Awal tahun 2025 menjadi titik balik penting bagi PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO). Perusahaan pemilik merek Guardian dan IKEA Indonesia itu berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp27 miliar pada kuartal I-2025, membalik posisi rugi sebesar Rp132 miliar yang dialami pada periode sama tahun lalu.
Peningkatan kinerja keuangan ini juga tercermin dari pendapatan bersih HERO yang naik signifikan 13% secara tahunan, dari Rp1,07 triliun menjadi Rp1,21 triliun.
Presiden Direktur HERO, Hadrianus Wahyu Trikusumo, mengungkapkan bahwa lonjakan performa ini tak lepas dari kolaborasi lintas divisi serta investasi perusahaan dalam transformasi teknologi untuk memperkuat daya saing di pasar ritel.
Baca Juga: IPO HGII: PT Hero Global Investment Peluang Investasi di Energi Terbarukan
Transformasi Strategis dan Inovasi Digital
Menurut Hadrianus, perubahan perilaku konsumen dan tekanan inflasi menjadi tantangan nyata, namun sekaligus peluang untuk meningkatkan fokus terhadap pengalaman pelanggan.
Sebagai langkah lanjutan, IKEA Indonesia akan mengakselerasi penjualan dengan memaksimalkan potensi toko fisik serta kanal digital.
Di saat bersamaan, Guardian akan menajamkan proposisi nilai dan memperluas jangkauan omnichannel demi menjangkau basis konsumen yang lebih luas.
Baca Juga: Hero Global IPO: Kemitraan Jepang Percepat Energi Terbarukan
“Ekspansi tetap kami lakukan secara selektif, dengan penekanan pada penguatan infrastruktur digital, efisiensi, dan penciptaan nilai tambah bagi pelanggan,” tegasnya dalam pernyataan resmi, Senin (5/5).
Arah Bisnis dan Pergerakan Saham
Perseroan juga menegaskan pentingnya fleksibilitas dan adaptasi terhadap kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Transformasi berkelanjutan menjadi kunci dalam mempertahankan daya saing jangka panjang.
Dari sisi pasar, saham HERO ditutup naik tipis 0,52% ke level Rp390 per saham pada perdagangan Senin (5/5).
Meski demikian, saham HERO masih tertekan dalam jangka menengah, dengan koreksi 6,7% dalam sebulan terakhir dan penurunan 28,4% sepanjang tahun berjalan (YTD).
Baca Juga: IPO HGII, Yonden Dukung Target Energi Bersih 100 MW
Performa operasional yang mulai membaik ini menjadi sinyal positif bagi investor yang mencermati sektor ritel nasional di tengah fase pemulihan ekonomi.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi