JAKARTA, BursaNusantara.com – Komitmen PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dalam mendukung pertumbuhan industri nasional kembali ditunjukkan lewat rencana investasi masif pada 2025.
Emiten petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu ini mengalokasikan belanja modal antara US$ 350 juta hingga US$ 400 juta, setara Rp5,5 triliun sampai Rp6,3 triliun, untuk pembangunan pabrik Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) yang digarap melalui anak usahanya, PT Chandra Asri Alkali (CAA).
Investasi Strategis untuk Substitusi Impor dan Ekspor Kimia
Pabrik CA-EDC menjadi proyek skala global dengan nilai investasi total mencapai Rp15 triliun, dan ditargetkan selesai pada 2027.
Proyek ini dirancang sebagai langkah strategis mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan baku impor dan memperkuat posisi ekspor nasional.
Baca Juga: Saham TPIA Melejit 4% Berkat Sentimen Pendanaan & IPO Anak Usaha
Dengan kapasitas produksi mencapai 400.000 ton soda kaustik padat per tahun (setara 827.000 ton dalam bentuk cair) serta 500.000 ton Ethylene Dichloride (EDC) per tahun, pabrik ini diproyeksikan menekan nilai impor soda kaustik sebesar Rp4,9 triliun per tahun.
Sementara itu, seluruh produksi EDC akan dialokasikan untuk ekspor, dengan potensi devisa mencapai Rp5 triliun per tahun.
Kontribusi Langsung terhadap Ekonomi dan Industri Nasional
Selain memperkuat struktur industri kimia, proyek ini juga menciptakan efek berganda (multiplier effect) yang signifikan.
Produk-produk dasar kimia hasil pabrik akan mendukung sektor-sektor penting seperti tekstil, pulp & paper, serta pengolahan air (water treatment).
Baca Juga: Akuisisi Kilang di Singapura TPIA: Dampak Besar bagi Indonesia
Hal ini memperluas mata rantai industri hilir dan memperkuat kemandirian manufaktur domestik.
“Pabrik CA-EDC akan memperkuat rantai pasok industri hilir di Indonesia, serta mendukung berbagai sektor strategis.
Proyek ini juga membuka ribuan lapangan kerja dan mendorong kemandirian industri nasional,” ujar Suryandi, HR & Corporate Affairs Director Chandra Asri Group dalam pernyataan resmi, Sabtu (3/5/2025).
Didukung oleh Kinerja Keuangan yang Solid
Rencana investasi ini diperkuat oleh capaian kinerja keuangan yang impresif pada awal tahun. Di kuartal I-2025, Chandra Asri Group mencatat pendapatan bersih sebesar US$622,1 juta, tumbuh 31,8% secara tahunan dari US$471,9 juta di periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Alokasikan Rp 8,8 T untuk Pabrik Kimia Baru
Pertumbuhan ini ditopang oleh lonjakan penjualan di segmen kimia sebesar 32,5% dan kestabilan bisnis infrastruktur yang berhasil mengatasi tantangan pasokan dan permintaan yang terjadi sepanjang tahun sebelumnya.
Langkah Jangka Panjang Menuju Posisi Regional
Pembangunan pabrik CA-EDC merupakan bagian dari strategi pertumbuhan organik jangka panjang Chandra Asri Group dalam menciptakan industri kimia berkelanjutan.
Selain memperkuat industri dalam negeri, proyek ini juga memperluas posisi TPIA di pasar Asia Tenggara.
Dalam masa konstruksi, proyek ini akan menyerap hingga 3.000 tenaga kerja, dan mempekerjakan 250 orang secara tetap saat mulai beroperasi.
Dengan potensi manfaat ekonomi dan industri yang besar, proyek ini menjadi penanda penting langkah maju Indonesia menuju kemandirian industri kimia dan daya saing global.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi