5).
PT Astra International Tbk (ASII) menjadi yang terbesar dengan total dividen Rp16,43 triliun, menyusul PT Palma Serasih Tbk (PSGO) dan PT BFI Finance Tbk (BFIN).
“Dividen ASII tahun ini menarik dengan yield 6,31%, termasuk yang tertinggi di antara emiten LQ45,” ujar Analis Mirae Asset Sekuritas, David Setyawan.Investor harus memegang saham hingga 20 Mei untuk berhak mendapatkan dividen.
Baca Juga: BI Berpeluang Pangkas BI-Rate 25 bps ke 5,5%, The Fed Acuannya
Detail Pembagian Dividen 3 Emiten
1. PT Astra International Tbk (ASII)
- Total dividen: Rp16,43 triliun (Rp406/saham)
- Pembagian: Rp308/saham (setelah potong dividen interim Rp98/saham)
- Yield: 6,31%
- Cum date: 20 Mei 2025
- Pembayaran: 5 Juni 2025
ASII membagikan 43,01% dari laba bersih 2024. Harga saham ASII ditutup menguat 1,2% ke Rp6.450 menjelang cum date.
2. PT Palma Serasih Tbk (PSGO)
- Total dividen: Rp150,8 miliar (Rp8/saham)
- Yield: 4,1%
- Cum date: 20 Mei 2025
- Pembayaran: 5 Juni 2025
PSGO mengalokasikan 43,01% laba bersih untuk dividen. Saham PSGO stabil di Rp195 dengan volume perdagangan naik 25%.
3. PT BFI Finance Tbk (BFIN)
- Total dividen: Rp481,26 miliar (Rp32/saham)
- Yield: 3,54%
- Cum date: 20 Mei 2025
- Pembayaran: 11 Juni 2025
BFIN konsisten membagikan dividen meski sektor pembiayaan menghadapi tantangan suku bunga. Harga saham BFIN terkoreksi 0,8% ke Rp905.
Analisis Fundamental Emiten
ASII menunjukkan kinerja kuat dengan pertumbuhan laba bersih 12% YoY di Q1 2025, didorong performa bisnis otomotif dan alat berat.
“Fundamental ASII solid dengan DER hanya 0,8x, sangat sehat untuk perusahaan sekelasnya,” jelas David Setyawan.
PSGO manfaatkan kenaikan harga CPO 18% YTD untuk meningkatkan profitabilitas. Namun analis memperingatkan risiko fluktuasi harga komoditas yang bisa mempengaruhi pembagian dividen tahun depan.
BFIN berhasil menjaga NPL di kisaran 2,1% meskipun tekanan suku bunga. “Konsistensi pembayaran dividen BFIN selama 5 tahun terakhir patut diapresiasi,” tambah David.
Strategi Investor Menyambut Cum Date
- Buy on Rumour: Akumulasi saham 1-2 minggu sebelum cum date
- Hold for Dividend: Pertahankan hingga tanggal pembayaran untuk investor jangka panjang
- Swap Strategy: Alihkan ke emiten lain yang belum bagi dividen setelah cum date
“Untuk investor retail, ASII tetap pilihan utama karena likuiditas tinggi dan track record dividen konsisten,” rekomendasi Head Research PT Sinarmas Sekuritas, Jeffrosenberg Tan.
Proyeksi Harga Pasca Cum Date
- ASII: Berpotensi koreksi 3-5% ke kisaran Rp6.100-Rp6.200
- PSGO: Cenderung sideways di Rp190-Rp200
- BFIN: Risiko koreksi ke Rp880-Rp900
Analis menyarankan investor memantau:
- Perubahan kebijakan dividen tahun depan
- Kinerja Q2 2025 masing-masing emiten
- Sentimen pasar secara keseluruhan
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ikuti berita terbaru Bursa Nusantara di GOOGLE NEWS
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi