JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Di tengah dinamika pasar modal yang terus berubah, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menunjukkan upaya strategis untuk mempertahankan stabilitas dan nilai jangka panjangnya.
Salah satu momen penting yang terjadi pada 11 Februari 2025 adalah transaksi pembelian saham oleh wakil direktur utama BMRI, Alexandra Askandar. Dalam langkah investasinya, Askandar membeli sebanyak 310 ribu lembar saham BMRI dengan harga Rp4.870 per saham, menghasilkan nilai transaksi sekitar Rp1,5 miliar.
Transaksi ini membuat jumlah saham yang dimilikinya meningkat dari 14.519.800 lembar menjadi 14.829.800 lembar, menandakan keyakinan kuat terhadap prospek BMRI meskipun saham bank saat ini sempat tertekan akibat aksi jual masif oleh investor asing.
Transaksi Investasi Alexandra Askandar
Detail Transaksi dan Tujuan Investasi
Alexandra Askandar menjelaskan bahwa tujuan utama dari transaksi tersebut adalah untuk investasi jangka panjang. Menurut laporan yang diterima oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Minggu (16/2/2025), pembelian saham tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk mengoptimalkan portofolio kepemilikan BMRI.
Dengan menambah porsi saham, Askandar tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemegang saham penting, tetapi juga berupaya memberikan sinyal positif kepada pasar bahwa BMRI memiliki fundamental yang kokoh.
Pengaruh Terhadap Posisi Kepemilikan
Transaksi ini membawa perubahan signifikan dalam struktur kepemilikan saham BMRI. Meskipun jumlah saham yang dimiliki Alexandra Askandar meningkat, tekanan dari aksi jual oleh investor asing tetap menjadi tantangan.
Secara year-to-date, harga saham BMRI pernah anjlok hingga 10% sebelum kembali stabil pada level Rp5.125 per saham. Kenaikan investasi oleh Askandar di tengah fluktuasi pasar menandakan keyakinan manajemen BMRI terhadap kemampuan bank untuk bangkit dan tumbuh secara berkelanjutan.
Rencana Buyback Saham BMRI
Strategi Buyback sebagai Penopang Nilai Saham
Sebagai respons terhadap tekanan pasar, BMRI telah mengumumkan rencana untuk melakukan buyback saham dengan nilai maksimal mencapai Rp1,17 triliun.
Program buyback ini bertujuan untuk menguatkan keyakinan investor terhadap nilai jangka panjang BMRI dan menciptakan stabilitas harga saham.
Buyback juga direncanakan untuk mendukung program kepemilikan saham bagi pegawai serta direksi dan dewan komisaris, sebagai bagian dari strategi insentif internal.
Implikasi Buyback Terhadap Fundamental BMRI
Rencana buyback ini diharapkan akan memberikan beberapa manfaat strategis, antara lain:
- Meningkatkan Likuiditas: Dengan membeli kembali saham yang beredar, BMRI dapat mengurangi jumlah saham di pasar, sehingga meningkatkan likuiditas dan potensi apresiasi nilai saham.
- Penguatan Struktur Modal: Program buyback berfungsi sebagai sarana untuk mengoptimalkan struktur modal, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan kredit dan investasi.
- Dukungan Kepemilikan Internasional: Meski saat ini BMRI tengah mengalami tekanan dari aksi jual investor asing, buyback diharapkan dapat menjadi penyeimbang yang menstabilkan sentimen pasar dan memperkuat posisi BMRI sebagai emiten blue chip yang menarik bagi investor jangka panjang.
Prospek dan Strategi Pertumbuhan BMRI
Pertumbuhan Kredit dan Kinerja Keuangan
Manajemen BMRI telah menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10-12% YoY pada tahun 2025. Hal ini menjadi indikator penting dalam mendukung peningkatan pendapatan bank, terutama dari pendapatan bunga yang merupakan tulang punggung kinerja keuangan BMRI.
Dengan pertumbuhan kredit yang solid dan pengendalian biaya kredit, BMRI diperkirakan akan mampu meningkatkan laba bersih dan memberikan hasil dividen yang menarik bagi para pemegang saham.
Pengendalian Risiko dan Kualitas Aset
Meski menghadapi tekanan dari aksi jual investor asing, BMRI terus menjaga kualitas asetnya melalui pengendalian risiko yang ketat.
Dengan rasio Non Performing Loan (NPL) yang dipertahankan pada level sekitar 1% dan target penurunan Loan to Deposit Ratio (LDR) ke kisaran menengah, BMRI menunjukkan bahwa fundamentalnya tetap kuat dan tahan banting terhadap fluktuasi pasar.
Strategi manajemen risiko ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mendukung program buyback dan menjaga nilai wajar saham, yang ditetapkan dengan target harga baru sekitar Rp5.900 per saham.
Implikasi bagi Investor dan Pasar Modal
Sinyal Positif bagi Investor
Transaksi investasi oleh Alexandra Askandar serta pengumuman rencana buyback saham oleh BMRI memberikan sinyal positif kepada pasar modal.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen BMRI dalam meningkatkan nilai pemegang saham dan mengoptimalkan struktur modalnya.
Bagi investor, kegiatan tersebut menandakan bahwa BMRI masih memiliki potensi pertumbuhan yang kuat meskipun terjadi tekanan dari aksi jual investor asing.
Dampak Terhadap Persepsi Pasar
Dengan fundamental yang tetap kuat dan strategi pengendalian risiko yang efektif, BMRI diharapkan mampu menarik minat investor institusi maupun ritel.
Program buyback yang diumumkan juga akan menjadi alat untuk menstabilkan harga saham dan memberikan keyakinan bahwa BMRI siap menghadapi tantangan pasar jangka pendek sekaligus mempertahankan pertumbuhan jangka panjang.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menunjukkan dinamika pasar yang menarik dengan transaksi investasi oleh Alexandra Askandar, yang meningkatkan portofolio sahamnya, dan rencana buyback yang diumumkan sebagai upaya untuk menguatkan nilai saham.
Strategi investasi dan restrukturisasi modal ini diharapkan dapat mengimbangi tekanan pasar akibat aksi jual investor asing dan mendukung pertumbuhan kredit, efisiensi operasional, serta pengendalian risiko yang kuat.
Dengan target pertumbuhan kredit 10-12% dan penyesuaian fundamental yang matang, BMRI tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari aset blue chip dengan potensi apresiasi jangka panjang.
Langkah strategis seperti buyback saham, yang juga mendukung program kepemilikan saham bagi pegawai dan direksi, mencerminkan komitmen BMRI untuk terus berinovasi dan mengoptimalkan struktur modalnya.
Ke depan, meski pasar mengalami fluktuasi, fundamental BMRI yang kuat dan dukungan manajemen dalam pengendalian risiko diharapkan akan menjaga stabilitas harga saham, memberikan keuntungan optimal bagi investor, dan memperkuat posisi BMRI di puncak pasar modal Indonesia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.