JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), pengembang Kota Deltamas di bawah naungan Grup Sinar Mas, mencatatkan kinerja gemilang di tahun 2024.
Emiten berkode saham DMAS ini membukukan laba bersih Rp1,3 triliun, melampaui 99% proyeksi analis. Pencapaian ini didorong oleh melonjaknya permintaan lahan industri, terutama untuk sektor pusat data (data center/DC).
Kinerja 2024: Penjualan Tumbuh 6%, Laba Melonjak 10%
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, DMAS mencatatkan pendapatan Rp2 triliun pada 2024 atau naik 6% year-on-year (yoy).
Sektor industri menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi Rp1,8 triliun (87% dari total pendapatan), tumbuh 17% yoy.
“Kami optimistis tren ini akan berlanjut di 2025, didukung oleh gelombang transformasi digital dan kedaulatan data,” ujar Arandi Pradana, analis RHB Sekuritas, dalam riset terbarunya.
Adapun laba bersih DMAS mencapai Rp1,3 triliun, meningkat 10% yoy. Pertumbuhan ini dipacu oleh efisiensi biaya operasional dan lonjakan pendapatan bunga bersih hingga tiga kali lipat menjadi Rp36 miliar.
Pusat Data Jadi Motor Pertumbuhan Utama
Sepanjang 2024, DMAS menjual 59 hektare (ha) lahan industri, dengan 60% di antaranya diserap oleh penyewa pusat data.
Harga jual rata-rata (ASP) lahan industri juga meroket 12% yoy, didukung infrastruktur energi hijau dan jaringan listrik panas bumi di kawasan Deltamas.
Arandi menyebut, permintaan lahan untuk pusat data telah mencapai lebih dari 90 ha di awal 2025. “Tren AI dan digitalisasi akan terus mendongkrak penjualan. Kebijakan kedaulatan data juga jadi katalis tambahan,” tambahnya.
Proyeksi 2025: Penjualan Lahan Industri Tumbuh 14%
RHB Sekuritas memproyeksikan DMAS mampu menjual 67 ha lahan industri pada 2024, naik 14% yoy. Angka ini mencakup 74% dari total permintaan yang ada.
Sektor residensial dan komersial diprediksi tetap stagnan, menyusut 10-46% yoy di tahun sebelumnya.
“Fokus kami tetap pada industri, terutama pusat data yang sedang booming. Kami juga terus meningkatkan ASP melalui layanan infrastruktur premium,” jelas Direktur DMAS dalam keterangan tertulis.
Rekomendasi Saham: Buy dengan Target Rp200
RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk saham DMAS dengan target harga Rp200. Angka ini mencerminkan potensi kenaikan lebih dari 40% dari harga perdagangan saat ini.
“Target harga kami memberikan diskon 46% terhadap nilai aset bersih (NAV) DMAS. Perhitungan ini telah menyesuaikan ASP berdasarkan kontribusi penjualan sektor industri,” papar Arandi.
Risiko di Balik Proyeksi Cerah
Meski prospek menjanjikan, DMAS tidak lepas dari tantangan. RHB Sekuritas menyoroti risiko ketidakpastian politik yang berpotensi menghambat arus investasi. Selain itu, penurunan penjualan kuartal IV-2024 sebesar 29% qoq juga perlu diwaspadai.
“Kuartal IV memang musim rendah akibat faktor administratif. Tapi, ini jadi catatan untuk manajemen agar memperkuat strategi penjualan di periode low season,” imbuh Arandi.
Infrastruktur Hijau Jadi Daya Tarik Tambahan
Keunggulan kompetitif DMAS terletak pada penyediaan energi bersih di kawasan industrinya. Pembangkit listrik panas bumi (geothermal) yang terintegrasi menjadi nilai tambah bagi perusahaan teknologi global yang memprioritaskan ESG (Environmental, Social, Governance).
“Investor asal Singapura dan AS banyak tertarik karena kami menjawab kebutuhan energi hijau untuk pusat data,” tutur perwakilan DMAS.
Analisis Pasar: Saham DMAS Masih Undervalued
Dengan PER (Price-to-Earnings Ratio) 12x dan dividen yield 4%, saham DMAS dinilai masih terjangkau dibandingkan emiten properti sejenis. Apalagi, pertumbuhan laba bersih 2025 diproyeksikan tetap positif di kisaran 6%.
“Kami merekomendasikan akumulasi saham DMAS. Katalis pertumbuhan jangka panjang jelas, terutama dari sektor data center,” tegas Arandi.
PT Puradelta Lestari (DMAS) membuktikan diri sebagai pemain kunci di industri properti berbasis teknologi. Dengan dukungan Grup Sinar Mas dan proyeksi kenaikan harga saham hingga Rp200, emiten ini patut masuk radar investor yang mencari portofolio dengan fundamental kuat.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.