JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) menyiapkan langkah strategis untuk mendukung stabilitas sahamnya dengan mengumumkan rencana pembelian kembali atau buyback saham senilai maksimal Rp 4 triliun.
Buyback ini setara dengan 10% dari total modal disetor dalam perusahaan.
Rencana buyback akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan berlangsung pada 15 Mei 2025.
Jika disetujui, aksi ini akan dilaksanakan secara bertahap melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 16 Mei 2025 dan berlangsung selama maksimal 12 bulan ke depan.
Baca Juga: IHSG Tertekan Usai Libur Lebaran, Investor Wait and See
Harga Saham ADRO Terkoreksi Dalam
Di tengah pengumuman rencana buyback, harga saham ADRO justru melemah signifikan. Berdasarkan data IDX Mobile per Selasa (8/4), saham ADRO ditutup turun 10,84% ke level Rp 1.645 per saham.
Dalam rentang tiga bulan terakhir, ADRO sudah terkoreksi 31,46%, mencerminkan tekanan berkelanjutan di pasar.
Sinyal Teknis Masih Lemah, Analis Sarankan Wait and See
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyebut kondisi teknikal ADRO saat ini masih menunjukkan pola bearish consolidation.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Sideways, Investor Wait and See di Tengah Sentimen Global
Ia mengamati terbentuknya pola lower low yang menandakan tren penurunan masih berlanjut, terlebih ditambah aksi jual bersih dari investor asing yang masih berlangsung.
“Posisi teknikal ADRO masih lemah. Investor sebaiknya wait and see terlebih dahulu sebelum masuk,” jelas Nafan kepada Kontan, Selasa (8/4).
Buyback Bisa Jadi Katalis Positif
Meskipun tekanan harga masih tinggi, rencana buyback dinilai bisa menjadi katalis jangka pendek yang positif. Menurut Nafan, aksi ini memiliki potensi untuk meningkatkan minat investor terhadap saham ADRO.
Baca Juga: Pasca Spin Off Saham ADRO Terus Merosot, Terendah Tiga Tahun
“Dengan buyback, ada peluang likuiditas saham membaik, permintaan meningkat, dan harga saham terdorong naik,” paparnya.
Rencana ini menjadi langkah strategis ADRO di tengah tekanan pasar yang tinggi, sekaligus sinyal kepada investor bahwa perusahaan tetap percaya pada fundamental jangka panjangnya.
Baca Juga: Dividen Interim ADRO: Peluang Terakhir dan Prediksi Harga Saham
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bursa.Nusantaraofficial.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru
