Penurunan Harga Batu Bara Global
JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Harga batu bara terus mengalami tekanan signifikan pada Selasa (11/2/2025), dipicu oleh berbagai sentimen negatif dari India.
Harga batu bara Newcastle untuk kontrak Februari 2025 turun sebesar US$ 0,9 menjadi US$ 104,75 per ton. Kontrak Maret 2025 mengalami penurunan lebih dalam, anjlok US$ 2,05 menjadi US$ 106,7 per ton, sementara kontrak April 2025 terkoreksi US$ 1,95 menjadi US$ 110,1 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam juga mengalami tekanan. Kontrak Februari 2025 jatuh US$ 1,4 menjadi US$ 102,9 per ton, sedangkan kontrak Maret 2025 turun US$ 1,8 menjadi US$ 101,9 per ton. Kontrak April 2025 mengalami pelemahan terbesar, ambles US$ 2 menjadi US$ 101,45 per ton.
Dampak Tarif China terhadap Pasar Batu Bara
Dikutip dari Reuters, Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan meningkatkan ekspor batu bara ke India setelah China memberlakukan tarif baru atas impor energi dari AS. Kebijakan ini berpotensi mengurangi pangsa pasar Australia dan Rusia di India, yang merupakan importir batu bara terbesar kedua di dunia setelah China.
Pekan lalu, Kementerian Keuangan China mengumumkan tarif 15% pada impor batu bara dari AS. Para pelaku industri memperkirakan bahwa langkah ini akan mendorong perusahaan tambang AS untuk mengalihkan pengiriman mereka ke India, meningkatkan persaingan di pasar batu bara negara tersebut.
Menurut Direktur I-Energy Natural Resources India, Vasudev Pamnani, tiga kargo batu bara AS yang awalnya ditujukan ke China kini telah tiba di India, sementara sekitar 10 kargo lainnya masih dalam perjalanan. “Ini adalah volume yang cukup besar dan bisa semakin menekan harga batu bara,” ungkap Pamnani.
Implikasi Peningkatan Impor Batu Bara AS
Pamnani juga menambahkan bahwa meningkatnya impor batu bara AS dapat berdampak langsung pada Australia, yang selama ini menjadi pemasok utama batu bara India.
Secara historis, AS hanya menyumbang sebagian kecil dari total impor batu bara China, tetapi ekspor batu bara metalurgi AS, yang digunakan terutama dalam industri baja, meningkat hampir sepertiga menjadi US$ 1,84 miliar pada 2024.
Pada saat yang sama, impor batu bara termal India diprediksi akan menurun untuk tahun kedua berturut-turut pada 2025. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, seperti:
- Berkurangnya ketergantungan pada batu bara dalam sektor pembangkit listrik.
- Perlambatan aktivitas ekonomi yang mengurangi permintaan energi.
- Persediaan batu bara dalam negeri yang mencapai rekor tertinggi.
Proyeksi Penurunan Impor Batu Bara India
Sebanyak enam pedagang batu bara India dan internasional yang diwawancarai oleh Reuters dalam konferensi Coaltrans India di New Delhi memperkirakan bahwa impor batu bara India akan mengalami penurunan sepanjang tahun ini.
- Tiga pedagang memperkirakan impor akan turun sekitar 10%, menjadi sekitar 155 juta metrik ton.
- Dua pedagang lainnya memproyeksikan penurunan lebih kecil, sekitar 1-2%.
- Satu pedagang memperkirakan penurunan sebesar 7-8%.
Mereka semua sepakat bahwa tren ini menunjukkan perubahan strategi India dalam mengurangi ketergantungan pada impor batu bara dan meningkatkan produksi dalam negeri sebagai langkah untuk mencapai ketahanan energi nasional.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi