Geser kebawah untuk baca artikel
BankHeadlineKeuangan

BTPN Syariah: Memberdayakan Perempuan untuk Masa Depan Lebih Baik

×

BTPN Syariah: Memberdayakan Perempuan untuk Masa Depan Lebih Baik

Sebarkan artikel ini
btpn syariah memberdayakan perempuan untuk masa depan lebih baik kompres
BTPN Syariah konsisten memberdayakan perempuan di pelosok Indonesia melalui pembiayaan inklusif, akses pengetahuan, dan pendampingan, menciptakan inspirasi dan perubahan positif.

Konsistensi BTPN Syariah dalam Memberdayakan Perempuan

JAKARTA, bursa.nusantaraofficial.com – PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) terus menunjukkan komitmen dalam memberdayakan perempuan, terutama di wilayah-wilayah pelosok Indonesia. Dengan keyakinan bahwa perempuan yang berdaya dapat memberdayakan keluarga, masyarakat, dan bangsa, BTPN Syariah memfokuskan program-programnya untuk menciptakan dampak positif bagi komunitas inklusi.

Komitmen ini terangkum dalam diskusi program “Bunga Rampai” bertajuk “Bersama Merampai Mimpi, Tumbuh Menginspirasi” yang diadakan di Jakarta. Program ini mempertemukan perempuan-perempuan inspiratif untuk berbagi cerita dan semangat, yang didasarkan pada nilai-nilai keberanian, disiplin, kerja keras, dan saling bantu.

Inspirasi dari Program Bunga Rampai

Pada acara “Bunga Rampai,” BTPN Syariah mempertemukan dua nasabah inspiratif: Dhanny Dahlan, desainer sekaligus nasabah pendanaan, dan Sri Agustina, perajin batik dari Cirebon yang merupakan nasabah pembiayaan. Pertemuan ini menjadi ajang berbagi pengalaman dan membangun semangat bersama.

Menurut Dewi Nuzulianti, Direktur BTPN Syariah, acara ini membuka ruang bagi perempuan untuk saling menginspirasi. “Kami ingin menciptakan platform di mana perempuan bisa saling belajar dan memberdayakan. Melalui program ini, kami menghadirkan cerita nyata yang menunjukkan kekuatan kolaborasi dan semangat perempuan inklusi,” ujarnya.

Pendekatan Inklusif untuk Pemberdayaan

BTPN Syariah menawarkan berbagai layanan yang dirancang untuk mendukung nasabah mereka. Nasabah pendanaan, seperti Dhanny Dahlan, diberikan kesempatan untuk bersama-sama memberdayakan masyarakat inklusi melalui penempatan dana mereka di bank. Sementara itu, nasabah pembiayaan, seperti Sri Agustina, mendapatkan empat akses utama: keuangan, pengetahuan, supply, dan market.

Cerita Perubahan: Dari Tidak Percaya Diri Menjadi Pengusaha Mandiri

Sri Agustina, pemilik toko batik “Cahaya Murni,” menceritakan perjalanannya sebagai bagian dari program pembiayaan BTPN Syariah. “Sebelum menjadi nasabah, saya tidak memiliki keberanian untuk memulai usaha. Namun, melalui pendampingan yang saya terima, usaha saya kini tumbuh pesat,” ujar Sri.

Pendampingan ini melibatkan penerapan empat nilai unggul: Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS). Nilai-nilai ini menjadi fondasi bagi nasabah untuk mengembangkan usaha mereka.

Dukungan Berkelanjutan untuk Komunitas Inklusi

Hingga kuartal III 2024, BTPN Syariah telah menghimpun dana sebesar Rp11,8 triliun, yang sepenuhnya disalurkan sebagai pembiayaan sebesar Rp10,3 triliun kepada perempuan inklusi. Dana ini menjangkau lebih dari 2.600 kecamatan di Indonesia.

Dhanny Dahlan, salah satu nasabah pendanaan, juga menyatakan bahwa menempatkan dananya di BTPN Syariah merupakan keputusan yang tepat. “Saya percaya bahwa dana yang saya simpan di BTPN Syariah digunakan sepenuhnya untuk memberdayakan perempuan, sehingga membawa manfaat yang nyata bagi banyak orang,” kata Dhanny, yang juga aktif dalam organisasi Cita Tenun Indonesia.

Harapan untuk Masa Depan

BTPN Syariah terus membuka peluang bagi berbagai pihak untuk berkontribusi dalam memberdayakan perempuan inklusi. Dengan berbagai program inovatif dan dukungan berkelanjutan, BTPN Syariah berharap dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di:

LinkedIn X Telegram Discord Whatsapp Channel

Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan untuk menyampaikan informasi terkini di pasar saham. Tidak ada ajakan atau rekomendasi untuk membeli atau menjual saham tertentu. Para pembaca diharapkan melakukan analisa sendiri atau berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum mengambil keputusan investasi.