Dividen CTRA 2025 Ditentukan, Presales Tak Bertambah
Ciputra Bagi Dividen Tunai, Target Penjualan 2025 Tak Bergeser
JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Ciputra Development Tbk (IDX:CTRA) resmi menetapkan dividen tunai sebesar Rp445 miliar dari laba bersih tahun buku 2024 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Dividen tersebut setara 21% dari total laba bersih CTRA dan akan dibagikan kepada pemegang saham dengan dividen per saham (DPS) sebesar Rp24.
Laba bersih CTRA sepanjang 2024 tercatat sebesar Rp2,1 triliun, meningkat dari Rp1,89 triliun pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan naiknya pendapatan perseroan dari Rp9,24 triliun menjadi Rp11,18 triliun.
Selain pembagian dividen, RUPST juga menetapkan alokasi Rp1 miliar untuk dana cadangan dan Rp1,68 triliun sebagai laba ditahan.
Head of Investor Relations Ciputra Development, Aditya Ciputra Sastrawinata, menjelaskan cum date jatuh pada 25 Juni 2025.
Sementara itu, ex-date dan jadwal distribusi dividen lainnya ditetapkan pada 26 Juni 2025 dan seterusnya.
Target Presales Stagnan di Tengah Tantangan Suku Bunga
Aditya mengungkapkan target prapenjualan (presales) CTRA tahun 2025 tetap sama seperti 2024, yakni Rp11 triliun.
Target tersebut dipertahankan secara konservatif karena perseroan menghadapi dua tantangan utama yang mempengaruhi pasar properti.
Pertama, potensi penurunan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dinilai sangat kecil pada kondisi pasar saat ini.
KPR berkontribusi sekitar 72% terhadap total prapenjualan CTRA, menjadikannya komponen strategis dalam strategi bisnis perusahaan.
Namun rasio pinjaman perbankan yang telah melebihi 90% membuat ruang penurunan suku bunga KPR semakin terbatas.
Situasi tersebut menghambat daya beli konsumen dan berpotensi menekan laju prapenjualan CTRA tahun ini.
Minim Proyek Baru, CTRA Fokus pada Portofolio Eksisting
Tantangan kedua yang mempengaruhi target konservatif adalah belum adanya proyek baru yang dapat menopang penjualan tahun 2025.
Aditya menjelaskan, saat ini terdapat lima calon proyek kerja sama joint operation (JO) yang masih dalam tahap negosiasi.
Namun proyek-proyek tersebut diperkirakan belum akan mencapai tahap kontribusi dalam tahun buku 2025.
Hal ini membuat CTRA hanya bisa mengandalkan proyek-proyek eksisting untuk mencapai target prapenjualan tahun ini.
Strategi ekspansi tetap dijalankan, namun waktunya belum sesuai untuk menopang kinerja jangka pendek.
Belanja Modal Dialokasikan untuk Tanah dan Pengembangan
Pada sisi belanja modal (capex), CTRA mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun untuk tahun buku 2025.
Hingga saat ini, realisasi penggunaan capex telah mencapai sekitar Rp300 miliar.
Mayoritas capex digunakan untuk pengembangan cadangan lahan (land bank), termasuk pembelian lahan di kawasan Sentul.
Sebanyak sepertiga dari total pembelian tanah berada di wilayah tersebut sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
Sisa anggaran capex akan digunakan untuk pembangunan mall baru di Makassar dan proyek pendirian rumah sakit.
Lokasi rumah sakit masih belum dapat diumumkan karena masih dalam proses finalisasi internal.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.