Profit Taking: Faktor Utama Pelemahan Harga Emas
JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Harga emas mengalami pelemahan pada Selasa (11/2/2025) setelah menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Pelemahan ini disebabkan oleh aksi profit taking yang dilakukan oleh investor.
Harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 2.904,87 per ons setelah sebelumnya mencapai level tertinggi US$ 2.942,7. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS juga melemah 0,1% ke level US$ 2.932,6 per ons.
Analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff, menjelaskan bahwa aksi ambil untung dari para trader jangka pendek memberikan tekanan korektif pada pasar emas. Selain itu, harga yang sudah terlalu tinggi memerlukan konsolidasi untuk mempertahankan tren bullish dalam jangka panjang.
Dampak Kebijakan Tarif Trump Terhadap Harga Emas
Sentimen pasar terhadap emas masih tetap positif meskipun terjadi pelemahan. Hal ini disebabkan oleh kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Trump meningkatkan tarif impor baja dan aluminium menjadi 25% tanpa pengecualian, yang berpotensi memicu perang dagang global.
Kebijakan ini diperkirakan akan meningkatkan inflasi di AS, yang pada gilirannya dapat mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai. Investor juga memanfaatkan aksi profit taking sebagai peluang untuk kembali membeli emas saat harga turun.
Menanti Data Inflasi AS dan Kebijakan The Fed
Saat ini, pelaku pasar menantikan rilis data inflasi AS yang dijadwalkan pada Rabu (12/2/2025). Data ini akan menjadi petunjuk penting mengenai prospek kebijakan suku bunga The Fed.
Jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa The Fed kemungkinan akan menunda pemangkasan suku bunga hingga kuartal berikutnya.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa bank sentral tidak terburu-buru memangkas suku bunga karena kondisi ekonomi AS yang masih kuat serta inflasi yang berada di atas target 2%.
Jika inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan, maka The Fed dapat memperpanjang jeda dalam pemangkasan suku bunga. Hal ini dapat berdampak pada kinerja emas dalam jangka pendek, mengingat suku bunga yang lebih tinggi cenderung mengurangi daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil.
Kinerja Logam Mulia Lainnya di Pasar
Tidak hanya emas, logam mulia lainnya juga mengalami pelemahan. Harga perak spot turun 0,4% menjadi US$ 31,92 per ons, platinum melemah 0,8% ke US$ 986,03 per ons, dan paladium terkoreksi 0,3% ke US$ 980,25 per ons.
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas, investor perlu mencermati perkembangan pasar global serta kebijakan moneter AS untuk menentukan strategi investasi yang tepat.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.