Geser Kebawah
Aksi KorporasiHeadlinePasar

Astra Pertahankan Yield Dividen 7% 2025-2026

87
×

Astra Pertahankan Yield Dividen 7% 2025-2026

Sebarkan artikel ini
Astra Pertahankan Yield Dividen 7% 2025-2026
Astra hasilkan laba US$11 miliar selama 7 tahun; yield dividen diprediksi 7% di 2025-2026, tunjukkan prospek positif meski sektor otomotif menurun.

JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – PT Astra International Tbk (ASII) telah mencatatkan laba bersih sebesar US$11 miliar dalam tujuh tahun terakhir.

Dari total laba tersebut, 66% atau sekitar US$7,2 miliar dialokasikan sebagai dividen kepada pemegang saham, sementara 29% digunakan untuk investasi.

Sponsor
Iklan

Kinerja ini menunjukkan komitmen kuat ASII dalam membagikan keuntungan dan mendukung pertumbuhan investasi strategis untuk masa depan.

Kinerja Keuangan dan Alokasi Investasi

Selama periode tujuh tahun, strategi ASII dalam mengalokasikan laba bersih ke dividen menjadi salah satu faktor utama yang membuat saham perusahaan ini tetap menarik di mata investor.

Dividen yang tinggi memberikan sinyal stabilitas keuangan dan keyakinan terhadap prospek jangka panjang perusahaan.

Meskipun ada beberapa investasi yang belum menghasilkan imbal hasil signifikan, terutama di sektor startup, investasi di segmen alat berat dan pertambangan tetap mencatat kinerja yang tahan banting.

Verdhana Sekuritas mencatat bahwa investasi ASII dalam tujuh tahun terakhir sebagian besar belum menunjukkan hasil optimal. Misalnya, investasi sekitar US$450 juta ke startup, termasuk penyertaan US$250 juta ke GOTO, masih belum menghasilkan cuan besar.

Di sisi lain, investasi di sektor kesehatan juga cukup signifikan, dengan dana sebesar US$135 juta disalurkan ke Halodoc dan Hermina, serta sekitar US$40 juta ke Cardiovascular Hospital.

Meski demikian, fokus utama perusahaan tetap pada pengembalian dividen yang menguntungkan bagi pemegang saham.

Tantangan di Sektor Otomotif

Salah satu tantangan yang mencuat adalah penurunan kontribusi segmen otomotif. Pada dua puluh tahun silam, segmen otomotif menyumbang 50% laba bersih ASII, namun kini telah menyusut menjadi 32%.

Hal ini dipicu oleh saturasi pasar dan perubahan kecenderungan konsumen yang semakin menekan pertumbuhan bisnis otomotif.

Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran akan profitabilitas jangka panjang, meskipun dividen dan kinerja segmen alat berat serta pertambangan masih mendukung stabilitas keuangan.

Prospek Dividen dan Rekomendasi Investasi

Meskipun menghadapi tekanan di sektor otomotif, analis tetap optimistis bahwa ASII akan terus membagikan dividen dengan yield berkisar antara 4-6% pada tahun berjalan.

Lebih menarik lagi, diperkirakan yield dividen akan naik menjadi 7% pada 2025-2026, didukung oleh kas yang solid dan kinerja segmen pertambangan yang stabil.

Verdhana Sekuritas, melalui risetnya, mempertahankan rekomendasi buy untuk saham ASII. Target harga saham diperkirakan mencapai Rp6.000 dengan rasio PER sebesar 7 kali.

Rekomendasi ini didasarkan pada fundamental perusahaan yang kuat serta prospek pertumbuhan dividen yang menarik, sehingga tetap menarik bagi investor yang mencari aset dengan imbal hasil dividen tinggi.

Strategi ASII dalam mendistribusikan laba sebagai dividen serta mengalokasikan dana investasi untuk segmen-segmen strategis telah memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan perusahaan.

Meski terdapat tantangan di sektor otomotif yang menyusut, pertumbuhan bisnis di segmen alat berat dan pertambangan tetap menjadi penopang stabilitas keuangan.

Dengan yield dividen yang diprediksi mencapai 7% pada 2025-2026, saham ASII diyakini akan terus menarik minat investor, menjadikannya pilihan utama di pasar saham Indonesia.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Tinggalkan Balasan