JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – PT Ciputra Development Tbk (CTRA), bersama dengan PT Intiland Development Tbk (DILD) dan PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN), telah menyelesaikan studi kelayakan (FS) untuk proyek apartemen ASN di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Langkah ini diungkapkan oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dalam acara jajak pasar (market sounding) di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada Senin (24/2/2025).
Studi kelayakan tersebut merupakan pemrakarsa unsolicited yang nantinya akan ditenderkan melalui mekanisme tender pengadaan barang dan jasa yang akan dijelaskan oleh Bappenas dan Kantor Bersama KPBU.
Rincian Studi Kelayakan dan Rencana Proyek
Rencana Proyek Hunian ASN
Berdasarkan materi presentasi, terdapat beberapa rencana pembangunan hunian ASN yang melibatkan berbagai perusahaan properti ternama. Rencana tersebut meliputi:
- PT Nindya Karya: Membangun 8 apartemen.
- PT Perintis Triniti Properti (Triniti Landi): Membangun 8 apartemen.
- PT Intiland Development Tbk (DILD): Membangun 41 apartemen dan 109 rumah tapak.
- IJM-CHEC Malaysia: Membangun 20 apartemen.
- PT Ciputra Development Tbk (CTRA): Membangun 10 apartemen ASN.
- Maxim: Membangun 10 apartemen untuk ASN.
Total nilai proyek hunian ini diestimasikan mencapai Rp60,93 triliun. Proyek ini merupakan bagian dari skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang diharapkan dapat mendorong penyediaan hunian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur di IKN.
Model Tender dan Persetujuan Regulasi
Dalam diskusi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa model tender yang akan diterapkan antara lain right to match atau pemberian insentif sebesar 10%.
Basuki menegaskan bahwa meskipun inisiatif ini bersifat unsolicited, pada saatnya proses tender akan dijalankan sesuai dengan tata kelola yang telah ditetapkan.
Langkah ini penting untuk memastikan transparansi, keadilan, dan efisiensi dalam pengadaan barang dan jasa bagi proyek hunian ASN.
Implikasi Strategis Proyek bagi IKN
Sinergi Ekosistem dan Visi IKN
Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar seluruh ekosistem di IKN, mulai dari eksekutif, yudikatif, hingga legislatif, beserta fasilitas pendukung, siap beroperasi pada tahun 2028.
Proyek hunian ASN merupakan salah satu tahapan strategis dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Dengan konsolidasi kekuatan BUMN dan kemitraan strategis melalui KPBU, proyek ini diharapkan tidak hanya menyediakan hunian berkualitas bagi ASN, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dampak pada Sektor Properti dan Investasi Nasional
Implementasi proyek apartemen ASN di IKN membawa dampak signifikan bagi sektor properti. Dengan nilai investasi mencapai Rp60,93 triliun, proyek ini dapat meningkatkan nilai tambah properti dan mendorong ekspansi infrastruktur di ibu kota baru.
Selain itu, keberhasilan tender dan pengadaan barang dan jasa melalui mekanisme KPBU akan membuka peluang investasi swasta lebih luas di IKN, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.
Langkah Selanjutnya dan Harapan
Persiapan Tender dan Implementasi Proyek
Tahap berikutnya setelah studi kelayakan adalah proses tender yang akan dilaksanakan oleh Bappenas dan Kantor Bersama KPBU. Para pelaku usaha properti dan penyedia jasa akan segera mengikuti tender ini sesuai dengan model yang telah disepakati.
Basuki mengharapkan agar proses tender berjalan cepat dan transparan, sehingga proyek hunian ASN dapat segera direalisasikan dalam rangka mendukung kesiapan IKN pada tahun 2028.
Optimasi Infrastruktur dan Sinergi Antar Sektor
Proyek ini tidak hanya berfokus pada pembangunan hunian, tetapi juga pada integrasi infrastruktur pendukung seperti pusat olahraga yang akan dikerjakan oleh pihak swasta asal Balikpapan.
Dengan adanya sinergi antara sektor properti, pemerintah, dan badan usaha, IKN diharapkan akan tumbuh menjadi pusat ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.
Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 melalui penguatan ekosistem ekonomi nasional.
Dengan selesainya studi kelayakan proyek apartemen ASN oleh emiten properti ternama seperti CTRA, DILD, dan TRIN, langkah selanjutnya adalah proses tender yang akan menjadi kunci dalam mewujudkan hunian berkualitas di IKN.
Proyek senilai Rp60,93 triliun ini merupakan bagian penting dari strategi KPBU untuk memperkuat infrastruktur dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Bursa.NusantaraOfficial.com akan terus mengupdate perkembangan tender dan implementasi proyek ini agar para investor dan pembaca mendapatkan informasi yang akurat dan mendalam mengenai potensi investasi di IKN.