Merger XL Axiata dan Smartfren, Apa Dampaknya?
JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Dua raksasa industri, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas, baru saja menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) strategis untuk memperkuat ekosistem telekomunikasi dan mempercepat transformasi digital di Asia Tenggara.
Salah satu langkah besar dalam kesepakatan ini adalah rencana merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom, yang akan membentuk perusahaan baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk.
Merger ini diyakini akan mengubah peta industri telekomunikasi Indonesia dan regional, dengan total nilai perusahaan prasinergi mencapai Rp 104 triliun serta estimasi pendapatan proforma sebesar Rp 45,4 triliun.
Dengan skala sebesar ini, perusahaan gabungan akan memiliki kapasitas yang lebih besar dalam meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat konektivitas digital, serta mendorong inovasi di sektor telekomunikasi dan teknologi finansial.
Transformasi Digital Melalui 5G dan Infrastruktur Digital
Selain merger, Axiata dan Sinar Mas juga menjajaki peluang sinergi dalam pengembangan layanan 5G, infrastruktur digital, dan teknologi finansial. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di Malaysia, Indonesia, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Dengan implementasi 5G, konektivitas di Indonesia akan semakin cepat dan stabil, memberikan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi digital, ekspansi bisnis berbasis teknologi, serta peningkatan akses terhadap layanan keuangan digital. Ini juga sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat industri telekomunikasi dan mendukung ekosistem startup digital.
Persetujuan Regulator dan Target Penyelesaian
Meski rencana merger ini sudah ditandatangani, persetujuan regulator dan pemegang saham masih dibutuhkan. Target penyelesaian merger ini diperkirakan pada paruh pertama tahun 2025.
Jika mendapat lampu hijau dari regulator, PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk akan menjadi pemain utama di industri telekomunikasi Asia Tenggara.
Menurut Vivek Sood, Group CEO Axiata Group, kesepakatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kerja sama regional, meningkatkan kualitas layanan, dan mendukung transformasi digital.
“Dengan memperdalam dan menegaskan kembali kemitraan dengan Sinar Mas, kami berupaya memanfaatkan potensi transformatif dari jaringan 5G, solusi bisnis, dan infrastruktur digital. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengatasi kesenjangan digital di Malaysia, Indonesia, dan sekitarnya.”
Evaluasi Pasar dan Strategi Operasi
Dalam MoU pertama, Axiata dan Sinar Mas akan melakukan analisis pasar menyeluruh, menilai kompetisi yang ada, serta mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi di pasar prioritas. Mereka juga akan mengevaluasi kompetensi inti dalam ekosistem masing-masing guna menentukan model operasi paling efektif untuk memanfaatkan potensi pasar.
Selain itu, kedua perusahaan ini akan memfasilitasi kemitraan strategis di dalam ekosistem telekomunikasi untuk mengembangkan bisnis baru dan memastikan keselarasan dengan agenda ekonomi digital nasional dan regional.
Langkah Baru untuk Ekonomi Digital Asia Tenggara
Franky Oesman Widjaja, Chairman of Sinar Mas Telecommunications and Technology, menegaskan bahwa dua nota kesepahaman ini menandai era baru dalam upaya bersama mempercepat transformasi digital di Malaysia dan Indonesia.
“Kami percaya bahwa kolaborasi antara Axiata dan Sinar Mas akan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan serta berkontribusi signifikan terhadap ekonomi digital kawasan. Langkah ini akan memperkuat konektivitas, mendorong inovasi, dan memberdayakan bisnis serta komunitas.”
Kesepakatan ini juga mempertegas komitmen Axiata dan Sinar Mas dalam perjanjian definitif yang diumumkan pada 11 Desember 2024, sebagai langkah nyata dalam mewujudkan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).
Kesimpulan: Babak Baru Industri Telekomunikasi
Dengan adanya merger XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telcom, serta kolaborasi Axiata dan Sinar Mas dalam pengembangan layanan 5G dan teknologi digital, industri telekomunikasi di Indonesia dan Asia Tenggara akan memasuki babak baru yang lebih kompetitif dan inovatif.
Transformasi ini diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam layanan komunikasi, mendorong pertumbuhan bisnis digital, serta menciptakan lebih banyak peluang kerja di sektor teknologi dan telekomunikasi.
Namun, pelaksanaan merger masih bergantung pada persetujuan regulator dan kesiapan infrastruktur digital. Jika semua berjalan lancar, XLSmart berpotensi menjadi pemain dominan di Asia Tenggara, membawa industri telekomunikasi ke level yang lebih tinggi.
Bagaimana menurut Anda? Apakah merger ini akan menjadi game changer bagi industri telekomunikasi di Indonesia?
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru
