JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Hillcon Equity Management kembali menarik perhatian pasar setelah melepas sebagian besar sahamnya di PT Hillcon Tbk. (HILL) dalam tiga transaksi berturut-turut sepanjang Juni 2025.
Aksi ini memantik spekulasi baru di kalangan pelaku pasar mengenai arah kebijakan investasi jangka menengah dari pemegang saham mayoritas tersebut.
Transaksi Bertahap, Harga Jual Terus Turun
Dalam laporan resmi, Direktur Utama HILL, Hersan Qiu, menyampaikan bahwa pada 20 Juni 2025, Hillcon Equity menjual 43.500.000 saham di harga Rp322 per lembar.
Sebelumnya, pada 16 Juni 2025, entitas ini juga melepas 48.000.000 saham di harga Rp332.
Transaksi pertama tercatat pada 10 Juni 2025, ketika Hillcon Equity menjual 63.500.000 saham di harga Rp342.
Jika ditotal, dalam waktu kurang dari dua pekan, Hillcon Equity telah melepas 155 juta saham dengan total nilai sekitar Rp50 miliar.
Namun yang menarik, harga eksekusi justru mengalami penurunan pada setiap transaksi.
Motif Investasi atau Penyesuaian Likuiditas?
Menurut Hersan Qiu, seluruh aksi jual ini dilakukan dengan motif “untuk investasi melalui kepemilikan langsung.”
Pernyataan ini membuka dua kemungkinan yang kontras di benak investor.
Pertama, bisa jadi Hillcon Equity tengah melakukan rotasi aset demi menempatkan dana pada instrumen lain di sektor tambang atau energi.
Kedua, aksi ini bisa juga ditafsirkan sebagai bentuk penyesuaian likuiditas, merespons tekanan internal atau prospek saham HILL yang dinilai telah cukup matang.
Kepemilikan Masih Mayoritas, Namun Sentimen Pasar Terganggu
Sebelum transaksi bertahap ini, Hillcon Equity memegang 8,25 miliar saham HILL atau 55,96%.
Setelahnya, porsi kepemilikan menyusut menjadi 8,15 miliar saham atau 55,34%.
Secara struktur pengendali, posisi Hillcon Equity memang tak berubah.
Namun penurunan porsi, meskipun kecil, tetap menjadi perhatian pasar karena dilakukan secara beruntun dalam waktu singkat.
Eksklusif: Sudut Pandang Strategis Pengendali
Dari sudut pandang analis pasar, aksi ini dapat dibaca sebagai pengujian batas psikologis harga saham HILL di pasar sekunder.
Dengan menjual secara bertahap di harga menurun, Hillcon Equity tampaknya mencoba mengukur kekuatan permintaan di level teknikal berbeda.
Langkah ini lazim dilakukan oleh pengendali untuk menghindari guncangan harga, sambil tetap menjaga persepsi kepemilikan mayoritas.
Dalam konteks ini, Hillcon Equity dapat disebut tengah memainkan strategi distribusi diam-diam (silent distribution) sembari menjaga dominasi voting di level RUPS.
Apa Dampaknya untuk Investor Ritel?
Meski secara fundamental tidak mengubah kontrol korporasi, penjualan saham oleh pengendali kerap menjadi sinyal awal potensi pergeseran arah strategi korporasi.
Investor ritel disarankan mencermati pergerakan volume dan akumulasi pada saham HILL dalam dua pekan ke depan.
Jika aksi jual ini diikuti oleh pihak lain, bisa jadi sedang terjadi proses distribusi besar-besaran.
Sebaliknya, jika harga bertahan atau naik, bisa jadi aksi ini hanyalah bagian dari taktik manajemen risiko oleh Hillcon Equity.
Investor perlu lebih waspada terhadap pola harga yang terbentuk dalam fase ini.
Potensi Skenario Lanjutan
Tidak menutup kemungkinan Hillcon Equity tengah mengumpulkan likuiditas untuk aksi korporasi lain seperti akuisisi, ekspansi, atau bahkan penempatan modal pada proyek tambang baru.
Namun karena tidak ada keterangan rinci mengenai tujuan investasi, pasar akan bersandar pada sinyal teknikal dan aksi lanjutan di pasar negosiasi.
Pengendali yang mengurangi porsi kepemilikan tanpa kehilangan status mayoritas memang jarang, namun tidak menyalahi aturan, selama keterbukaan informasi dijalankan.
Dalam konteks HILL, investor kini menanti apakah aksi ini adalah permulaan reposisi kepemilikan strategis, atau sekadar langkah manajemen portofolio belaka.
HILL tetap dijaga oleh Hillcon Equity, namun arah langkah selanjutnya masih jadi teka-teki pasar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.