Harga Saham ANTM Melesat, Sinyal Breakout Makin Dekat
JAKARTA, BursaNusantara.com – Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencetak lonjakan signifikan pada penutupan perdagangan Jumat, 23 Mei 2025, dengan kenaikan 5,74% ke level Rp 3.130 per saham.
Aksi beli masif dari investor institusi terlihat mendorong reli tajam, ditopang volume jumbo yang mencapai 271,78 juta lembar atau jauh di atas rata-rata mingguan.
Posisi harga saat ini juga menjauh dari MA14 dan MA21, mempertegas dominasi tren bullish yang tengah berlangsung.
Momentum dan Akumulasi Mendukung Tren Naik
Menurut Pengamat dan Analis Senior Pasar Saham Mohamad Ali dari BursaNusantara.com, sinyal teknikal jangka pendek hingga menengah saham ANTM mengarah ke potensi breakout lanjutan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Saham PTBA Bergerak Konsolidatif, Sinyal Akumulasi Menguat
“Volume akumulasi yang besar disertai dengan harga yang terus mencetak higher high menunjukkan distribusi tidak terjadi secara berarti. Ini adalah bentuk klasik reli sehat,”
ujar Ali menjelaskan.
Berdasarkan data broker summary, net buy mencapai 1.074.896 lot dengan nilai transaksi bersih Rp 328,6 miliar.
Ali juga mencatat bahwa broker-broker besar seperti BK, ZP, dan AK menjadi kontributor utama akumulasi dengan pembelian ratusan ribu lot.
Rasio Beli dan Volume Memberi Sinyal Lanjutan Positif
Broker BK memimpin pembelian dengan total nilai beli Rp 116,2 miliar dan net buy sebesar 218.000 lot, diikuti ZP dan AK yang masing-masing memborong 180.700 dan 109.800 lot.
Menurut analisa Ali, konsistensi akumulasi dari institusi ini memberikan sinyal kuat bahwa penguatan saham ANTM belum mencapai puncaknya.
“Kalau kita perhatikan, MA14 dan MA21 terus melebar, artinya momentum jangka pendek sangat sehat. RSI belum overbought, sementara MACD masih menunjuk ke atas. Ini kombinasi teknikal yang ideal untuk kelanjutan tren naik,”
jelasnya lagi.
Volume transaksi pada hari Jumat juga mencetak 271 juta lebih lembar saham berpindah tangan, hanya sedikit di bawah puncak volume pada 7 Mei yang berada di 286 juta lembar.
Namun, nilai rata-rata perdagangan tetap meningkat secara mingguan.
Rekomendasi dan Proyeksi Pembukaan
Berdasarkan indikator teknikal, saham ANTM diperkirakan masih memiliki ruang penguatan. Support kuat saat ini berada di kisaran Rp 2.950–3.000, sementara level resistensi berikutnya berada di Rp 3.180 dan zona psikologis Rp 3.250.
Ali memberikan pandangan teknikal sebagai berikut:
- Buy on pullback di area Rp 3.000–3.050 untuk investor yang belum masuk posisi.
- Hold jika sudah mengoleksi dari kisaran bawah Rp 2.700–2.900.
- Sell on strength di area Rp 3.250–3.300 jika volume mulai melemah dan RSI menyentuh overbought ekstrem.
“Jika pada pembukaan pekan depan saham ANTM mampu mempertahankan posisi di atas Rp 3.100 dengan volume di atas 250 juta, maka potensi menuju Rp 3.300 akan semakin terbuka lebar,”
tambah Ali dengan nada optimis.
Prospek Jangka Menengah Masih Cerah
Sektor logam dasar dan nikel yang menjadi core bisnis ANTM masih mendapatkan dukungan fundamental dari tren kenaikan permintaan global terhadap baterai kendaraan listrik.
Ali menekankan bahwa outlook sektor ini memberi nilai tambah bagi ANTM di luar teknikal.
“Selama harga nikel dan prospek transisi energi tetap solid, maka investor jangka menengah akan terus mengakumulasi saham ini,”
kata Ali.
Selain itu, arus asing yang terus masuk juga memberi validasi atas sentimen positif. Indikator Net Foreign Buy/Sell menunjukkan tren beli konsisten sejak awal Mei.
Level psikologis Rp 3.200 akan menjadi kunci pembukaan awal pekan depan. Jika mampu ditembus dengan akumulasi berlanjut, target teknikal jangka pendek berada di kisaran Rp 3.320 hingga Rp 3.370.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi