Geser Kebawah
Gaya HidupPendidikan

FinHope Dorong Generasi Muda Melek Finansial dan Bergerak untuk Sosial

37
×

FinHope Dorong Generasi Muda Melek Finansial dan Bergerak untuk Sosial

Sebarkan artikel ini
FinHope Dorong Generasi Muda Melek Finansial dan Bergerak untuk Sosial
FinHope, dipimpin Alicia Caitlyn Susanto, edukasi mahasiswa baru soal literasi keuangan sekaligus bangun 100 rumah layak huni di Maumere.

Gerakan Literasi Keuangan yang Menyentuh Aksi Sosial

JAKARTA, BursaNusantara.com – Di tengah tantangan finansial dan sosial yang kian kompleks, organisasi non-profit FinHope yang digagas generasi muda Indonesia, Alicia Caitlyn Susanto, tampil sebagai jembatan antara edukasi dan aksi nyata.

Melalui kegiatan Welcoming Freshmen Universitas Bunda Mulia Tahun Ajaran 2025/2026, FinHope mengajak mahasiswa baru memahami fondasi pengelolaan keuangan pribadi.

Sponsor
Iklan

Edukasi Finansial Sejak Masa Transisi

Dengan pendekatan interaktif, peserta diajak membuat anggaran, membedakan kebutuhan dan keinginan, hingga mengantisipasi risiko dan peluang di era keuangan digital.

“Membangun kebiasaan finansial sehat harus dimulai sejak dini, terutama di masa transisi menuju dunia perkuliahan. Kami ingin menanamkan mindset finansial yang bertanggung jawab,” ujar Alicia, Jumat (15/8/2025).

Apresiasi untuk Pemikir Muda

Kegiatan ini juga menjadi panggung apresiasi bagi lima pemenang FinHope Essay Contest bertema Financial Planning for Tomorrow: Your Smart Steps After High School.

Para pemenang berhak atas beasiswa kuliah hingga 100%, sebagai bentuk komitmen FinHope mendorong karakter mandiri, kritis, dan bijak mengelola keuangan sejak bangku SMA.

Dari Edukasi ke Aksi Nyata

Tidak berhenti pada literasi, FinHope juga menyalurkan energi muda ke ranah sosial. Organisasi ini tengah membangun kembali 100 rumah layak huni bagi keluarga kurang mampu di Maumere.

“Edukasi harus berjalan beriringan dengan aksi nyata. Membangun rumah di Maumere bukan sekadar menyediakan tempat tinggal, tapi juga mengembalikan harapan dan martabat,” tegas Alicia.

Gerakan ini memperlihatkan bahwa literasi keuangan bukan hanya soal angka dan saldo, melainkan alat pemberdayaan yang mampu mendorong perubahan sosial berkelanjutan.