Geser kebawah untuk baca artikel
KomoditasPasar

Harga Batu Bara Naik Lagi, India Jadi Pendorong Utama

×

Harga Batu Bara Naik Lagi, India Jadi Pendorong Utama

Sebarkan artikel ini
harga batu bara naik lagi, india jadi pendorong utama kompres
Harga batu bara global kembali menguat didorong kabar dari India. Simak analisis lengkap dampaknya pada pasar energi dan emisi global.

JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Harga batu bara global kembali menunjukkan tren kenaikan pada Jumat (31/1/2025), didorong oleh kabar terbaru dari India yang menjadi salah satu konsumen batu bara terbesar di dunia.

Kenaikan ini terlihat pada harga batu bara Newcastle dan Rotterdam, yang masing-masing mencatat peningkatan signifikan untuk kontrak Januari hingga Maret 2025.

Kenaikan Harga Batu Bara Newcastle dan Rotterdam

Berdasarkan data terbaru, harga batu bara Newcastle untuk kontrak Januari 2025 naik sebesar 0,65 USD menjadi 0,65 USD menjadi 115,5 USD per ton.

Sementara itu, kontrak Februari 2025 menguat 1,6 USD ke level 1,6 USD ke level 118,5 USD per ton, dan Maret 2025 meningkat 1,75 USD menjadi 1,75 USD menjadi 121,9 USD per ton.

Di pasar Eropa, harga batu bara Rotterdam juga menunjukkan tren serupa. Kontrak Januari 2025 naik 0,5 USD menjadi 0,5 USD menjadi 110,5 USD per ton, Februari 2025 terkerek 1,35 USD ke level 1,35 USD ke level 109,5 USD per ton, dan Maret 2025 melesat 1,35 USD menjadi 1,35 USD menjadi 110,3 USD per ton.

Faktor Pendukung: Kabar dari India

Kenaikan harga batu bara ini tidak lepas dari kabar terbaru dari India, yang merupakan konsumen batu bara terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Meskipun India mencatatkan penurunan impor batu bara termal sebesar 5,5 juta ton pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, permintaan domestik tetap tinggi.

Menurut data resmi, produksi batu bara India naik 5,3% pada Desember 2024 (year on year/yoy), meskipun lebih rendah dari pertumbuhan 7,5% yang tercatat pada November 2024. Sementara itu, delapan sektor utama India tumbuh sebesar 4% pada Desember 2024, dengan peningkatan output baja dan listrik menjadi pendorong utama.

Dampak pada Pembangkit Listrik dan Emisi Global

Meskipun penurunan impor batu bara India terdengar seperti kabar baik bagi pemantau iklim, realitanya justru lebih kompleks. Total pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di India mencapai rekor tertinggi pada 2024, yang berarti volume batu bara domestik yang dibakar untuk pembangkit listrik juga meningkat.

Batu bara yang ditambang di India umumnya memiliki kualitas lebih rendah dan mengandung lebih dari dua kali lipat abu dibandingkan batu bara impor. Hal ini menyebabkan pembangkit listrik perlu membakar volume batu bara yang lebih besar untuk menghasilkan jumlah daya yang sama, sehingga menghasilkan lebih banyak abu dan emisi beracun.

Prospek Pasar Batu Bara Global

Kenaikan harga batu bara ini mencerminkan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan di pasar global. Di satu sisi, penurunan impor India menunjukkan upaya diversifikasi sumber energi. Namun, di sisi lain, peningkatan penggunaan batu bara domestik justru menimbulkan tantangan baru bagi upaya pengurangan emisi global.

Analis pasar memprediksi bahwa harga batu bara akan tetap volatil dalam beberapa bulan ke depan, terutama jika permintaan dari negara-negara berkembang seperti India dan Tiongkok terus meningkat.

Selain itu, kebijakan energi global yang berfokus pada transisi ke energi terbarukan juga akan memengaruhi dinamika pasar batu bara.

Kenaikan harga batu bara global kali ini didorong oleh faktor-faktor kompleks, termasuk permintaan domestik India yang tinggi dan penurunan impor batu bara termal.

Meskipun hal ini memberikan keuntungan bagi produsen batu bara, dampaknya terhadap lingkungan dan emisi global tetap menjadi perhatian serius.

Dengan volatilitas yang tinggi, pelaku pasar diharapkan untuk terus memantau perkembangan terbaru, terutama terkait kebijakan energi di India dan negara-negara konsumen batu bara utama lainnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru