Kolaborasi Global Kian Kuat, Danantara Pacu Arah Investasi Strategis
JAKARTA, BursaNusantara.com – Kunjungan CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, ke markas BlackRock di New York menandai langkah strategis dalam membangun jaringan investasi global.
Pertemuan ini dinilai sebagai upaya memperkuat kolaborasi dengan raksasa pengelola aset dunia.
Pertemuan berlangsung pada Selasa, 13 Mei 2025, bersama sejumlah petinggi BlackRock, yakni Adebayo Ogunlesi, Rajeev Rao, dan Charles Hatami.
Langkah ini memperlihatkan sinergi antara kekuatan global BlackRock dan arah prioritas pembangunan Indonesia.
Baca Juga: Investasi Qatar di Program 1 Juta Rumah, Peluang Besar untuk Indonesia
Visi Investasi Nasional Terhubung ke Pusat Keuangan Dunia
Rosan menekankan pentingnya kemitraan strategis tersebut dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Menurutnya, BlackRock yang memiliki AUM lebih dari US$11 triliun menjadi simbol kepercayaan pasar global terhadap kekuatan ekonomi Indonesia.
“Kemitraan ini mencerminkan sinergi antara prioritas pembangunan Indonesia dan kekuatan global BlackRock dalam pengelolaan aset, pembiayaan transisi energi, serta infrastruktur digital,” ungkap Rosan melalui akun Instagram resminya.
Selain memperluas jejaring internasional, langkah ini juga menjadi bagian dari upaya Danantara dalam menarik investor global untuk terlibat dalam proyek strategis di dalam negeri.
Baca Juga: Investasi Qatar Pangkalan Militer AS Diperkuat, Trump Peluang AI
Joint Fund US$4 Miliar dengan Qatar Siap Digerakkan
Kunjungan Rosan ke Amerika Serikat ini menyusul keberhasilan diplomasi investasi sebelumnya yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto di Qatar.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, disepakati pembentukan dana investasi bersama (joint fund) antara Danantara dan Qatar Investment Authority (QIA).
Nilai investasi mencapai US$4 miliar atau sekitar Rp67,5 triliun, dengan pembagian masing-masing pihak sebesar US$2 miliar. Dana ini akan difokuskan untuk mendanai proyek di sektor prioritas nasional.
“Ini akan fokus investasi di Indonesia, walaupun terbuka untuk berinvestasi di tempat lain,” ujar Rosan usai rapat di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 24 April 2025.
Fokus Investasi pada Sektor Prioritas Pembangunan
Bidang-bidang yang menjadi sasaran utama joint fund antara Danantara dan QIA meliputi hilirisasi industri, digitalisasi ekonomi, sektor kesehatan, serta energi baru dan terbarukan.
Langkah ini dipandang sebagai bentuk konkret dari dorongan pemerintah dalam mempercepat transformasi ekonomi, sekaligus mendiversifikasi sumber investasi yang sebelumnya sangat bergantung pada domestik dan pasar tradisional.
Kehadiran investor institusional seperti BlackRock dan QIA memberikan sinyal kuat kepada pasar bahwa potensi pertumbuhan Indonesia tetap menjadi magnet di tengah ketidakpastian global.
Rosan optimistis, kolaborasi ini membuka jalan bagi portofolio proyek strategis nasional dengan standar global, sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di pasar keuangan internasional.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi