Geser kebawah untuk baca artikel
Gaya HidupSeni & Hiburan

Deddy Corbuzier Tolak Gaji Stafsus Menhan: ‘Saya Tidak Butuh’

×

Deddy Corbuzier Tolak Gaji Stafsus Menhan: ‘Saya Tidak Butuh’

Sebarkan artikel ini
deddy corbuzier tolak gaji stafsus menhan saya tidak butuh kompres
Deddy Corbuzier tegaskan tidak ambil gaji sebagai Staf Khusus Menhan, tanggapi kritik efisiensi anggaran. Simak alasan dan respons publik selengkapnya!

Deddy Corbuzier Tegaskan Tidak Ambil Gaji sebagai Stafsus Menhan: “Net Worth Saya Masih Tinggi”

JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Presenter dan publik figur Deddy Corbuzier resmi membantah kabar penerimaan gaji sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan (Stafsus Menhan).

Dalam unggahan Instagram @corbuzier, Kamis (13/2/2025), ia menegaskan komitmennya untuk tidak menerima remunerasi materiil dari posisi barunya.

Langkah ini diambil sebagai respons atas kritik publik terkait isu efisiensi anggaran negara.

Penolakan Gaji: Komitmen atau Strategi Publikasi?

Deddy, yang dilantik sebagai Stafsus Menhan pada 11 Februari 2025, menyatakan bahwa keputusannya menolak gaji telah disampaikan sejak awal ke Kementerian Pertahanan.

“Saya tidak akan mengambil apapun, baik gaji maupun fasilitas, yang sifatnya untuk kepentingan pribadi,” tegasnya dalam video penjelasan di Instagram.

Alasan utama penolakan ini, menurut Deddy, adalah kondisi finansialnya yang sudah mapan sebagai artis.

“Net worth saya masih tinggi. Masa masalah efisiensi anggaran yang kena saya doang? Tapi saya paham, ini bagian dari tanggung jawab moral,” tulisnya.

Kritik Publik dan Argumen Deddy

Pelantikan Deddy sebagai Stafsus Menhan menuai kontroversi, terutama terkait relevansi kapasitasnya di bidang pertahanan. Beberapa netizen menuding posisi ini sebagai “proyek pencitraan” yang berpotensi membebani APBN. Namun, Deddy membantah dengan dua argumen kunci:

  1. Transparansi Pajak: “Cek saja laporan pajak saya. Dalam setahun, berapa yang saya bayar? Itu bukti kontribusi nyata.”
  2. Efisiensi Non-Materiil: “Kalau mau dapat gaji, saya bisa ambil dari honor sebagai artis. Di sini, saya fokus pada kerja nyata, bukan pencitraan.”

Ia juga mengingatkan bahwa ada empat stafsus lain yang dilantik bersamanya. “Mereka orang-orang hebat. Kritik seharusnya tidak hanya ke saya,” tambahnya.

Analisis Net Worth vs Gaji Stafsus

Berdasarkan data Celebrity Net Worth, pendapatan Deddy Corbuzier sebagai konten kreator, presenter, dan pengusaha diperkirakan mencapai Rp50-70 miliar/tahun. Sementara, gaji stafsus di kementerian umumnya berkisar Rp15-25 juta/bulan (belum termasuk tunjangan).

Perbandingan ini menjelaskan sikap Deddy yang menyebut gaji negara “tidak signifikan” bagi keuangannya.

“Buat apa ambil gaji kalau saya bisa dapat lebih dari proyek lain? Ini murni ingin berkontribusi,” ujarnya.

Respons Kementerian Pertahanan dan Regulasi

Kementerian Pertahanan (Kemhan) hingga kini belum merilis detail tugas spesifik Deddy sebagai stafsus. Namun, Jubir Kemhan, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, menegaskan bahwa semua stafsus diseleksi berdasarkan kompetensi dan kebutuhan strategis.

Mengacu pada Permenhan No. 18/2021, stafsus bertugas memberikan masukan kebijakan teknis hingga evaluasi program. Posisi ini tidak wajib diisi oleh kalangan militer, selama memenuhi kriteria keahlian tertentu.

Polarisasi Respons Netizen: Dukungan vs Skeptisisme

Isu ini memicu perdebatan sengit di media sosial:

  • #DukungDeddy: “Ia sudah buktikan kontribusi lewat pajak. Kritikannya hanya iri!” (@fanclubcorbuzier).
  • #EvaluasiStafsus: “Ini bukan soal gaji, tapi relevansi keahliannya di bidang pertahanan!” (@pengamat_militer).

Survei cepat oleh Litbang Bursa.NusantaraOfficial.com terhadap 1.200 responden menunjukkan:

  • 52% menilai penunjukan Deddy sebagai langkah simbolis.
  • 34% mendukung inovasi Kemhan melibatkan figur publik.
  • 14% tidak memberikan tanggapan.

Dampak pada Reputasi Deddy Corbuzier

Kontroversi ini berpotensi menjadi “pisau bermata dua” bagi Deddy:

  1. Positif: Memperkuat citra sebagai figur yang peduli kontribusi sosial.
  2. Negatif: Memicu persepsi bahwa posisi stafsus hanya “jabatan tambahan” tanpa tugas konkret.

Pakar komunikasi politik dari UI, Dr. Putri Widiastuti, mengingatkan: “Publik akan terus mengawasi kinerjanya. Jika tidak ada hasil nyata dalam 6 bulan, isu ini bisa berbalik merugikan.”

Apa Langkah Selanjutnya?

Deddy menyatakan akan fokus pada program pemberdayaan pemuda dan literasi teknologi untuk mendukung pertahanan nasional.

“Saya sedang menyiapkan kolaborasi dengan kampus dan startup lokal. Nantikan dalam 3 bulan ke depan,” janjinya.

Antara Kontribusi dan Kontroversi

Penolakan Deddy Corbuzier terhadap gaji stafsus menjadi contoh unik sinergi selebritas dan birokrasi. Meski menuai pro-kontra, langkah ini membuka diskusi tentang transparansi anggaran dan peran figur publik dalam pemerintahan.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru