Geser kebawah untuk baca artikel
BisnisPasarPropertiSaham

3 Konglomerat Kuasai Bursa: Saham DSSA & PANI Melejit

×

3 Konglomerat Kuasai Bursa: Saham DSSA & PANI Melejit

Sebarkan artikel ini
3 konglomerat kuasai bursa saham dssa & pani melejit thumb
Tiga konglomerat besar Indonesia – Grup Sinar Mas, Agung Sedayu, dan Salim – mendominasi BEI 2024. Saham DSSA dan PANI catat cuan fantastis, IPO CBDK raih Rp 2,3 triliun.

JAKARTA, Bursa Nusantara Official – Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2024 menjadi panggung kejayaan bagi tiga konglomerat besar Indonesia, yakni Grup Sinar Mas, Grup Agung Sedayu, dan Grup Salim. Berbagai saham yang mereka kendalikan mencatatkan kinerja gemilang di tengah dinamika pasar yang fluktuatif.

Kinerja Saham Luar Biasa DSSA dan PANI

Dua saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI, yaitu PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), berhasil mencatatkan cuan fantastis secara year-to-date (ytd). DSSA, bagian dari Grup Sinar Mas yang dipimpin oleh Franky Oesman Widjaja, mencatatkan kenaikan harga saham hingga 435%. Sementara itu, PANI, yang merupakan hasil kolaborasi Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, naik sebesar 269,6%.

Dengan pencapaian tersebut, ketiga konglomerat ini menegaskan dominasinya di lantai bursa. Franky Oesman Widjaja (Grup Sinar Mas), Sugianto Kusuma atau Aguan (Grup Agung Sedayu), dan Anthoni Salim (Grup Salim) menjadi figur kunci di balik keberhasilan ini.

Tambahan Cuan dari Saham Lain

Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), emiten pertambangan emas dan tembaga milik Grup Medco dan Grup Salim, mencatatkan cuan sebesar 38,6% ytd. Tidak ketinggalan, Grup Barito Pacific yang dipimpin oleh Prajogo Pangestu juga turut mencatatkan kinerja positif melalui PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), yang masing-masing naik 36,4% dan 12,1%.

Sementara itu, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), milik Grup Djarum, mencatatkan kenaikan moderat sebesar 6,6%. Namun, saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yang dikendalikan oleh Low Tuck Kwong, hanya naik tipis sebesar 1,7%.

Sebaliknya, saham unggulan seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami penurunan masing-masing sebesar 30%, 26,5%, dan 1,6%.

Aksi IPO Anak Usaha PANI: PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)

Grup Agung Sedayu dan Grup Salim melalui PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) kembali melakukan ekspansi strategis dengan IPO anak usahanya, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).

Dalam penawaran umum perdana ini, CBDK menawarkan sebanyak-banyaknya 566,89 juta saham atau setara dengan 10% dari modal yang ditempatkan. Dengan rentang harga penawaran awal Rp 3.000 – Rp 4.060 per saham, total dana yang dapat dihimpun mencapai Rp 2,3 triliun.

Dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk penyertaan modal ke PT Industri Pameran Nusantara (PT IPN), afiliasi CBDK, dalam bentuk ekuitas. Proses bookbuilding berlangsung mulai 13 Desember hingga 20 Desember 2024, dengan Trimegah Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Mengapa DSSA dan PANI Mendominasi?

Keberhasilan DSSA dan PANI tidak lepas dari strategi ekspansi bisnis yang agresif dan diversifikasi portofolio yang solid. DSSA memanfaatkan momentum pertumbuhan sektor energi dan infrastruktur, sementara PANI mengandalkan kekuatan Grup Agung Sedayu dan Salim di sektor properti yang terus berkembang.

Keunggulan Grup Sinar Mas, Agung Sedayu, dan Salim dalam beradaptasi dengan kondisi pasar membuat saham-saham mereka menjadi primadona bagi investor. Dengan fundamental yang kuat, ketiga grup ini diprediksi akan terus mendominasi pasar saham Indonesia dalam waktu mendatang.