Klarifikasi Resmi dari GOTO
JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Kabar mengenai PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) merger dengan Grab kembali mencuat. Namun, Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia, Koesoemohadiani, segera membantah rumor tersebut.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (4/2/2025), Koesoemohadiani menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger seperti yang diberitakan.
“Perseroan ingin memberikan klarifikasi bahwa tidak ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger sebagaimana telah diberitakan di media massa.
Perseroan mencatat bahwa berita yang sama juga beredar dari waktu ke waktu dalam beberapa tahun terakhir dan berita-berita tersebut adalah berdasarkan spekulasi,” tulis Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi BEI.
Dampak Terhadap Operasional GOTO
Koesoemohadiani menegaskan bahwa rumor ini tidak berdampak negatif terhadap operasional dan kelangsungan bisnis perseroan. GOTO tetap fokus pada strategi bisnis yang telah direncanakan serta memperkuat posisinya di pasar digital Indonesia.
Laporan Reuters dan Spekulasi Merger
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa perusahaan transportasi dan pengiriman makanan daring Asia Tenggara, Grab, dikabarkan tengah dalam tahap pembicaraan lanjutan terkait rencana merger dengan GoTo. Langkah ini disebut sebagai upaya mengatasi kerugian perusahaan yang terjadi selama bertahun-tahun.
Pembahasan merger ini terakhir kali diadakan pada 2024 dan berlanjut pada Desember. Para investor berharap adanya kesepakatan pada 2025, meskipun sumber Reuters menyebut bahwa kesepakatan ini kemungkinan tidak akan tercapai, sebagaimana negosiasi serupa di tahun-tahun sebelumnya yang berujung gagal.
Strategi Masa Depan GOTO
Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia, GOTO terus mencari strategi terbaik untuk meningkatkan daya saing di pasar.
Dengan perkembangan industri digital yang dinamis, GOTO diharapkan dapat terus berinovasi dan memperkuat fundamental bisnisnya untuk mempertahankan posisinya di industri teknologi Indonesia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.