DSSA Perkuat Energi Hijau & Teknologi di Tengah Pelemahan Pendapatan
JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (IDX:DSSA) mencatatkan penurunan pendapatan usaha konsolidasian menjadi US$ 737,55 juta pada kuartal I-2025, melemah 7,43% secara tahunan dari US$ 796,78 juta.
Namun, arah strategi bisnis perusahaan justru makin tegas berpihak pada keberlanjutan dan transformasi digital.
Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun 21,72% yoy menjadi US$ 80,5 juta, dibandingkan kuartal pertama 2024 sebesar US$ 102,83 juta.
Tetap Tangguh di Tengah Tantangan Komoditas
Meski kinerja menurun, Presiden Direktur DSSA L. Krisnan Cahya menilai perusahaan tetap menunjukkan ketahanan bisnis yang solid di tengah dinamika pasar global dan transisi energi.
“Strategi efisiensi dan penguatan fondasi operasional kami terbukti mampu menjaga kestabilan,” tegas Krisnan dalam siaran pers Jumat (30/5).
Total aset DSSA per akhir kuartal ini mencapai US$ 3,85 miliar dengan posisi kas yang kuat senilai US$ 951,4 juta. Ekuitas juga solid di level US$ 2,06 miliar, menunjukkan struktur keuangan yang kokoh untuk menopang ekspansi.
Akselerasi Transformasi Bisnis Berkelanjutan
DSSA mulai menggeser fokus dari dominasi sektor tambang menuju portofolio usaha yang lebih seimbang dan ramah lingkungan. Perusahaan menargetkan peningkatan kontribusi dari bisnis teknologi dan energi baru terbarukan dalam waktu dekat.
Melalui MyRepublic Indonesia, DSSA telah menjangkau lebih dari 6 juta rumah di 140 kota dan kabupaten dengan 1 juta pelanggan aktif. Di sektor infrastruktur digital, DSSA juga membangun pusat data berbasis kecerdasan buatan di Jakarta Selatan lewat anak usaha PT SMPlus Digital Investama.
Ekspansi Energi Terbarukan Lewat Geothermal dan Surya
Komitmen DSSA dalam energi bersih diwujudkan lewat pengembangan proyek panas bumi dan energi surya. Tiga proyek geothermal tengah dikembangkan di Cipanas, Cisolok, dan Nage dengan target operasi komersial pada 2029 dan total kapasitas hingga 140 MW.
Sementara itu, di sektor surya, DSSA bersama mitra patungan telah membangun pabrik panel surya terintegrasi berkapasitas 1–2 GWp per tahun di Kawasan Industri Kendal.
Anak usaha PT Daya Mas Agra Sejahtera (Dian Solar) menjadi motor produksi sel dan panel surya untuk sektor industri.
Pengakuan atas Kepemimpinan Emisi dan ESG
Atas konsistensinya dalam pelaporan dan pengurangan emisi, DSSA meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang The Best Corporate Emission Reduction Transparency Awards 2025.
Penghargaan itu menegaskan reputasi DSSA sebagai pelaku industri yang progresif terhadap target Net Zero Emissions 2060 dan pengurangan emisi nasional pada 2030.
Sinergi Lini Bisnis Jadi Fondasi Masa Depan
Krisnan menegaskan bahwa DSSA mendorong sinergi antara sektor tambang, teknologi, dan energi baru terbarukan untuk membangun pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami ingin membangun portofolio usaha yang tidak hanya relevan secara bisnis, tapi juga bertanggung jawab secara lingkungan,” ujarnya.
Dengan struktur modal yang kuat, fokus pada ESG, dan ekspansi ke sektor strategis masa depan, DSSA mengukuhkan langkah sebagai pelopor transformasi industri energi di Indonesia.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ikuti berita terbaru Bursa Nusantara di GOOGLE NEWS
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi