Manuver Ganda Ubah Peta Bisnis Migas Nasional
JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) memulai babak baru konsolidasi industri energi nasional dengan mengakuisisi dua perusahaan strategis milik Grup Hafar: PT Hafar Daya Konstruksi dan PT Hafar Daya Samudera.
Langkah ini bukan sekadar transaksi bisnis, tetapi strategi untuk memperkuat dominasi di sektor engineering, procurement, construction, and installation (EPCI) migas lepas pantai dan segmen midstream yang kian strategis.
Skema Akuisisi Bernilai Ratusan Miliar
Melalui anak usahanya PT Petrosea Engineering Procurement Construction (Petrosea EPC), PTRO menggelontorkan total Rp 399,90 miliar. Rinciannya, Rp 239,92 miliar untuk 51% saham PT Hafar Daya Konstruksi, dan Rp 159,59 miliar untuk 51% saham PT Hafar Daya Samudera.
Sisa 49% saham kedua perusahaan tersebut diborong RAJA, yang dikenal sebagai pemain midstream energi dengan koneksi kuat ke berbagai proyek infrastruktur migas nasional.
RAJA Bidik Sinergi Midstream dan Infrastruktur Lepas Pantai
Sekretaris Perusahaan RAJA, Yuni Pattinasarani, menegaskan akuisisi ini sejalan dengan peta jalan bisnis perseroan yang fokus pada penguatan sektor midstream.
Selain itu, kepemilikan di Hafar Daya Konstruksi dan Hafar Daya Samudera memungkinkan RAJA memperluas kompetensi di proyek instalasi dan konstruksi infrastruktur migas lepas pantai, sekaligus mengintegrasikan rantai pasok energi dari darat ke laut.
PTRO Diversifikasi ke Minyak dan Gas
Bagi Petrosea, akuisisi ini adalah bagian dari strategi diversifikasi portofolio. Sekretaris Perusahaan PTRO, Anto Broto, menyebut langkah ini akan memperluas cakupan bisnis yang sebelumnya lebih fokus di pertambangan dan jasa rekayasa, menjadi mencakup sektor minyak dan gas bumi yang prospektif.
Petrosea memandang sektor migas sebagai peluang jangka panjang, terutama di tengah rencana pemerintah memperkuat produksi migas domestik dan mempercepat pembangunan infrastruktur energi.
Sentimen Pasar: Prospek Positif dan Rekomendasi Buy
Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, menilai akuisisi ini akan berdampak positif terhadap kinerja kedua emiten.
Bagi PTRO, perluasan jaringan di sektor migas akan memperluas sumber pendapatan. Bagi RAJA, penguatan posisi di midstream akan menciptakan potensi sinergi dengan entitas anak yang telah lebih dahulu menguasai proyek EPCI.
Dari perspektif teknikal, Nafan merekomendasikan accumulative buy PTRO di kisaran Rp 3.610–Rp 3.780, dengan target terdekat Rp 3.900. Untuk RAJA, rekomendasinya adalah add di kisaran Rp 2.520–Rp 2.620, dengan support di Rp 2.520 dan Rp 2.420.
Konsolidasi Industri Migas: Tren yang Menguat
Langkah PTRO–RAJA ini menjadi bagian dari tren konsolidasi yang tengah menguat di sektor energi Indonesia, di mana pemain besar memilih memperluas kendali melalui akuisisi strategis ketimbang hanya mengandalkan ekspansi organik.
Dengan menguasai mayoritas saham dua perusahaan yang berpengalaman di konstruksi dan jasa lepas pantai, keduanya tidak hanya memperkuat posisi domestik, tetapi juga berpotensi menjadi pemain regional di pasar EPCI dan midstream Asia Tenggara.
Jika strategi integrasi pasca-akuisisi berjalan mulus, pasar dapat menyaksikan sinergi operasional yang mampu menurunkan biaya proyek, meningkatkan efisiensi eksekusi, dan memperbesar porsi kontrak migas yang dimenangkan.
Langkah ini juga memberi sinyal kepada investor bahwa kedua emiten tidak hanya reaktif terhadap peluang pasar, tetapi juga proaktif membentuk peta industri energi masa depan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Respon (7)