IKLAN
Minggu, Juni 22, 2025
  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Masuk
  • Daftar
Bursa Nusantara
  • Pasar
    • Aksi Korporasi
    • Saham
    • Kripto
    • Obligasi
    • Reksadana
    • Komoditas
  • Keuangan
    • Bank
    • Asuransi
    • Multifinance
    • Fintech
    • Lainnya
  • Bisnis
    • Perdagangan & Industri
    • Energi
    • Infrastruktur
    • Properti
    • Telekomunikasi
    • Agrobisnis
    • Otomotif
    • E-Commerce
    • UMKM
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
    • Seni & Hiburan
    • Gadget
    • Kesehatan
    • Game
    • Olahraga
    • Pendidikan
  • Investory
No Result
View All Result
Bursa Nusantara
  • Pasar
    • Aksi Korporasi
    • Saham
    • Kripto
    • Obligasi
    • Reksadana
    • Komoditas
  • Keuangan
    • Bank
    • Asuransi
    • Multifinance
    • Fintech
    • Lainnya
  • Bisnis
    • Perdagangan & Industri
    • Energi
    • Infrastruktur
    • Properti
    • Telekomunikasi
    • Agrobisnis
    • Otomotif
    • E-Commerce
    • UMKM
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
    • Seni & Hiburan
    • Gadget
    • Kesehatan
    • Game
    • Olahraga
    • Pendidikan
  • Investory
  • Masuk
  • Daftar
No Result
View All Result
Bursa Nusantara
No Result
View All Result
  • Pasar
  • Keuangan
  • Bisnis
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Investory
IKLAN
Vertikal Iklan Banner
IKLAN

Harga Emas Jeblok Dua Hari Beruntun, Risiko Global Reda Sesaat

Mohamad AliPenulis: Mohamad Ali
0
0
28 Mei 2025
dalam Headline, Komoditas, Pasar
Traktir Kopi Penulis
Harga Emas Jeblok Dua Hari Beruntun

Harga emas spot anjlok 1,2% ke US$3.302/ons karena risiko geopolitik mereda dan dolar AS menguat.

IKLAN
Bagikan di FacebookBagikan di XBagikan ke Linkedin

Gejolak Harga Emas, Optimisme Global Tekan Aset Safe Haven

JAKARTA, BursaNusantara.com – Dua hari penurunan beruntun kembali menempatkan harga emas dalam tekanan, setelah reli tajam di pekan sebelumnya.

Baca Juga

Ekspor Batubara Bergeser: China-India Melemah, ASEAN Bangkit

IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

Investor global seolah diberi angin segar dari Washington, di tengah ketidakpastian tarif yang selama ini membayangi perekonomian global.

Harga emas spot jatuh signifikan 1,2% ke level US$3.302,10 per ons pada Selasa (27/5/2025), sementara kontrak berjangka emas Amerika Serikat (AS) ditutup melemah lebih dalam, 1,9% ke US$3.300,4 per ons. Koreksi ini terjadi tak lama setelah emas mencatatkan kenaikan hampir 5% pada pekan sebelumnya.

Tarik Ulur Tarif Trump dan Eropa Picu Volatilitas Tajam

Pasar emas belakangan menjadi panggung volatilitas. Hal ini dipicu oleh dinamika kebijakan tarif yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump.

IKLAN

Setelah sempat mengancam akan memberlakukan tarif hingga 50% terhadap produk Eropa, Trump akhirnya memilih untuk menunda kebijakan tersebut usai percakapan via telepon dengan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada akhir pekan.

Kebijakan yang mendadak berubah ini mengguncang pasar. Para pelaku pasar yang sebelumnya memilih emas sebagai lindung nilai atas ketidakpastian, mendadak melepas aset safe haven ini karena munculnya harapan baru tercapainya kesepakatan dagang lintas benua.

“Pasar membaca ini sebagai sinyal positif. Ada kemungkinan tercapainya perjanjian perdagangan, dan itu cukup untuk menurunkan harga emas secara signifikan,” ujar Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

Dolar AS Menguat, Saham Melonjak, Emas Tersisih

Sinyal damai dari Washington dan Brussels bukan satu-satunya alasan di balik kejatuhan harga emas. Faktor lain yang berkontribusi besar adalah menguatnya indeks dolar AS dan reli pasar saham yang cukup impresif.

IKLAN

Kuatnya dolar membuat emas, yang dihargai dalam mata uang AS, menjadi lebih mahal bagi pembeli dari luar negeri. Alhasil, permintaan fisik emas langsung terkoreksi tajam.

Di sisi lain, melonjaknya indeks saham AS menambah tekanan karena investor mulai kembali pada aset-aset berisiko, meninggalkan aset pelindung nilai seperti emas.

Dinamika ini mempertegas karakteristik emas sebagai instrumen proteksi terhadap gejolak. Ketika ketidakpastian menurun, daya tariknya pun memudar, walau hanya sementara.

Suku Bunga AS Tetap Jadi Poros, Pasar Tunggu Sinyal The Fed

Volatilitas harga emas belum tentu berakhir. Pasar saat ini menanti rilis risalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan pada Rabu (28/5/2025).

IKLAN

Hasil dari pertemuan ini akan menjadi penentu arah suku bunga dan menjadi katalis penting bagi harga emas ke depan.

Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan bahwa suku bunga idealnya dipertahankan dalam jangka pendek, setidaknya hingga ada kepastian lebih lanjut tentang bagaimana tarif akan mempengaruhi inflasi AS. Ini menambah nuansa kehati-hatian di kalangan pembuat kebijakan moneter.

Menurut Melek dari TD Securities, begitu pasar yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga, emas kemungkinan akan kembali menjadi favorit.

“Selama suku bunga tetap tinggi, emas akan terus berada dalam tekanan. Tapi begitu arah suku bunga mulai menurun, emas bisa rebound secara signifikan,” jelas Melek.

Iklan. Gulir untuk melanjutkan membaca.

Emas, yang tidak menghasilkan imbal hasil seperti obligasi atau saham, menjadi lebih menarik dalam lingkungan suku bunga rendah karena opportunity cost-nya menurun.

Fundamental Emas Masih Kokoh, Penurunan Bisa Jadi Peluang

Di tengah koreksi saat ini, para analis tetap optimis terhadap prospek jangka panjang emas. Ketegangan geopolitik yang belum sepenuhnya usai, potensi perlambatan ekonomi global, serta ancaman stagflasi masih membayangi. Semua itu merupakan kondisi klasik yang cenderung menguntungkan emas.

Dari sisi teknikal, harga emas saat ini masih berada di kisaran atas US$3.300 per ons—relatif tinggi jika dibandingkan dengan tren tahun-tahun sebelumnya.

Banyak pelaku pasar menganggap koreksi ini sebagai peluang akumulasi, bukan sinyal tren turun berkepanjangan.

Pasar Komoditas Lain Ikut Terkoreksi, Sentimen Risk-On Menyebar

Tidak hanya emas, logam mulia lain juga ikut merasakan tekanan. Harga perak spot tercatat turun 0,4% ke US$33,21 per ons. Platinum terkoreksi tipis 0,1% ke US$1.084,02, dan paladium jatuh lebih dalam 1,2% ke US$975,49 per ons.

Penurunan ini mengindikasikan bahwa sentimen risk-on saat ini sedang mendominasi pasar secara luas. Investor lebih memilih ekuitas dan obligasi imbal hasil tinggi ketimbang komoditas logam yang berfungsi sebagai pelindung nilai.

Strategi Investor: Akumulasi Bertahap, Waspadai Momentum Suku Bunga

Menurut analisis Mohamad Ali, Pakar Analisis Saham Senior di BursaNusantara.com, investor sebaiknya bersikap selektif dan cermat membaca arah kebijakan moneter The Fed.

“Dalam jangka pendek, tren pelemahan bisa berlanjut jika data ekonomi AS menunjukkan kekuatan. Tapi untuk jangka menengah, begitu ekspektasi pemangkasan suku bunga menguat, emas bisa kembali bersinar,” kata Ali.

Ia menambahkan bahwa harga saat ini bisa dijadikan entry point awal bagi investor jangka panjang. Namun, pendekatan dollar-cost averaging (DCA) lebih disarankan agar bisa memitigasi risiko fluktuasi jangka pendek.

Ketidakpastian Global Masih Tinggi, Tarik Ulur Bisa Berlanjut

Meski penundaan tarif oleh Trump membawa angin positif, belum ada jaminan bahwa kebijakan itu tidak akan dihidupkan kembali.

Pemerintah AS dikenal sering mengambil langkah kebijakan berdasarkan pertimbangan politik jangka pendek, yang bisa berubah drastis.

Uni Eropa juga belum memberikan sinyal bahwa mereka bersedia memenuhi seluruh tuntutan dagang dari AS. Artinya, ketegangan bisa kembali muncul sewaktu-waktu, dan pasar emas akan kembali menjadi sorotan.

Investor global harus tetap waspada terhadap perkembangan geopolitik dan ekonomi yang masih bisa berubah cepat.

Emas tetap menjadi instrumen utama dalam portofolio diversifikasi, meskipun sementara harus berhadapan dengan tekanan sentimen jangka pendek.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Google News Bursa Nusantara

Ikuti berita terbaru Bursa Nusantara di GOOGLE NEWS

Tags: Amerika Serikat (AS)Donald TrumpEmasEmas SpotFederal Reserve (The Fed)Harga EmasHarga Emas GlobalKomoditas

Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi

BagikanTweetBagikan
Sebelumnya

Emas Perhiasan Naik Tipis, Tapi Pasar Justru Lebih Suka “Diam”

Selanjutnya

Dana Nasabah Tajir di BNI Tembus 16%, Strategi Digital Jadi Kunci

Berita Terkait

Ekspor Batubara Bergeser China-India Melemah, ASEAN Bangkit

Ekspor Batubara Bergeser: China-India Melemah, ASEAN Bangkit

Penulis: Mohamad Ali
21 Juni 2025

...

IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

Penulis: Mohamad Ali
21 Juni 2025

...

ARCI Temukan Emas Kadar Tinggi, Produksi Siap Tumbuh 25%

ARCI Temukan Emas Kadar Tinggi, Produksi Siap Tumbuh 25%

Penulis: Mohamad Ali
21 Juni 2025

...

Harga Emas Melemah, Pasar Waspadai Keputusan AS soal Iran

Harga Emas Melemah, Pasar Waspadai Keputusan AS soal Iran

Penulis: Mohamad Ali
21 Juni 2025

...

Berita Terkait

IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga
Headline

IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

21 Juni 2025
ARCI Temukan Emas Kadar Tinggi, Produksi Siap Tumbuh 25%
Pasar

ARCI Temukan Emas Kadar Tinggi, Produksi Siap Tumbuh 25%

21 Juni 2025
Harga Emas Melemah, Pasar Waspadai Keputusan AS soal Iran
Headline

Harga Emas Melemah, Pasar Waspadai Keputusan AS soal Iran

21 Juni 2025
Minyak Naik 20% di Juni, Pasar Global Siaga Ketegangan Iran-Israel
Headline

Minyak Naik 20% di Juni, Pasar Global Siaga Ketegangan Iran-Israel

21 Juni 2025

Live Top IHSG

BursaNusantara.com oleh TradingView
Klik untuk info Paket Umroh DarmaWisata via WhatsApp
  • Populer
  • Komentar
  • Terbaru
Dividen 11% Disahkan RUPS, PTBA Jaga Tradisi Cuan Konsisten

Dividen 11% Disahkan RUPS, PTBA Jaga Tradisi Cuan Konsisten

21 Juni 2025
IPO CDIA, Emiten Infrastruktur Baru Milik Prajogo Pangestu

IPO CDIA, Emiten Infrastruktur Baru Milik Prajogo Pangestu

19 Juni 2025
Indeks Syariah Kalahkan IHSG, ETF Emas Syariah Siap Diluncurkan

Indeks Syariah Kalahkan IHSG, ETF Emas Syariah Siap Diluncurkan

20 Juni 2025
Laba MNCN Naik 3,92% Jadi Rp1,07 T Berkat Pendapatan Konten

Laba MNCN Naik 3,92% Jadi Rp1,07 T Berkat Pendapatan Konten

14 Juni 2025
Prabowo Kukuh Bangun GSW Meski Dihantam Kritik Ekonom

Prabowo Kukuh Bangun GSW Meski Dihantam Kritik Ekonom

saham goto, cleo, dan wifi beda arah begini kinerjanya di bursa selasa 10 12 2024

Saham GOTO, CLEO, dan WIFI Beda Arah: Begini Kinerjanya di Bursa Selasa (10/12/2024)

dividen interim adro peluang terakhir dan prediksi harga saham compress

Dividen Interim ADRO: Peluang Terakhir dan Prediksi Harga Saham

ihsg dekati level psikologis 7000 saham saham ini tetap menjanjikan kompres

IHSG Dekati Level Psikologis 7.000, Saham-Saham Ini Tetap Menjanjikan

Ekspor Batubara Bergeser China-India Melemah, ASEAN Bangkit

Ekspor Batubara Bergeser: China-India Melemah, ASEAN Bangkit

21 Juni 2025
Suku Bunga Deposito BNI Terkini Mulai 2,25% per Tahun

Suku Bunga Deposito BNI Terkini Mulai 2,25% per Tahun

21 Juni 2025
IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

IHSG Anjlok 0,88%, Pasar Dibayangi Konflik dan Suku Bunga

21 Juni 2025
Capex FPNI 2025 Anjlok, Fokus Beralih ke Efisiensi Operasional

Capex FPNI 2025 Anjlok, Fokus Beralih ke Efisiensi Operasional

21 Juni 2025
Vertikal Iklan Banner
IKLAN
Selanjutnya
BNI Pacu Dana Jumbo Nasabah Tajir, Strategi Emerald Kian Menggigit

Dana Nasabah Tajir di BNI Tembus 16%, Strategi Digital Jadi Kunci

Harga Minyak Melemah di Tengah Spekulasi Produksi OPEC+

Harga Minyak Melemah di Tengah Spekulasi Produksi OPEC+

Ikon Logo Bursa Nusantara
  • Equity Tower, Jl. Jend. Sudirman kav 52-53 No.37 Lt 37, RT.5/RW.3, Senayan, SCBD, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190
  • 08974484198
  • info@bursanusantara.com
Kategori
  • Aksi Korporasi
  • Kripto
  • Perbankan
  • Asuransi
  • Industri
Tag
  • #IHSG
  • #Komoditas
  • #Dividen
  • #Saham
  • #Laba Perusahaan
Media Sosial


Ikon LinkedIn Bursa Nusantara


Ikon Telegram Bursa Nusantara


Ikon TikTok Bursa Nusantara


Ikon YouTube Bursa Nusantara


Ikon X (Twitter) Bursa Nusantara


Ikon Facebook Bursa Nusantara


Ikon Instagram Bursa Nusantara


Ikon Pinterest Bursa Nusantara


Ikon Google Bisnis Bursa Nusantara


Ikon Google News Bursa Nusantara


Ikon Tumblr Bursa Nusantara


Ikon Threads Bursa Nusantara

© 2025 BursaNusantara.com – Semua hak cipta dilindungi.

  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Selamat Datang Kembali!

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google
Masuk dengan LinkedIn
ATAU

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Lupa Kata Sandi? Daftar

Buat Akun Baru!

Daftar dengan Facebook
Daftar dengan Google
Daftar dengan LinkedIn
ATAU

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Semua kolom wajib diisi. Masuk

Ambil kembali kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
No Result
View All Result
  • Investory
    • Profil
    • Opini
    • Tips
  • Gaya Hidup
  • Chart
  • Indeks Berita
  • Masuk
  • Daftar

© 2025 BursaNusantara.com - Semua hak cipta dilindungi.