Pertumbuhan Signifikan Bisnis Berbasis Emas
JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menutup tahun 2024 dengan pencapaian luar biasa. Bisnis berbasis emas menjadi pendorong utama kinerja positif bank syariah terbesar di Indonesia ini. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menegaskan bahwa strategi inovatif yang diterapkan perseroan telah membuahkan hasil.
Hingga Desember 2024, bisnis emas BSI mencapai Rp12,82 triliun, tumbuh 78,18% secara tahunan (year-on-year/yoy). Produk cicil emas melesat 177,42% menjadi Rp6,4 triliun, sementara gadai emas naik 31,33% menjadi Rp6,42 triliun. Basis nasabah pun meningkat dengan pertumbuhan nasabah gadai emas sebesar 11% (yoy) dan nasabah cicil emas melonjak 81% (yoy).
Bisnis emas ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan utama bagi BSI, tetapi juga menarik minat masyarakat luas yang ingin berinvestasi dalam bentuk logam mulia. Kenaikan harga emas secara global sepanjang tahun 2024 juga memberikan dampak positif terhadap meningkatnya minat nasabah untuk memiliki emas sebagai instrumen investasi jangka panjang. Hal ini didukung dengan inovasi layanan BSI yang semakin mempermudah akses bagi masyarakat untuk membeli, menggadaikan, serta mencicil emas dengan skema yang sesuai prinsip syariah.
Strategi Ekspansi dan Inovasi Digital
BSI tidak hanya berfokus pada bisnis emas, tetapi juga memperkuat infrastruktur digital melalui platform BYOND by BSI. Perseroan memperbanyak mesin ATM/CRM, EDC, BSI Agent, serta memperluas ekosistem merchant QRIS guna meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia.
Dengan peluncuran BYOND by BSI, nasabah kini dapat melakukan berbagai transaksi keuangan secara digital, termasuk membeli dan mencicil emas secara online. Fitur ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah transaksi serta memperluas jangkauan layanan BSI ke seluruh pelosok Indonesia.
“Dari pembiayaan, kami fokus tumbuhkan sektor konsumer, terutama melalui produk cicil emas dan gadai emas. Selain itu, segmen KPR Griya dan Mitraguna juga tetap menjadi prioritas,” kata Hery.
BSI juga terus memperkuat kerja sama dengan mitra strategis di berbagai sektor, termasuk fintech dan e-commerce, untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan perbankan syariah. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mempercepat adopsi layanan perbankan digital berbasis syariah.
Menuju Bullion Bank, BSI Siap Jadi Pemain Kunci
Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho, mengungkapkan bahwa BSI tengah dalam proses pengajuan izin sebagai Bullion Bank—sebuah langkah strategis yang akan memperkokoh dominasi BSI di sektor bisnis emas.
“BSI akan menjadi salah satu dari dua bank yang ditunjuk pemerintah sebagai pemain Bullion Bank di Indonesia. Ini adalah game changer yang akan mengoptimalkan ekosistem bisnis emas kami,” jelas Ade Cahyo.
Sebagai Bullion Bank, BSI nantinya akan memiliki peran strategis dalam perdagangan emas, termasuk layanan penyimpanan emas, pembiayaan berbasis emas, serta transaksi jual beli emas dalam skala besar. Status ini akan memberikan keunggulan kompetitif bagi BSI dibandingkan bank-bank lain yang belum memiliki izin serupa.
Langkah ini akan membuat BSI semakin kompetitif dalam memberikan layanan keuangan berbasis emas, termasuk layanan simpanan dan investasi emas yang lebih luas. Dengan demikian, BSI dapat semakin meningkatkan pangsa pasar dan mendukung pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia.
Tabungan Haji dan Bancassurance, Pilar Pertumbuhan Lainnya
Selain bisnis emas, BSI juga mencatat pertumbuhan pesat dalam tabungan haji. Hingga akhir 2024, jumlah nasabah tabungan haji mencapai 5,6 juta orang dengan total saldo Rp14,5 triliun. Seiring dengan kerja sama dengan Prudential Syariah, BSI semakin agresif mengembangkan bisnis bancassurance syariah.
“Bisnis haji masih memiliki potensi besar dengan sekitar 9-10 juta masyarakat yang berencana membuka rekening haji. Ini adalah sumber likuiditas unik yang menjadi keunggulan bank syariah dibandingkan bank konvensional,” tambah Ade Cahyo.
Bancassurance syariah juga menjadi sektor yang menjanjikan bagi BSI. Melalui kerja sama dengan perusahaan asuransi syariah, BSI menyediakan berbagai produk perlindungan finansial yang sesuai dengan prinsip syariah, termasuk asuransi jiwa dan kesehatan berbasis takaful. Inovasi dalam layanan bancassurance ini memungkinkan nasabah untuk mengakses proteksi finansial dengan lebih mudah dan fleksibel.
Kinerja Keuangan Solid, Laba Bersih Tumbuh 22,83%
BSI mencetak laba bersih Rp7 triliun sepanjang 2024, tumbuh 22,83% (yoy). Aset perseroan juga naik 15,55% menjadi Rp408,61 triliun. Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BSI mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,46% (yoy) menjadi Rp327,45 triliun, didominasi oleh CASA (Current Account Savings Account) yang mencapai rasio 60,12%.
Sementara itu, penyaluran pembiayaan BSI mencapai Rp278,48 triliun, meningkat 15,88% (yoy), dengan pembiayaan konsumer sebagai pendorong utama.
Transformasi Digital dan Islamic Ecosystem
BSI terus memperkuat Islamic ecosystem dengan inovasi berbasis teknologi digital. Super App BYOND by BSI, yang diluncurkan pada November 2024, memberikan pengalaman perbankan yang lebih efisien bagi nasabah.
“Kombinasi Islamic ecosystem dan inovasi digital berdampak positif terhadap Fee-Based Income (FBI). Kami optimistis tren ini akan terus berlanjut di 2025,” kata Hery.
Prospek 2025: Optimisme BSI dalam Mengembangkan Bisnis Emas
Menghadapi tahun 2025, BSI semakin optimistis. Dengan strategi penguatan bisnis emas dan Islamic ecosystem, bank syariah ini siap mempertahankan pertumbuhan double-digit dan memperkuat posisinya di industri perbankan nasional.
BSI menargetkan peningkatan kapasitas pada bisnis emas, penguatan layanan perbankan digital, serta percepatan perizinan Bullion Bank sebagai tonggak utama pertumbuhan di masa depan. Dengan pencapaian dan strategi yang solid, BSI siap melangkah lebih jauh dalam membangun keuangan syariah yang berkelanjutan.
Dengan seluruh inovasi dan ekspansi yang dilakukan, BSI membuktikan diri sebagai pemimpin di industri perbankan syariah. Transformasi digital, penguatan bisnis emas, serta pengembangan ekosistem perbankan syariah menjadi kunci utama bagi BSI dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.