JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) menetapkan belanja modal (capex) tahun 2025 sebesar Rp50 miliar atau setara US$3 juta.
Nilai ini menurun signifikan dibandingkan alokasi capex tahun-tahun sebelumnya, yang sempat mencapai US$13 juta pada 2023.
Manajemen FPNI menyebut minimnya kebutuhan investasi tahun depan terjadi karena proyek pemeliharaan besar (turnaround) telah rampung pada 2023.
“Capex tahun 2025 kita rencana sekitar US$3 juta, karena turnaround besar sudah kita lakukan sebelumnya,” ujar Direktur FPNI, Calvin Wiryapranata dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (20/6).
Perusahaan mencatat realisasi capex kuartal I 2025 sebesar US$538.000 atau baru sekitar 18% dari total anggaran tahunan.
Fokus Beralih dari Ekspansi ke Efisiensi dan Operasional
Calvin menjelaskan bahwa penurunan drastis capex terjadi karena tidak ada proyek besar lanjutan yang memerlukan investasi berat.
Sebagai perbandingan, capex 2024 tercatat sebesar US$9 juta, sedangkan pada 2023 anggaran mencapai US$13 juta.
Sebagian capex 2023 bahkan tidak terserap seluruhnya dan dibawa ke tahun berjalan berikutnya.
Dengan ruang belanja yang lebih kecil, perusahaan kini memprioritaskan stabilitas operasional dan efisiensi biaya.
“Kami akan menjaga kinerja bisnis secara optimal, meskipun tekanan industri masih cukup tinggi,” tegas Calvin.
Kinerja Tertekan, Pendapatan dan Laba Mengalami Penurunan
Lotte Chemical Titan mencatatkan penurunan pendapatan 2,2% dari US$376,2 juta pada 2023 menjadi US$368 juta di tahun 2024.
Penurunan ini disebabkan oleh penurunan volume penjualan sebesar 5,9% sepanjang tahun berjalan.
Tekanan tersebut berdampak signifikan terhadap laba usaha yang berbalik menjadi rugi sebesar US$5,2 juta dari sebelumnya laba US$2,9 juta.
Situasi ini memperkuat urgensi perusahaan dalam melakukan efisiensi dan menghindari pemborosan investasi.
Perusahaan juga mempercepat inisiatif internal guna menjaga arus kas dan meningkatkan kinerja margin operasional.
Diversifikasi Usaha Lewat Sinergi dan Optimalisasi Aset
Sebagai langkah antisipasi, FPNI mulai menjalankan strategi diversifikasi lewat sinergi dengan afiliasi yang memiliki fasilitas berdekatan.
Inisiatif ini mencakup penggunaan bersama laboratorium, penyewaan lahan kosong, hingga pemanfaatan fasilitas tangki dan permesinan.
Meski pabrik perusahaan afiliasi belum beroperasi secara komersial, kontribusi sinergi mulai terasa dari sisi pendapatan tambahan.
Calvin menyebutkan, kolaborasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menekan beban dan meningkatkan utilisasi aset.
Perusahaan juga menjajaki opsi kerja sama baru untuk memperluas sumber pendapatan non-operasional.
Dorong Efisiensi Energi Lewat Proyek Daur Ulang Gas
Selain diversifikasi bisnis, perusahaan tengah mengembangkan proyek efisiensi berbasis teknologi daur ulang gas dari sisa produksi.
Gas yang sebelumnya dibuang melalui flaring kini diarahkan untuk didaur ulang kembali sebagai bahan bakar operasional.
Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2025 dan diproyeksikan memberi dampak besar terhadap penghematan energi.
Langkah tersebut menjadi bagian penting dari agenda efisiensi energi dan pengurangan emisi dalam operasional pabrik.
FPNI juga tengah menyusun roadmap keberlanjutan operasional dengan pendekatan ramah lingkungan.
Ketahanan Pasokan Jadi Prioritas, Targetkan Sumber Domestik
Fokus lain FPNI tahun 2025 adalah memperkuat ketahanan pasokan bahan baku utama, yakni ethylene.
Saat ini pasokan ethylene masih bergantung pada impor dari Timur Tengah yang sensitif terhadap fluktuasi harga global.
Calvin mengungkapkan bahwa perusahaan berupaya mengalihkan sebagian pasokan ke sumber domestik demi stabilitas biaya produksi.
“Kalau harga naik, kita tidak bisa kontrol karena mengikuti pasar global. Tapi dengan pasokan lokal, kita punya kendali lebih,” jelasnya.
Langkah ini juga sejalan dengan dorongan pemerintah untuk memprioritaskan penggunaan bahan baku dalam negeri.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.