JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) mengumumkan rencana strategis melalui rights issue pertama yang diharapkan memberikan suntikan modal besar bagi perusahaan.
Rencana ini akan dilakukan dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan mencakup penerbitan sebanyak 12 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp140 per lembar.
Kegiatan ini masih menunggu persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 24 Maret 2025.
Langkah ini diharapkan dapat menguatkan kondisi keuangan GGRP dan membuka peluang ekspansi bisnis, khususnya dalam pengembangan produk baja rendah karbon.
Rencana Rights Issue dan Mekanisme Pelaksanaan
Manajemen GGRP menyatakan bahwa rights issue ini akan dilaksanakan paling lambat 12 bulan setelah RUPSLB yang menyetujui rencana tersebut.
Harga pelaksanaan akan diumumkan setelah perusahaan memperoleh restu dari para pemegang saham. Dengan penerbitan 12 miliar saham baru, diharapkan dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk:
- Pembelian Mesin dan Peralatan: Untuk mendukung pengembangan produk baja rendah karbon, yang semakin diminati di pasar domestik dan internasional.
- Investasi Strategis: Untuk memperluas kapasitas produksi dan meningkatkan daya saing produk-produk GGRP di industri baja.
Manajemen berharap, dengan tambahan modal ini, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memperkuat posisi kompetitifnya dalam industri baja yang semakin kompetitif.
Penambahan Modal Dasar dan Implikasi Dilusi
Dalam rangka mendukung rights issue ini, GGRP juga mengumumkan rencana penambahan modal dasar perseroan dari Rp6,78 triliun menjadi Rp12,17 triliun.
Peningkatan modal dasar ini dirancang agar perusahaan memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam pengembangan usaha dan dapat merespons dinamika pasar dengan lebih cepat.
Namun, perlu diingat bahwa aksi korporasi ini berpotensi menyebabkan dilusi bagi investor eksisting hingga 49,77% jika mereka tidak mengambil bagian dalam penerbitan saham baru.
Struktur Kepemilikan dan Dampak Bagi Investor
Hingga Januari 2025, struktur kepemilikan saham GGRP menunjukkan beberapa pemain utama. PT Apollo Visintama menguasai 19,4% saham yang tercatat, setara dengan 12,11 miliar lembar, sementara saham yang dimiliki publik mencapai 9,7%. Selain itu, beberapa pemegang saham besar lainnya meliputi:
- PT Gunung Garuda: 13,9%
- Kamaruddin: 17,1%
- Dr. Chairuddin: 16,7%
- Suliana Taniwan: 8,1%
- Fihahati Taniwan: 7,6%
- Richie Leroy Hasan dan Edward Hasan: Masing-masing 3,8%
Kehadiran rights issue ini dapat mengubah persentase kepemilikan bagi para investor jika tidak berpartisipasi, sehingga penting bagi investor eksisting untuk mempertimbangkan peluang ini guna menghindari dilusi yang signifikan.
Dengan tambahan modal, diharapkan nilai perusahaan akan meningkat seiring dengan ekspansi dan peningkatan profitabilitas, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Rencana rights issue perdana GGRP melalui HMETD merupakan langkah strategis untuk mengonsolidasikan keuangan perusahaan dan mendorong inovasi di sektor industri baja rendah karbon.
Dengan penerbitan 12 miliar saham baru dan penambahan modal dasar yang signifikan, GGRP berupaya meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing produk di pasar global.
Meskipun terdapat risiko dilusi bagi investor eksisting, partisipasi dalam rights issue ini dapat menjadi peluang investasi yang menarik, seiring dengan prospek pertumbuhan nilai perusahaan dan penguatan posisi di industri baja.
Para investor dan pemangku kepentingan diharapkan untuk menyimak informasi lebih lanjut setelah harga pelaksanaan diumumkan, dan mempertimbangkan partisipasi dalam rights issue guna mendapatkan manfaat dari potensi pertumbuhan jangka panjang GGRP.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.