IKLAN
Senin, Juni 16, 2025
  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Masuk
  • Daftar
Bursa Nusantara
  • Pasar
    • Aksi Korporasi
    • Saham
    • Kripto
    • Obligasi
    • Reksadana
    • Komoditas
  • Keuangan
    • Bank
    • Asuransi
    • Multifinance
    • Fintech
    • Lainnya
  • Bisnis
    • Perdagangan & Industri
    • Energi
    • Infrastruktur
    • Properti
    • Telekomunikasi
    • Agrobisnis
    • Otomotif
    • E-Commerce
    • UMKM
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
    • Seni & Hiburan
    • Gadget
    • Kesehatan
    • Game
    • Olahraga
    • Pendidikan
  • Investory
No Result
View All Result
Bursa Nusantara
  • Pasar
    • Aksi Korporasi
    • Saham
    • Kripto
    • Obligasi
    • Reksadana
    • Komoditas
  • Keuangan
    • Bank
    • Asuransi
    • Multifinance
    • Fintech
    • Lainnya
  • Bisnis
    • Perdagangan & Industri
    • Energi
    • Infrastruktur
    • Properti
    • Telekomunikasi
    • Agrobisnis
    • Otomotif
    • E-Commerce
    • UMKM
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
    • Seni & Hiburan
    • Gadget
    • Kesehatan
    • Game
    • Olahraga
    • Pendidikan
  • Investory
  • Masuk
  • Daftar
No Result
View All Result
Bursa Nusantara
No Result
View All Result
  • Pasar
  • Keuangan
  • Bisnis
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Investory
IKLAN
IKLAN

Harga Minyak Dunia Turun 1%, Ketidakpastian Tarif dan Pasokan Jadi Pemicu

Mohamad Alioleh Mohamad Ali
30 Mei 2025
dalam Komoditas, Pasar
0
0
Waktu Membaca: 4 menit waktu baca
Saham: IDX:APEX, IDX:ELSA, IDX:ENRG, IDX:ESSA, IDX:MEDC, IDX:SURE
Harga Minyak Dunia Turun 1%,

Harga minyak turun lebih dari 1% akibat putusan pengadilan AS dan kekhawatiran sanksi Rusia serta peningkatan produksi OPEC+ pada Juli.

IKLAN
Bagikan di FacebookBagikan di XBagikan ke Linkedin

Harga Minyak Dunia Turun Akibat Ketidakpastian Tarif dan Pasokan

JAKARTA, BursaNusantara.com – Harga minyak dunia mengalami penurunan lebih dari 1% pada Kamis (29/5/2025) setelah sebelumnya sempat menguat.

Penurunan ini dipicu oleh pertimbangan pasar terhadap putusan pengadilan Amerika Serikat (AS) yang membatalkan sebagian besar kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump.

Pasar juga tetap waspada terhadap kemungkinan sanksi baru dari AS yang dapat membatasi ekspor minyak Rusia.

Selain itu, rencana Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) untuk meningkatkan produksi minyak pada Juli mendatang turut menjadi fokus utama pelaku pasar.

Baca Juga

Harga Minyak Meroket Lagi, Israel Serang Ladang Gas Iran

Harga Emas Menguat Tajam, Siap Cetak Rekor Tertinggi Baru

Dampak Putusan Pengadilan AS terhadap Harga Minyak

Harga minyak Brent ditutup melemah 75 sen atau 1,2% ke level US$ 64,15 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 90 sen atau 1,5% menjadi US$ 60,94 per barel.

Penguatan harga minyak sebelumnya muncul saat pengadilan AS memutuskan bahwa Trump melampaui kewenangannya dalam menetapkan tarif umum terhadap berbagai barang impor.

Namun, tarif khusus untuk sektor otomotif, baja, dan aluminium yang diatur melalui undang-undang berbeda tidak dibatalkan.

Sepanjang sesi perdagangan, harga minyak berangsur melemah seiring pejabat pemerintahan Trump yang meremehkan dampak putusan tersebut dan menegaskan masih ada opsi hukum lain untuk menerapkan kebijakan serupa.

Ketidakpastian Tarif Trump dan Respons Pasar

Jim Ritterbusch, konsultan energi AS, menyatakan reaksi pasar atas putusan pengadilan tersebut memudar dengan berjalannya waktu.

Menurutnya, ketidakpastian terkait tarif Trump akan terus membayangi karena proses hukum masih berlangsung, sementara beberapa tarif sektor tertentu masih tetap berlaku.

Faktor ini memperkuat persepsi pasar bahwa risiko kebijakan proteksionisme masih ada dan bisa mempengaruhi permintaan minyak global dalam jangka menengah.

Permintaan Minyak Tiongkok dan Risiko Geopolitik

Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA), Fatih Birol, menegaskan permintaan minyak di Tiongkok masih lemah, menjadi salah satu faktor yang menekan harga minyak.

Selain itu, ketidakpastian terkait perkembangan situasi di Rusia dan Iran turut membebani pasar.

Perundingan antara AS dan Iran mengenai program nuklir yang semakin intensif menambah volatilitas pasar.

Phil Flynn, analis senior Price Futures Group, menyebut pasar masih fluktuatif karena belum jelas apakah hubungan kedua negara akan menuju konflik atau kesepakatan damai.

Strategi Produksi OPEC+ dan Risiko Pasokan

OPEC+ berencana mempercepat kenaikan produksi minyak mulai Juli dengan estimasi tambahan 411 ribu barel per hari.

Peningkatan ini diproyeksikan akan berlanjut hingga kuartal ketiga guna mempertahankan pangsa pasar global, kata analis ING.

Di sisi lain, potensi sanksi baru terhadap minyak Rusia menciptakan risiko tambahan bagi pasokan global. Sementara itu, penghentian produksi Chevron di Venezuela setelah pencabutan lisensi oleh pemerintahan Trump menambah tekanan pada ketersediaan minyak.

Proyeksi Permintaan dan Pengaruh Kejadian Tak Terduga

Menurut Mukesh Sahdev, Kepala Pasar Komoditas Global di Rystad Energy, permintaan minyak global diperkirakan akan melebihi pasokan sebesar 600 ribu hingga 700 ribu barel per hari antara Mei dan Agustus. Tren ini menandakan sentimen pasar yang cenderung bullish.

Namun, harga minyak sempat tertekan setelah reaksi awal menipis, meski data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan penurunan cadangan minyak mentah AS sebesar 2,8 juta barel menjadi 440,4 juta barel, di luar ekspektasi analis yang memperkirakan kenaikan.

Faktor Tambahan dari Kondisi Kanada

Kebakaran hutan di Alberta, Kanada, memaksa evakuasi dan menghentikan sementara beberapa produksi minyak dan gas.

Gangguan ini berpotensi mengurangi pasokan ke pasar global dan menjadi variabel tambahan yang dipantau oleh pelaku pasar.

Dengan berbagai dinamika global yang terus berkembang, pasar minyak dunia tetap berada dalam kondisi penuh ketidakpastian dan fluktuasi, sehingga pelaku pasar harus terus memantau perkembangan kebijakan dan kondisi geopolitik terkini.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ikuti berita terbaru Bursa Nusantara di GOOGLE NEWS

Tags: Amerika Serikat (AS)BrentHarga Minyak DuniaInternational Energy Agency (IEA)KomoditasMinyak BumiMinyak MentahOPEC

Harga Minyak Dunia Turun 1%, Ketidakpastian Tarif dan Pasokan Jadi Pemicu

  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
BagikanTweetBagikan

Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi

Sebelumnya

Menanti Dividen PTBA 2025, Potensi Cuan Sampai 11,66%

Selanjutnya

Harga CPO Naik 5 Hari, Ringgit Melemah Jadi Pendorong

Berita Terkait

Harga Minyak Meroket Lagi, Israel Serang Ladang Gas Iran

Harga Minyak Meroket Lagi, Israel Serang Ladang Gas Iran

oleh Mohamad Ali
16 Juni 2025
0

...

Harga Emas Menguat Tajam, Siap Cetak Rekor Tertinggi Baru

Harga Emas Menguat Tajam, Siap Cetak Rekor Tertinggi Baru

oleh Mohamad Ali
16 Juni 2025
0

...

MedcoEnergi (MEDC) Lakukan Lifting Perdana Minyak dari Forel

MedcoEnergi (MEDC) Lakukan Lifting Perdana Minyak dari Forel

oleh Mohamad Ali
16 Juni 2025
0

...

Lonjakan Impor China Picu Defisit Dagang RI

Lonjakan Impor China Picu Defisit Dagang RI

oleh Mohamad Ali
16 Juni 2025
0

...

Berita Terkait

IHSG Berpotensi Terkoreksi, Cek 5 Saham Calon Cuan Pekan Ini
Headline

IHSG Tertekan Geopolitik, Phintraco Ungkap 5 Saham Cuan

16 Juni 2025
Harga Minyak Meroket Lagi, Israel Serang Ladang Gas Iran
Headline

Harga Minyak Meroket Lagi, Israel Serang Ladang Gas Iran

16 Juni 2025
NICL Tebar Dividen Interim Rp159 Miliar, Yield Capai 1,18%
Aksi Korporasi

NICL Tebar Dividen Interim Rp159 Miliar, Yield Capai 1,18%

16 Juni 2025
Direktur CLEO Jual Seluruh Saham Jelang Saham Bonus
Aksi Korporasi

Direktur CLEO Jual Seluruh Saham Jelang Saham Bonus

16 Juni 2025
IKLAN

Ekonomi Makro

Lonjakan Impor China Picu Defisit Dagang RI
Ekonomi Makro

Lonjakan Impor China Picu Defisit Dagang RI

oleh Mohamad Ali
16 Juni 2025
0

SelengkapnyaDetails
Indonesia-Uni Eropa Resmikan EU Desk Dukung Investasi

Indonesia-Uni Eropa Resmikan EU Desk Dukung Investasi

16 Juni 2025
Sblm Berikutnya
Klik untuk info Paket Umroh DarmaWisata via WhatsApp
  • Populer
  • Komentar
  • Terbaru
Dividen 11% Disahkan RUPS, PTBA Jaga Tradisi Cuan Konsisten

Dividen 11% Disahkan RUPS, PTBA Jaga Tradisi Cuan Konsisten

14 Juni 2025
Menanti Dividen PTBA 2025, Potensi Cuan Sampai 11,66%

Menanti Dividen PTBA 2025, Potensi Cuan Sampai 11,66%

5 Juni 2025
Suku Bunga Deposito BNI Hari Ini Mulai 2,25 Persen

Suku Bunga Deposito BNI Hari Ini Mulai 2,25 Persen

12 Juni 2025
Bessent Dijagokan Gantikan Powell, Pasar Crypto Menyala

Bessent Dijagokan Trump Gantikan Powell, Pasar Crypto Menyala

11 Juni 2025
Prabowo Kukuh Bangun GSW Meski Dihantam Kritik Ekonom

Prabowo Kukuh Bangun GSW Meski Dihantam Kritik Ekonom

3
saham goto, cleo, dan wifi beda arah begini kinerjanya di bursa selasa 10 12 2024

Saham GOTO, CLEO, dan WIFI Beda Arah: Begini Kinerjanya di Bursa Selasa (10/12/2024)

2
dividen interim adro peluang terakhir dan prediksi harga saham compress

Dividen Interim ADRO: Peluang Terakhir dan Prediksi Harga Saham

1
ihsg dekati level psikologis 7000 saham saham ini tetap menjanjikan kompres

IHSG Dekati Level Psikologis 7.000, Saham-Saham Ini Tetap Menjanjikan

1
IHSG Berpotensi Terkoreksi, Cek 5 Saham Calon Cuan Pekan Ini

IHSG Tertekan Geopolitik, Phintraco Ungkap 5 Saham Cuan

16 Juni 2025
Harga Minyak Meroket Lagi, Israel Serang Ladang Gas Iran

Harga Minyak Meroket Lagi, Israel Serang Ladang Gas Iran

16 Juni 2025
MDKA Bersinar Proyek Emas Pani Siap Dongkrak Produksi

MDKA Bersinar: Proyek Emas Pani Siap Dongkrak Produksi

16 Juni 2025
Transformasi Digital KPC Strategi BUMI Tingkatkan Daya Saing

Transformasi Digital KPC: Strategi BUMI Tingkatkan Daya Saing

16 Juni 2025
IKLAN
Selanjutnya
Harga CPO Naik 5 Hari, Ringgit Melemah Jadi Pendorong

Harga CPO Naik 5 Hari, Ringgit Melemah Jadi Pendorong

Harga Batu Bara Melemah, Tekanan Datang dari China

Harga Batu Bara Melemah, Tekanan Datang dari China

Ikon Logo Bursa Nusantara
  • Equity Tower, Jl. Jend. Sudirman kav 52-53 No.37 Lt 37, RT.5/RW.3, Senayan, SCBD, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190
  • 08974484198
  • info@bursanusantara.com
Kategori
  • Aksi Korporasi
  • Kripto
  • Perbankan
  • Asuransi
  • Industri
Tag
  • #IHSG
  • #Komoditas
  • #Dividen
  • #Saham
  • #Laba Perusahaan
Media Sosial


Ikon LinkedIn Bursa Nusantara


Ikon Telegram Bursa Nusantara


Ikon TikTok Bursa Nusantara


Ikon YouTube Bursa Nusantara


Ikon X (Twitter) Bursa Nusantara


Ikon Facebook Bursa Nusantara


Ikon Instagram Bursa Nusantara


Ikon Pinterest Bursa Nusantara


Ikon Google Bisnis Bursa Nusantara


Ikon Google News Bursa Nusantara


Ikon Tumblr Bursa Nusantara


Ikon Threads Bursa Nusantara

© 2025 BursaNusantara.com – Semua hak cipta dilindungi.

  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Selamat Datang Kembali!

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google
Masuk dengan LinkedIn
ATAU

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Lupa Kata Sandi? Daftar

Buat Akun Baru!

Daftar dengan Facebook
Daftar dengan Google
Daftar dengan LinkedIn
ATAU

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Semua kolom wajib diisi. Masuk

Ambil kembali kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
No Result
View All Result
  • Investory
    • Profil
    • Opini
    • Tips
  • Gaya Hidup
  • Chart
  • Indeks Berita
  • Masuk
  • Daftar

© 2025 BursaNusantara.com - Semua hak cipta dilindungi.