IKLAN
Minggu, Juni 22, 2025
  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Masuk
  • Daftar
Bursa Nusantara
  • Pasar
    • Aksi Korporasi
    • Saham
    • Kripto
    • Obligasi
    • Reksadana
    • Komoditas
  • Keuangan
    • Bank
    • Asuransi
    • Multifinance
    • Fintech
    • Lainnya
  • Bisnis
    • Perdagangan & Industri
    • Energi
    • Infrastruktur
    • Properti
    • Telekomunikasi
    • Agrobisnis
    • Otomotif
    • E-Commerce
    • UMKM
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
    • Seni & Hiburan
    • Gadget
    • Kesehatan
    • Game
    • Olahraga
    • Pendidikan
  • Investory
No Result
View All Result
Bursa Nusantara
  • Pasar
    • Aksi Korporasi
    • Saham
    • Kripto
    • Obligasi
    • Reksadana
    • Komoditas
  • Keuangan
    • Bank
    • Asuransi
    • Multifinance
    • Fintech
    • Lainnya
  • Bisnis
    • Perdagangan & Industri
    • Energi
    • Infrastruktur
    • Properti
    • Telekomunikasi
    • Agrobisnis
    • Otomotif
    • E-Commerce
    • UMKM
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
    • Seni & Hiburan
    • Gadget
    • Kesehatan
    • Game
    • Olahraga
    • Pendidikan
  • Investory
  • Masuk
  • Daftar
No Result
View All Result
Bursa Nusantara
No Result
View All Result
  • Pasar
  • Keuangan
  • Bisnis
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Investory
IKLAN
Vertikal Iklan Banner
IKLAN

Ekspor Batubara RI Anjlok, China-India Pangkas Impor Awal 2025

Mohamad AliPenulis: Mohamad Ali
0
0
12 Mei 2025
dalam Bisnis, Energi
Traktir Kopi Penulis
Ekspor Batubara RI Anjlok, China-India Pangkas Impor Awal 2025

Ekspor batubara Indonesia turun 12% akibat lesunya permintaan dari China dan India. Potensi kontraksi tahunan mengintai.

IKLAN
Bagikan di FacebookBagikan di XBagikan ke Linkedin

JAKARTA, BursaNusantara.com – Ekspor batubara termal Indonesia menyentuh titik terendah dalam tiga tahun pada awal 2025, terdampak penurunan tajam permintaan dari dua pembeli utama: China dan India.

Baca Juga

Ekspor Batubara Bergeser: China-India Melemah, ASEAN Bangkit

ARCI Temukan Emas Kadar Tinggi, Produksi Siap Tumbuh 25%

Data perusahaan intelijen komoditas Kpler mencatat, ekspor batubara RI dari Januari hingga April 2025 mencapai sekitar 150 juta ton.

Angka ini turun 12% atau hampir 20 juta ton dibanding periode yang sama 2024. Ini menjadi penurunan tahunan terbesar sejak 2017.

Tekanan Global Ekspor Batubara

Sebagai eksportir batubara termal terbesar dunia, kinerja Indonesia turut memengaruhi pasar global.

IKLAN

Baca Juga: PTBA Raup Laba Rp 391 Miliar Meski Harga Batubara Turun

Ekspor global batubara termal juga tercatat turun 7% atau sekitar 23 juta ton pada periode empat bulan pertama 2025.

Jika tren ini terus berlanjut, 2025 bisa menjadi tahun pertama ekspor batubara RI menyusut sejak pandemi COVID-19 pada 2020.

China dan India Kurangi Ketergantungan

China mengurangi impor dari Indonesia sebesar 20% atau setara 14 juta ton.

IKLAN

Langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah Beijing yang mendorong peningkatan produksi dalam negeri dan pengurangan emisi.

Baca Juga: Harga Batu Bara Anjlok, Dampak Impor India Terhadap Pasar Global

India pun mengikuti langkah serupa. Negara konsumen batubara terbesar kedua dunia ini memangkas impor dari Indonesia sebesar 15% atau sekitar 6 juta ton.

Negara Lain Ikut Kurangi Pembelian

Negara importir utama lainnya seperti Jepang dan Korea Selatan mencatatkan penurunan signifikan.

IKLAN

Total impor dari Indonesia hanya 13 juta ton pada Januari–April 2025, turun dari 17 juta ton pada periode sama tahun lalu.

Negara Asia lainnya seperti Taiwan, Thailand, Filipina, Malaysia, dan Pakistan juga mengurangi pembelian.

Tekanan ekonomi akibat perlambatan industri China turut mendorong pelemahan permintaan energi di kawasan.

Baca Juga: Dorongan Revisi Tarif Cukai, Industri Rokok Perlu Nafas Baru

Iklan. Gulir untuk melanjutkan membaca.

Energi Bersih dan Krisis Industri

Penurunan konsumsi batubara mencerminkan transisi menuju energi bersih dan perlambatan industri di Asia.

Data Ember menunjukkan, pembangkit listrik berbasis batubara di Asia turun 3% pada kuartal I-2025 secara tahunan.

Kondisi ini diperburuk oleh sektor konstruksi dan manufaktur China yang masih lesu.

Dampaknya menyebar ke negara-negara tetangga melalui rantai pasok regional.

Baca Juga: TNI Dikerahkan Amankan Kejaksaan, Bukan Karena Situasi Khusus

Efek Tarif Dagang AS dan Ketidakpastian Global

Kebijakan tarif tinggi Presiden AS Donald Trump menambah tekanan bagi sektor manufaktur Asia.

Jika ketegangan dagang terus berlanjut, konsumsi energi industri bisa melemah lebih dalam.

Permintaan batubara pun berisiko terus merosot, terutama di negara-negara importir utama.

Vietnam dan Bangladesh Jadi Pengecualian

Meski banyak negara menahan impor, Vietnam dan Bangladesh justru mencatatkan rekor pembelian batubara RI.

Baca Juga: Trump Janji Bantu Damai Kashmir, Gencatan India–Pakistan Masih Rawan

Keduanya tengah menghadapi lonjakan kebutuhan energi domestik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Negara-negara seperti Spanyol, Italia, Rumania, dan Selandia Baru juga meningkatkan impor karena mahalnya harga gas alam.

Pasar Barat Belum Ubah Arah

Meski konsumsi batubara di AS naik lebih dari 20% dibanding tahun lalu, dampaknya terhadap ekspor RI masih terbatas.

AS juga merupakan eksportir batubara, sehingga peningkatan konsumsi lebih banyak dipenuhi dari produksi dalam negeri.

Baca Juga: PNS Dapat Gaji ke-13 Juni 2025, Ini Rinciannya

Potensi Kontraksi Tahunan dan Titik Jenuh

Dengan permintaan dari China dan India yang belum menunjukkan tanda rebound, ekspor batubara RI berisiko mengalami kontraksi tahunan yang langka.

Kondisi ini bisa menjadi sinyal bahwa arus ekspor batubara global mulai mencapai puncaknya.

Industri harus bersiap menghadapi fase baru yang ditandai oleh transisi energi, perlambatan industri berat, dan ketidakpastian geopolitik.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru

Ikon LinkedIn Bursa Nusantara Ikon Telegram Bursa Nusantara Ikon TikTok Bursa Nusantara Ikon YouTube Bursa Nusantara Ikon X (Twitter) Bursa Nusantara Ikon Facebook Bursa Nusantara Ikon Instagram Bursa Nusantara Ikon Pinterest Bursa Nusantara Ikon Google Bisnis Bursa Nusantara Ikon Google News Bursa Nusantara Ikon Tumblr Bursa Nusantara Ikon Threads Bursa Nusantara
Google News Bursa Nusantara

Ikuti berita terbaru Bursa Nusantara di GOOGLE NEWS

Tags: BatubaraChinaDevisa Hasil Ekspor (DHE)EksporIndiaKomoditasSumber Daya Alam (SDA)Tambang

Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi

BagikanTweetBagikan
Sebelumnya

TNI Dikerahkan Amankan Kejaksaan, Bukan Karena Situasi Khusus

Selanjutnya

Kim Jong Un Justifikasi Keterlibatan Korea Utara di Ukraina

Berita Terkait

Ekspor Batubara Bergeser China-India Melemah, ASEAN Bangkit

Ekspor Batubara Bergeser: China-India Melemah, ASEAN Bangkit

Penulis: Mohamad Ali
21 Juni 2025

...

ARCI Temukan Emas Kadar Tinggi, Produksi Siap Tumbuh 25%

ARCI Temukan Emas Kadar Tinggi, Produksi Siap Tumbuh 25%

Penulis: Mohamad Ali
21 Juni 2025

...

Harga Emas Melemah, Pasar Waspadai Keputusan AS soal Iran

Harga Emas Melemah, Pasar Waspadai Keputusan AS soal Iran

Penulis: Mohamad Ali
21 Juni 2025

...

Minyak Naik 20% di Juni, Pasar Global Siaga Ketegangan Iran-Israel

Minyak Naik 20% di Juni, Pasar Global Siaga Ketegangan Iran-Israel

Penulis: Mohamad Ali
21 Juni 2025

...

Berita Terkait

Ekspor Batubara Bergeser China-India Melemah, ASEAN Bangkit
Bisnis

Ekspor Batubara Bergeser: China-India Melemah, ASEAN Bangkit

21 Juni 2025
Capex FPNI 2025 Anjlok, Fokus Beralih ke Efisiensi Operasional
Bisnis

Capex FPNI 2025 Anjlok, Fokus Beralih ke Efisiensi Operasional

21 Juni 2025
WSKT Raup Kontrak Baru Rp1,4 T dan Pangkas Utang 18,8%
Bisnis

WSKT Raup Kontrak Baru Rp1,4 T dan Pangkas Utang 18,8%

21 Juni 2025
Laba ADRO Turun 16,21% di 2024 Pasca Melepas AADI, Ini Dampaknya!
Bisnis

ADRO Tunggu Lampu Hijau Ekspor Listrik Hijau ke Singapura

19 Juni 2025

Live Top IHSG

BursaNusantara.com oleh TradingView
Klik untuk info Paket Umroh DarmaWisata via WhatsApp
  • Populer
  • Komentar
  • Terbaru
Dividen 11% Disahkan RUPS, PTBA Jaga Tradisi Cuan Konsisten

Dividen 11% Disahkan RUPS, PTBA Jaga Tradisi Cuan Konsisten

21 Juni 2025
IPO CDIA, Emiten Infrastruktur Baru Milik Prajogo Pangestu

IPO CDIA, Emiten Infrastruktur Baru Milik Prajogo Pangestu

19 Juni 2025
Indeks Syariah Kalahkan IHSG, ETF Emas Syariah Siap Diluncurkan

Indeks Syariah Kalahkan IHSG, ETF Emas Syariah Siap Diluncurkan

20 Juni 2025
Laba MNCN Naik 3,92% Jadi Rp1,07 T Berkat Pendapatan Konten

Laba MNCN Naik 3,92% Jadi Rp1,07 T Berkat Pendapatan Konten

14 Juni 2025
Prabowo Kukuh Bangun GSW Meski Dihantam Kritik Ekonom

Prabowo Kukuh Bangun GSW Meski Dihantam Kritik Ekonom

saham goto, cleo, dan wifi beda arah begini kinerjanya di bursa selasa 10 12 2024

Saham GOTO, CLEO, dan WIFI Beda Arah: Begini Kinerjanya di Bursa Selasa (10/12/2024)

dividen interim adro peluang terakhir dan prediksi harga saham compress

Dividen Interim ADRO: Peluang Terakhir dan Prediksi Harga Saham

ihsg dekati level psikologis 7000 saham saham ini tetap menjanjikan kompres

IHSG Dekati Level Psikologis 7.000, Saham-Saham Ini Tetap Menjanjikan

Ekspor Batubara Bergeser China-India Melemah, ASEAN Bangkit

Ekspor Batubara Bergeser: China-India Melemah, ASEAN Bangkit

21 Juni 2025
Suku Bunga Deposito BNI Terkini Mulai 2,25% per Tahun

Suku Bunga Deposito BNI Terkini Mulai 2,25% per Tahun

21 Juni 2025
IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

21 Juni 2025
Capex FPNI 2025 Anjlok, Fokus Beralih ke Efisiensi Operasional

Capex FPNI 2025 Anjlok, Fokus Beralih ke Efisiensi Operasional

21 Juni 2025
Vertikal Iklan Banner
IKLAN
Selanjutnya
Kim Jong Un Justifikasi Keterlibatan Korea Utara di Ukraina

Kim Jong Un Justifikasi Keterlibatan Korea Utara di Ukraina

PTBA Respons Tegas Ultimatum Hilirisasi Bahlil Proyek DME

PTBA Respons Tegas Ultimatum Hilirisasi Bahlil Proyek DME

Ikon Logo Bursa Nusantara
  • Equity Tower, Jl. Jend. Sudirman kav 52-53 No.37 Lt 37, RT.5/RW.3, Senayan, SCBD, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190
  • 08974484198
  • info@bursanusantara.com
Kategori
  • Aksi Korporasi
  • Kripto
  • Perbankan
  • Asuransi
  • Industri
Tag
  • #IHSG
  • #Komoditas
  • #Dividen
  • #Saham
  • #Laba Perusahaan
Media Sosial


Ikon LinkedIn Bursa Nusantara


Ikon Telegram Bursa Nusantara


Ikon TikTok Bursa Nusantara


Ikon YouTube Bursa Nusantara


Ikon X (Twitter) Bursa Nusantara


Ikon Facebook Bursa Nusantara


Ikon Instagram Bursa Nusantara


Ikon Pinterest Bursa Nusantara


Ikon Google Bisnis Bursa Nusantara


Ikon Google News Bursa Nusantara


Ikon Tumblr Bursa Nusantara


Ikon Threads Bursa Nusantara

© 2025 BursaNusantara.com – Semua hak cipta dilindungi.

  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Selamat Datang Kembali!

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google
Masuk dengan LinkedIn
ATAU

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Lupa Kata Sandi? Daftar

Buat Akun Baru!

Daftar dengan Facebook
Daftar dengan Google
Daftar dengan LinkedIn
ATAU

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Semua kolom wajib diisi. Masuk

Ambil kembali kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
No Result
View All Result
  • Investory
    • Profil
    • Opini
    • Tips
  • Gaya Hidup
  • Chart
  • Indeks Berita
  • Masuk
  • Daftar

© 2025 BursaNusantara.com - Semua hak cipta dilindungi.