IKLAN
Minggu, Juni 22, 2025
  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Masuk
  • Daftar
Bursa Nusantara
  • Pasar
    • Aksi Korporasi
    • Saham
    • Kripto
    • Obligasi
    • Reksadana
    • Komoditas
  • Keuangan
    • Bank
    • Asuransi
    • Multifinance
    • Fintech
    • Lainnya
  • Bisnis
    • Perdagangan & Industri
    • Energi
    • Infrastruktur
    • Properti
    • Telekomunikasi
    • Agrobisnis
    • Otomotif
    • E-Commerce
    • UMKM
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
    • Seni & Hiburan
    • Gadget
    • Kesehatan
    • Game
    • Olahraga
    • Pendidikan
  • Investory
No Result
View All Result
Bursa Nusantara
  • Pasar
    • Aksi Korporasi
    • Saham
    • Kripto
    • Obligasi
    • Reksadana
    • Komoditas
  • Keuangan
    • Bank
    • Asuransi
    • Multifinance
    • Fintech
    • Lainnya
  • Bisnis
    • Perdagangan & Industri
    • Energi
    • Infrastruktur
    • Properti
    • Telekomunikasi
    • Agrobisnis
    • Otomotif
    • E-Commerce
    • UMKM
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
    • Seni & Hiburan
    • Gadget
    • Kesehatan
    • Game
    • Olahraga
    • Pendidikan
  • Investory
  • Masuk
  • Daftar
No Result
View All Result
Bursa Nusantara
No Result
View All Result
  • Pasar
  • Keuangan
  • Bisnis
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Investory
IKLAN
Vertikal Iklan Banner
IKLAN

BRIS Makin Dominan, Tak Terbendung di Tengah Gelombang Spin Off

Mohamad AliPenulis: Mohamad Ali
0
0
2 Juni 2025
dalam Bank, Keuangan
Saham: IDX:BRIS
Traktir Kopi Penulis
BRIS Makin Dominan, Tak Terbendung di Tengah Gelombang Spin Off

BRIS kian kukuh sebagai raksasa bank syariah RI, di tengah laju spin off UUS dan perlambatan laba April 2025.

IKLAN
Bagikan di FacebookBagikan di XBagikan ke Linkedin

Dominasi BRIS Semakin Kokoh di Tengah Derasnya Konsolidasi Syariah

JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (IDX:BRIS) kian menunjukkan posisi tak tergoyahkan sebagai pemimpin tunggal industri perbankan syariah nasional.

Baca Juga

IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

Capex FPNI 2025 Anjlok, Fokus Beralih ke Efisiensi Operasional

Hingga April 2025, BRIS membukukan laba bersih sebesar Rp2,38 triliun, tumbuh 6,40% secara tahunan (year on year/yoy), sekaligus mengonfirmasi kapasitas perusahaan dalam menjaga profitabilitas di tengah persaingan dan tekanan biaya yang meningkat.

Meskipun pertumbuhan laba tercatat melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 10% yoy, capaian ini tetap mengindikasikan kekuatan struktur bisnis BRIS.

Di sisi lain, bank syariah hasil merger dari tiga entitas besar ini tetap menjaga momentum ekspansi lewat pembiayaan dan penguatan ekuitas.

IKLAN

Pendapatan dan Pembiayaan Masih Tumbuh Solid

Pendapatan dari penyaluran dana naik 12,71% yoy menjadi Rp9,39 triliun, terdorong pembiayaan yang meningkat 14,32% yoy menjadi Rp286,92 triliun.

Meski pertumbuhan pembiayaan ini menurun dibandingkan Maret 2025 yang tumbuh 16,2% yoy, angka tersebut masih berada dalam kisaran target perusahaan sebesar 14–16% sepanjang tahun ini.

Komposisi pembiayaan yang masih kuat menjadi fondasi utama BRIS untuk menjaga pertumbuhan pendapatan bunga. Adapun total pendapatan setelah distribusi hasil tercatat Rp6,30 triliun atau naik 9,43% yoy.

Lonjakan Biaya Bagi Hasil dan Dana Mahal

Di sisi lain, BRIS menghadapi tekanan dari peningkatan biaya bagi hasil kepada pemilik dana investasi yang melonjak 20,06% yoy menjadi Rp3,08 triliun.

IKLAN

Hal ini selaras dengan meningkatnya porsi dana mahal, salah satunya deposito yang naik signifikan 13,78% yoy menjadi Rp129,41 triliun.

Sementara itu, dana murah atau CASA (giro dan tabungan) hanya naik 8,37% yoy menjadi Rp194,53 triliun. Giro tumbuh 11,38% yoy, sedangkan tabungan hanya tumbuh 7,11% yoy. Hal ini menyebabkan rasio CASA menurun dari 61,21% ke 60,05%.

Total dana pihak ketiga (DPK) BRIS tetap solid, tumbuh 10,47% yoy menjadi Rp323,94 triliun. Struktur dana ini menegaskan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap BRIS meski tantangan cost of fund terus membayangi.

Fee Based Income Meroket, Biaya Pencadangan Jadi Tantangan

Pendapatan berbasis komisi atau fee meningkat tajam hingga 63,22% yoy menjadi Rp1,02 triliun, menjadi motor tambahan laba selain margin pembiayaan.

IKLAN

Namun, tantangan muncul dari biaya pencadangan yang membengkak 34,20% yoy menjadi Rp968,36 miliar. BRIS tetap menargetkan rasio biaya kredit (cost of credit) tetap di bawah 1% hingga akhir 2025.

Secara total, aset BRIS per April 2025 mencapai Rp402,71 triliun, tumbuh 14,84% yoy. Liabilitas meningkat 14,73% yoy menjadi Rp355,22 triliun, sedangkan ekuitas naik 15,66% yoy menjadi Rp47,49 triliun.

Spin Off UUS Gencar, Tapi Belum Bisa Saingi Skala BRIS

Di tengah capaian tersebut, sektor perbankan syariah nasional mulai memasuki fase konsolidasi melalui pemisahan unit usaha syariah (UUS). Namun demikian, belum ada entitas baru yang mendekati skala BRIS saat ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa Bank BTN telah memperoleh restu untuk mengakuisisi Bank Victoria Syariah sebagai bagian dari spin off UUS BTN.

Iklan. Gulir untuk melanjutkan membaca.

Namun, konsolidasi ini belum cukup untuk menyaingi kapasitas BRIS sebagai bank hasil merger tiga raksasa: BNI Syariah, BRI Syariah, dan Mandiri Syariah.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa spin off dan konsolidasi bertujuan menciptakan bank umum syariah (BUS) yang lebih kuat dan kompetitif.

Meski begitu, proses transformasi ini diperkirakan masih butuh waktu sebelum melahirkan entitas sekelas BRIS.

OJK Dorong Spin Off, Tapi BSI Tetap Tak Tersentuh

OJK melihat tren pertumbuhan UUS sepanjang 2024 cukup positif, dengan DPK dan pembiayaan tumbuh masing-masing 10,85% dan 5,62% yoy.

Namun sebagian pertumbuhan itu bersifat sementara, karena didorong oleh persiapan model bisnis pasca spin off.

Dian menegaskan, “Spin off ini diharapkan mendorong penguatan kelembagaan dan proses bisnis UUS agar lebih kompetitif. Tapi yang terpenting, konsolidasi ini harus menciptakan stabilitas dan daya saing yang berkelanjutan.”

Namun demikian, hingga kini hanya BRIS yang menunjukkan skala besar yang mampu menopang industri secara nasional.

Ke depan, meski konsolidasi bank syariah akan terus berlanjut, investor tampaknya masih menaruh kepercayaan besar pada BRIS sebagai jangkar utama industri.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Google News Bursa Nusantara

Ikuti berita terbaru Bursa Nusantara di GOOGLE NEWS

Tags: Bank SyariahBRISCorporate ActionLaba PerusahaanLaporan KeuanganPT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI)SahamSpin Off

Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi

BagikanTweetBagikan
Sebelumnya

PSG Juara UCL, Paris Membara dalam Perayaan Brutal

Selanjutnya

Saham ASII Menguat, Investor Disarankan Waspada dan Cermat

Berita Terkait

IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

Penulis: Mohamad Ali
21 Juni 2025

...

Capex FPNI 2025 Anjlok, Fokus Beralih ke Efisiensi Operasional

Capex FPNI 2025 Anjlok, Fokus Beralih ke Efisiensi Operasional

Penulis: Mohamad Ali
21 Juni 2025

...

Indeks Syariah Kalahkan IHSG, ETF Emas Syariah Siap Diluncurkan

Indeks Syariah Kalahkan IHSG, ETF Emas Syariah Siap Diluncurkan

Penulis: Mohamad Ali
20 Juni 2025

...

IPO CDIA, Emiten Infrastruktur Baru Milik Prajogo Pangestu

IPO CDIA, Emiten Infrastruktur Baru Milik Prajogo Pangestu

Penulis: Mohamad Ali
19 Juni 2025

...

Berita Terkait

Suku Bunga Deposito BNI Terkini Mulai 2,25% per Tahun
Bank

Suku Bunga Deposito BNI Terkini Mulai 2,25% per Tahun

21 Juni 2025
BVIC Dekati KBMI 2 Usai Tambah Modal Inti Jadi Rp 4 Triliun
Bank

BVIC Dekati KBMI 2 Usai Tambah Modal Inti Jadi Rp 4 Triliun

20 Juni 2025
Saham Multifinance Bergerak Variatif, Saham Ini Paling Tangguh
Keuangan

Pembiayaan Investasi Multifinance Mulai Terkoreksi

19 Juni 2025
Saat BI rate menurun, bank digital justru menaikkan bunga kredit UMKM dan konsumsi karena risiko tinggi dan beban operasional, timbulkan beban baru.
Fintech

Bunga Kredit UMKM Bank Digital Bengkak di Tengah BI Rate Turun

17 Juni 2025

Live Top IHSG

BursaNusantara.com oleh TradingView
Klik untuk info Paket Umroh DarmaWisata via WhatsApp
  • Populer
  • Komentar
  • Terbaru
Dividen 11% Disahkan RUPS, PTBA Jaga Tradisi Cuan Konsisten

Dividen 11% Disahkan RUPS, PTBA Jaga Tradisi Cuan Konsisten

21 Juni 2025
IPO CDIA, Emiten Infrastruktur Baru Milik Prajogo Pangestu

IPO CDIA, Emiten Infrastruktur Baru Milik Prajogo Pangestu

19 Juni 2025
Indeks Syariah Kalahkan IHSG, ETF Emas Syariah Siap Diluncurkan

Indeks Syariah Kalahkan IHSG, ETF Emas Syariah Siap Diluncurkan

20 Juni 2025
Laba MNCN Naik 3,92% Jadi Rp1,07 T Berkat Pendapatan Konten

Laba MNCN Naik 3,92% Jadi Rp1,07 T Berkat Pendapatan Konten

14 Juni 2025
Prabowo Kukuh Bangun GSW Meski Dihantam Kritik Ekonom

Prabowo Kukuh Bangun GSW Meski Dihantam Kritik Ekonom

saham goto, cleo, dan wifi beda arah begini kinerjanya di bursa selasa 10 12 2024

Saham GOTO, CLEO, dan WIFI Beda Arah: Begini Kinerjanya di Bursa Selasa (10/12/2024)

dividen interim adro peluang terakhir dan prediksi harga saham compress

Dividen Interim ADRO: Peluang Terakhir dan Prediksi Harga Saham

ihsg dekati level psikologis 7000 saham saham ini tetap menjanjikan kompres

IHSG Dekati Level Psikologis 7.000, Saham-Saham Ini Tetap Menjanjikan

Ekspor Batubara Bergeser China-India Melemah, ASEAN Bangkit

Ekspor Batubara Bergeser: China-India Melemah, ASEAN Bangkit

21 Juni 2025
Suku Bunga Deposito BNI Terkini Mulai 2,25% per Tahun

Suku Bunga Deposito BNI Terkini Mulai 2,25% per Tahun

21 Juni 2025
IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

21 Juni 2025
Capex FPNI 2025 Anjlok, Fokus Beralih ke Efisiensi Operasional

Capex FPNI 2025 Anjlok, Fokus Beralih ke Efisiensi Operasional

21 Juni 2025
Vertikal Iklan Banner
IKLAN
Selanjutnya
Saham ASII Menguat, Investor Disarankan Waspada dan Cermat

Saham ASII Menguat, Investor Disarankan Waspada dan Cermat

Saham BBRI Hingga ANTM Jadi Andalan Trading, PGAS Sorot karena Dividen

Saham BBRI Hingga ANTM Jadi Andalan Trading, PGAS Sorot karena Dividen

Ikon Logo Bursa Nusantara
  • Equity Tower, Jl. Jend. Sudirman kav 52-53 No.37 Lt 37, RT.5/RW.3, Senayan, SCBD, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190
  • 08974484198
  • info@bursanusantara.com
Kategori
  • Aksi Korporasi
  • Kripto
  • Perbankan
  • Asuransi
  • Industri
Tag
  • #IHSG
  • #Komoditas
  • #Dividen
  • #Saham
  • #Laba Perusahaan
Media Sosial


Ikon LinkedIn Bursa Nusantara


Ikon Telegram Bursa Nusantara


Ikon TikTok Bursa Nusantara


Ikon YouTube Bursa Nusantara


Ikon X (Twitter) Bursa Nusantara


Ikon Facebook Bursa Nusantara


Ikon Instagram Bursa Nusantara


Ikon Pinterest Bursa Nusantara


Ikon Google Bisnis Bursa Nusantara


Ikon Google News Bursa Nusantara


Ikon Tumblr Bursa Nusantara


Ikon Threads Bursa Nusantara

© 2025 BursaNusantara.com – Semua hak cipta dilindungi.

  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Selamat Datang Kembali!

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google
Masuk dengan LinkedIn
ATAU

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Lupa Kata Sandi? Daftar

Buat Akun Baru!

Daftar dengan Facebook
Daftar dengan Google
Daftar dengan LinkedIn
ATAU

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Semua kolom wajib diisi. Masuk

Ambil kembali kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
No Result
View All Result
  • Investory
    • Profil
    • Opini
    • Tips
  • Gaya Hidup
  • Chart
  • Indeks Berita
  • Masuk
  • Daftar

© 2025 BursaNusantara.com - Semua hak cipta dilindungi.