IHSG Tertekan, Apa yang Terjadi?
JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam sebesar 1,75% ke level 6.531 pada perdagangan Selasa (11/2/2025).
Penurunan ini menjadi perhatian para pelaku pasar, terutama karena terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, tetap optimis terhadap prospek pasar saham ke depan.
“Kalau jawaban saya tetap optimis. Iya optimis (walaupun IHSG anjlok ke 6.500),” ujar Iman saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat.
Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Iman menegaskan bahwa pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh bursa.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar investor tetap mencermati perkembangan pasar sebelum mengambil keputusan.
“Selalu kan indeks itu ada berbagai macam faktor dan nggak semuanya kontrol bursa. Jadi, kita lihat indeksnya,” tambahnya.
Saat yang Tepat untuk Investasi
Meskipun IHSG mengalami tekanan, Iman melihat kondisi ini sebagai peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi saham, terutama pada saham-saham berfundamental kuat yang mengalami koreksi tajam.
“Ya, time to buy. Tinggal lihat saham-saham yang turun, seperti saham blue chip yang sudah turun terlalu dalam. It’s time to buy (saham blue chip). Kita kan bicara investasi jangka panjang bukan cuma pendek,” jelasnya.
Peluang dalam Pelemahan Pasar
Investor jangka panjang diingatkan untuk tidak panik dalam menghadapi volatilitas pasar. Koreksi yang terjadi bisa dimanfaatkan untuk mengakumulasi saham dengan valuasi menarik. Beberapa faktor yang dapat diperhatikan oleh investor meliputi:
- Fundamental perusahaan – Memilih saham dengan kinerja keuangan yang solid.
- Siklus pasar – Memahami pola pergerakan pasar agar tidak terjebak dalam kepanikan.
- Tren ekonomi global dan domestik – Memantau perkembangan yang dapat mempengaruhi pasar saham ke depan.
Dengan pendekatan yang tepat, pelemahan IHSG dapat menjadi peluang investasi yang menguntungkan bagi para pelaku pasar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.