JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, merespons pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto mengenai pemberian peran lebih besar kepada pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur nasional.
Erick menegaskan bahwa langkah ini tidak akan mengganggu kinerja BUMN Karya, meskipun sektor swasta mendapatkan kepercayaan lebih untuk menggarap proyek strategis.
Sistem Ekonomi Terbuka dan Sinergi Proyek
Menurut Erick Thohir, Indonesia telah lama mengadopsi sistem ekonomi terbuka yang memungkinkan sinergi antara BUMN dan pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur. “Misalnya tentu seperti infrastruktur, ya memang selama ini terbuka.
Banyak infrastruktur jalan tol yang dimiliki oleh private sector, ada yang dimiliki oleh BUMN,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Erick menjelaskan bahwa pengembangan proyek infrastruktur memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Sebagai contoh, pembangunan jalan tol dan pelabuhan membantu menekan biaya logistik, sehingga disparitas harga komoditas antarwilayah menjadi lebih terkendali.
Dengan target pertumbuhan ekonomi 8%, Erick menilai bahwa kolaborasi antara BUMN dan swasta adalah langkah strategis untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.
Peran Swasta dalam Proyek-Proyek Strategis
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyatakan bahwa pihak swasta harus diberi ruang lebih besar untuk berperan dalam pembangunan infrastruktur. Menurutnya, sektor swasta memiliki keunggulan dalam hal efisiensi, inovasi, dan ketepatan waktu yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Terutama di bidang infrastruktur, kita serahkan ke swasta agar lebih berperan. Kita harapkan mereka lebih efisien, tepat waktu, inovatif, dan mampu mendorong pertumbuhan di berbagai sektor,” ujar Prabowo dalam Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Langkah ini tidak dimaksudkan untuk menghentikan proyek BUMN, melainkan memberikan porsi lebih besar kepada swasta. Pemerintah akan tetap fokus pada proyek-proyek strategis yang berkaitan dengan perlindungan masyarakat dan kepentingan nasional.
Kolaborasi BUMN dan Swasta: Sebuah Keniscayaan
Erick Thohir memandang bahwa kerja sama antara BUMN dan swasta bukanlah hal baru. Ia menyebutkan beberapa contoh proyek infrastruktur yang dikerjakan secara bersama, seperti pembangunan ibu kota negara (IKN), hotel, dan proyek lainnya yang dikelola bersama oleh BUMN dan sektor swasta.
Erick menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif ini untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“BUMN Karya punya beberapa proyek kerja yang lain, ada IKN, terus ada kerja-kerja yang dikerjasamakan dengan private sector. Ada beberapa hotel yang dibangun oleh BUMN Karya yang dimiliki private sector, ada proyek BUMN yang dibangun private sector,” jelasnya.
Dampak Positif Bagi Perekonomian
Pembangunan infrastruktur oleh sektor swasta tidak hanya mendorong efisiensi tetapi juga menciptakan dampak ekonomi yang luas.
Infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara yang dikelola dengan baik oleh swasta dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah. Dengan demikian, distribusi barang dan jasa menjadi lebih cepat dan murah.
Erick menambahkan bahwa sinergi ini juga sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan melibatkan sektor swasta, pemerintah dapat mengalihkan fokus pada proyek-proyek strategis lainnya yang lebih mendesak, seperti pembangunan fasilitas kesehatan dan pendidikan.
Strategi Presiden Prabowo untuk memberikan peran lebih besar kepada swasta dalam pembangunan infrastruktur mendapat tanggapan positif dari Erick Thohir.
Dengan sistem ekonomi yang terbuka, kolaborasi antara BUMN dan swasta dianggap sebagai pendekatan ideal untuk mempercepat pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Erick optimis bahwa sinergi ini akan menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat sekaligus mendukung pencapaian target ekonomi jangka panjang.