Geser Kebawah
PasarSaham

IHSG Melemah, Tiga Saham Ini Jadi Sorotan: CUAN, MDKA, TOBA

51
×

IHSG Melemah, Tiga Saham Ini Jadi Sorotan: CUAN, MDKA, TOBA

Sebarkan artikel ini
IHSG Melemah, Tiga Saham Ini Jadi Sorotan CUAN, MDKA, TOBA
IHSG turun tipis 0,18% di tengah sinyal campuran dari saham CUAN, MDKA, dan TOBA. Peluang atau ancaman? Simak ulasannya jelang perdagangan Jumat.

Tiga Sinyal Teknis di Tengah Arah IHSG yang Mulai Bimbang

JAKARTA, BursaNusantara.com – Pasar saham Indonesia mengakhiri sesi Kamis (7/8/2025) dengan sinyal ketidakpastian, ketika IHSG ditutup melemah tipis 13,56 poin atau 0,18% ke posisi 7.490,18.

Dari 803 saham yang ditransaksikan, hanya 261 saham mencatat kenaikan, sementara 343 saham tertekan, dan 199 saham stagnan.

Sponsor
Iklan

Namun di balik koreksi IHSG yang tidak terlalu dalam, dinamika tiga saham—CUAN, MDKA, dan TOBA—justru menunjukkan ketegangan arah yang kontras satu sama lain.

Bagi investor yang jeli, perbedaan arah ini bukan sekadar peristiwa acak, tapi bisa menjadi sinyal dini akan bergesernya pola dominan di pasar.

CUAN dan Potensi Reversal: Di Ujung Jurang atau Titik Balik?

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menutup perdagangan dengan koreksi harian sebesar 3,59% ke level Rp 1.475, mengundang tanda tanya dari pelaku pasar yang terbiasa melihat saham ini sebagai salah satu motor momentum.

Jika mampu menembus Rp 1.580 dalam waktu dekat, maka saham ini masih punya peluang untuk kembali ke jalur bullish.

Namun jika tekanan terus bertahan dan gagal breakout, CUAN berpotensi kehilangan daya dorong dan masuk ke fase bearish yang lebih dalam.

RSI-nya yang kini berada di 34 mengisyaratkan bahwa tekanan jual mulai mendekati wilayah jenuh, meskipun histogram MACD yang negatif (-29) memberi sinyal bahwa tekanan belum selesai.

Investor moderat dapat mempertimbangkan strategi buy on breakout, namun risiko tinggi menuntut kehati-hatian ekstra.

MDKA: Aksi Beli Spekulatif atau Sinyal Akumulasi Serius?

Berbeda dengan CUAN, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) justru mencetak kenaikan harian 4,17% ke level Rp 2.500, menarik minat pelaku pasar yang berburu sinyal pembalikan arah.

Formasi three white soldiers dan penguatan RSI didukung volume perdagangan yang meningkat, memperlihatkan tanda-tanda akumulasi oleh pelaku pasar besar.

Namun celah teknikal masih terbuka—gap harga di Rp 2.550 menjadi batu uji psikologis yang menentukan apakah kenaikan ini berkelanjutan atau hanya fase distribusi terselubung.

Golden cross pada indikator Stochastic menambah daya tarik jangka pendek, dengan strategi ideal berupa trading buy selama mampu bertahan di atas Rp 2.400.

Investor perlu mencermati sesi Jumat sebagai konfirmasi apakah harga mampu menutup gap dan mempertahankan momentum naik.

TOBA: Tertekan di Ambang Zona Bahaya

Sementara itu, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menjadi satu-satunya dari ketiga saham yang menghadapi ancaman perubahan tren struktural.

Level support Rp 1.030 menjadi benteng terakhir bagi tren naik yang telah terbentuk sejak Mei 2025.

Jika tembus, TOBA bisa masuk ke fase konsolidasi atau bahkan tren turun, dengan potensi pelemahan menuju Rp 740.

Sebaliknya, untuk kembali menarik minat beli, TOBA harus bisa menembus resistance kuat di Rp 1.155.

Dengan tekanan jual yang belum mereda, analis Samuel Sekuritas memberi rekomendasi jual, menekankan bahwa ini bukan saat ideal untuk berspekulasi.

Mengapa Tiga Saham Ini Menjadi Barometer Psikologis Pasar

Ketika pasar melemah tipis namun saham-saham dengan karakter teknikal ekstrem seperti CUAN, MDKA, dan TOBA justru bergerak variatif, itu menandakan pergeseran psikologis investor yang tidak lagi bertumpu pada arah indeks semata.

Di sisi lain, kondisi ini bisa mengindikasikan bahwa investor mulai memindahkan fokus ke saham-saham yang memiliki potensi teknikal individual kuat, bukan sekadar mengikuti arus pasar umum.

Dengan akhir pekan yang tinggal satu hari perdagangan lagi, investor berpengalaman akan menghindari posisi spekulatif baru dan lebih fokus pada validasi arah dari pergerakan harga dan volume.

IHSG yang bergerak datar tidak berarti pasar tenang. Justru dalam kondisi seperti ini, saham-saham dengan pergerakan teknikal ekstrem seperti CUAN, MDKA, dan TOBA, berperan sebagai alat ukur volatilitas mikro yang mencerminkan ketegangan di bawah permukaan pasar.

Strategi terbaik menghadapi kondisi ini bukan mengikuti tren, tapi menunggu konfirmasi tren baru yang benar-benar valid dari breakout atau breakdown teknikal yang signifikan.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.