JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Pemerintah Indonesia tengah mengevaluasi sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dirancang pada era Presiden Joko Widodo.
Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah pengembangan ekowisata Tropical Coastland di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).
Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan, manfaat, dan relevansi dari proyek-proyek tersebut dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa PIK 2 bukanlah bagian dari PSN secara keseluruhan, melainkan hanya proyek ekowisata Tropical Coastland yang masuk dalam daftar PSN.
“(PSN) PIK dievaluasi semua,” ujar Airlangga di Jakarta, Jumat (17/1/2025). Ia juga menjelaskan bahwa evaluasi serupa diterapkan pada berbagai PSN lain, termasuk di Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Likupa (Sulawesi Utara), Tanjung Lesung (Banten), dan Lido (Jawa Barat).
Investasi Besar dengan Dampak Ekonomi Luas
PSN ekowisata Tropical Coastland di PIK 2 dirancang sebagai kawasan berbasis hijau dengan luas sekitar 1.755 hektare. Proyek ini diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp 65 triliun. Selain itu, proyek ini diharapkan mampu menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan memberikan efek pengganda yang menciptakan tambahan 13.550 tenaga kerja.
Menurut Airlangga, pengembangan kawasan ini tidak hanya berfokus pada aspek wisata, tetapi juga mendukung pengamanan pesisir alami melalui Kawasan Wisata Mangrove. Konsep ini dirancang untuk meningkatkan daya tarik wisatawan sekaligus menjaga ekosistem pesisir.
“Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di ekowisata Tropical Coastland akan dibiayai dengan dana non-APBN,” jelas Airlangga. Ia juga menekankan bahwa proyek ini melibatkan komitmen Badan Usaha Pengusul untuk memastikan pembangunan dilakukan secara bertahap.
Green Area dan Eco-City di PIK 2
Tropical Coastland di PIK 2 merupakan bagian dari pengembangan Green Area dan Eco-City yang berlokasi di Provinsi Banten.
Kawasan ini diproyeksikan sebagai destinasi pariwisata berbasis hijau yang mengintegrasikan ekosistem mangrove dan infrastruktur modern. Dengan desain yang ramah lingkungan, kawasan ini diharapkan menjadi ikon baru dalam pariwisata nasional.
Evaluasi terhadap proyek ini tidak hanya bertujuan untuk menilai kelayakan investasi, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap proyek mampu memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian dan pembangunan daerah.
Selain itu, pemerintah ingin memastikan bahwa PSN yang dilanjutkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dari segi lapangan kerja maupun pertumbuhan sektor pariwisata.
Proyek PSN Lain yang Dievaluasi
Selain PIK 2, pemerintah juga melakukan evaluasi terhadap beberapa PSN lain. Di antaranya adalah proyek di Tanjung Kelayang, Likupa, Tanjung Lesung, dan Lido.
Airlangga menekankan bahwa evaluasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyelaraskan proyek strategis dengan kebutuhan dan prioritas nasional.
“Semua dikaji, bukan hanya PIK 2. Kita juga meninjau kawasan lain yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan,” ujar Airlangga.
Langkah evaluasi ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa proyek-proyek yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat jangka panjang.
Dengan pendekatan yang berbasis data dan analisis, pemerintah berupaya menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur, pelestarian lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi.
Proyek Strategis Nasional, termasuk ekowisata Tropical Coastland di PIK 2, merupakan bagian penting dari strategi pembangunan Indonesia.
Dengan nilai investasi yang signifikan dan fokus pada konsep ramah lingkungan, proyek ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya saing sektor pariwisata Indonesia. Namun, evaluasi yang menyeluruh tetap diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan manfaat dari proyek ini bagi masyarakat dan ekonomi nasional.