Elnusa Tingkatkan Dividen 42 Persen untuk Tahun Buku 2024
JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Elnusa Tbk (IDX: ELSA), anak usaha Pertamina di sektor jasa energi, memutuskan untuk menyalurkan dividen tunai senilai Rp285,46 miliar atau sekitar 40 persen dari total laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp713,67 miliar.
Pembagian dividen ini mengalami kenaikan tajam sebesar 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut mencerminkan penguatan kinerja keuangan perusahaan, sekaligus bentuk apresiasi kepada para pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya.
Sisa laba bersih sebesar 60 persen atau setara Rp428,2 miliar akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Hal ini diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di ruang Udaya, Gedung Graha Elnusa, Jakarta.
Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Tunai
Para pemegang saham ELSA akan memperoleh dividen tunai senilai Rp39,11 per saham. Adapun jadwal pembagian dividen resmi yang telah ditetapkan sebagai berikut:
- Cum dividen pasar reguler & negosiasi: 3 Juni 2025
- Ex dividen pasar reguler & negosiasi: 4 Juni 2025
- Cum dividen pasar tunai: 5 Juni 2025
- Ex dividen pasar tunai: 10 Juni 2025
- Recording date: 5 Juni 2025 pukul 16.00 WIB
- Pembayaran dividen: 20 Juni 2025
Kebijakan dividen ini mengacu pada kinerja keuangan Elnusa per 31 Desember 2024. Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp13,39 triliun, naik 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Efisiensi biaya dan strategi operasional mengangkat margin EBITDA menjadi 10,9 persen, menopang pencapaian laba bersih hingga Rp713,67 miliar.
Analisa Saham ELSA
“Saham ELSA sempat reli dalam tren naik sejak awal April hingga mencapai level tertinggi di 548 pada pertengahan Mei.
Namun, tekanan jual terlihat dalam dua hari terakhir, mengindikasikan potensi konsolidasi jangka pendek,” ujar Mohamad Ali, Analis Pasar Saham Senior dari BursaNusantara.com.
Berdasarkan grafik harian (daily chart), harga saham ELSA ditutup di level Rp484 pada 23 Mei 2025, masih berada di atas garis MA14 dan MA21, menandakan tren menengah tetap positif.
Namun, akumulasi distribusi mencatat penurunan signifikan dengan broker summary menunjukkan dominasi distribusi besar oleh top 5 broker.
Ini mengisyaratkan potensi tekanan lanjutan jika volume beli tak segera meningkat.
“Investor sebaiknya wait and see menjelang cum date pada 3 Juni. Koreksi sehat bisa menjadi peluang akumulasi, namun tetap waspadai sinyal distribusi jika breakdown terjadi di bawah support Rp470,” jelas Mohamad Ali.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ikuti berita terbaru Bursa Nusantara di GOOGLE NEWS
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi