Geser kebawah untuk baca artikel
HeadlinePasarSaham

BBRI, BBCA, BMRI, atau BBNI: Siapa Jadi Pilihan Utama 2025?

×

BBRI, BBCA, BMRI, atau BBNI: Siapa Jadi Pilihan Utama 2025?

Sebarkan artikel ini
bbri bbca bmr atau bbni siapa jadi pilihan utama 2025 kompres
Prospek sektor perbankan 2025 dinilai overweight. BBCA dan BMRI menjadi top picks dengan target harga Rp 12.500 dan Rp 8.500. Temukan analisis lengkapnya di sini!

Prospek Perbankan 2025: Overweight dan Optimisme

JAKARTA, bursa.nusantaraofficial.com – Prospek sektor perbankan pada 2025 dinilai overweight, menunjukkan potensi pengembalian investasi yang lebih baik dibandingkan sektor lain. Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit mencapai 11–13%, didorong oleh kredit UMKM dan pergeseran belanja fiskal ke arah konsumsi rumah tangga.

Meski optimisme tinggi, tantangan tetap ada. Biaya kredit (cost of credit/CoC) diperkirakan meningkat, seiring depresiasi rupiah akibat penguatan dolar AS yang berlangsung lebih lama. Namun, kebijakan potensial seperti penurunan suku bunga dan pengurangan persyaratan cadangan wajib dari Bank Indonesia (BI) diharapkan dapat memperbaiki likuiditas, menurunkan biaya dana (CoF), serta mendorong pertumbuhan margin bunga bersih (net interest margin/NIM).


Saham Top Picks: BBCA dan BMRI di Puncak

Samuel Sekuritas menetapkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebagai pilihan utama (top picks) dengan rekomendasi buy. Target harga BBCA dipatok sebesar Rp 12.500, sementara BMRI di Rp 8.500.

Selain itu, saham lain yang mendapatkan rekomendasi buy adalah:

  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Rp 5.500
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): Rp 6.500
  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS): Rp 3.400
  • PT Bank Panin Tbk (PNBN): Rp 2.200

Sebaliknya, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mendapatkan rekomendasi sell dengan target harga Rp 1.100, sementara PT Bank Jago Tbk (ARTO) direkomendasikan hold di harga Rp 2.800.


Faktor Pendukung Pertumbuhan Sektor Perbankan

1. Kredit UMKM sebagai Motor Pertumbuhan:
Pertumbuhan kredit diprediksi mencapai 11–13% pada 2025, didukung fokus pemerintah pada UMKM sebagai prioritas.

2. Efisiensi Operasional:
Meskipun cost income ratio (CIR) diperkirakan meningkat, efisiensi tetap menjadi pilar utama sektor ini.

3. Stimulus Kebijakan BI:
Potensi pemotongan suku bunga dan pengurangan cadangan wajib bakal memperkuat likuiditas serta menurunkan biaya dana (CoF).

4. Stabilitas NIM:
Dengan dukungan likuiditas yang lebih baik, net interest margin (NIM) sektor perbankan diproyeksikan tetap positif.


Risiko yang Mengintai

Namun, risiko tetap ada. Penurunan kualitas aset karena pelemahan daya beli dan depresiasi rupiah menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, investor disarankan untuk tetap selektif memilih saham dengan fundamental kuat.


Siapa Pilihan Utama Anda?

BBCA dan BMRI menjadi bintang untuk 2025 dengan prospek pertumbuhan solid. Namun, peluang juga terbuka untuk BBRI dan BBNI yang menawarkan potensi menarik. Pasar tetap menjadi arena yang dinamis, di mana analisis mendalam dan kehati-hatian menjadi kunci sukses.

Follow Channel Telegram Bursa Nusantara Official. Telegram Telegram