IHSG Terjun ke Level 6.630,65, Investor Waspada
JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona merah pada sesi pertama perdagangan hari ini (10/2), turun 1,66% ke level 6.630,65.
Pada titik terendahnya, IHSG sempat menyentuh 6.585,98 sebelum kembali naik tipis. Sementara itu, level tertinggi yang sempat dicapai di sesi pertama adalah 6.742,61.
Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, menilai bahwa tekanan terhadap IHSG belum sepenuhnya mereda. Sentimen eksternal, termasuk kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berencana memperluas tarif impor, masih membebani pasar.
Selain itu, data ekonomi AS yang menunjukkan tingkat pengangguran turun ke 4% semakin memperkuat ekspektasi ketahanan ekonomi AS, yang dapat berdampak pada kebijakan moneter The Fed.
Indy memperkirakan IHSG masih dalam tekanan dengan potensi menguji level support di 6.482 dan resistance di 6.875. “Saat ini investor sebaiknya wait and see sambil mencermati perkembangan data ekonomi global dan kebijakan Trump,” ujar Indy.
Saham Taipan Prajogo Pangestu Anjlok, BREN dan CUAN Terdampak
Salah satu faktor yang turut menekan IHSG adalah pelemahan saham-saham milik taipan Prajogo Pangestu. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) anjlok 13,52% ke level Rp 6.075 per saham pada sesi pertama perdagangan hari ini. Pelemahan ini terjadi setelah BREN gagal masuk ke indeks MSCI.
Tak hanya BREN, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga mengalami koreksi tajam, bahkan menyentuh level auto rejection bawah (ARB) dengan penurunan 19,87% ke posisi Rp 9.075 per saham.
Namun, berbeda dengan dua saham tersebut, PT Petrosea Tbk (PTRO) justru berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 7,29% ke level Rp 3.090 per saham. “Dari ketiga saham tersebut, hanya PTRO yang berhasil rebound,” kata William Hartanto, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project.
Strategi Investor: Saham Pilihan untuk Perdagangan Hari Ini
William Hartanto menyarankan agar investor tetap berhati-hati mengingat tren IHSG masih dalam fase downtrend. “Arah IHSG masih melemah, support terdekat di 6.500 dan masih terbuka peluang untuk ditembus kembali,” ungkapnya.
William memberikan beberapa rekomendasi saham yang menarik untuk dicermati:
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
- Support: Rp 2.925
- Resistance: Rp 3.140
- Rekomendasi: Buy
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
- Support: Rp 2.050
- Resistance: Rp 2.150
- Rekomendasi: Buy
- PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)
- Support: Rp 2.310
- Resistance: Rp 2.560
- Rekomendasi: Buy
- PT Elnusa Tbk (ELSA)
- Support: Rp 420
- Resistance: Rp 458
- Rekomendasi: Buy
Saham Dividen Player Masih Menarik
Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, menilai bahwa saham dengan potensi dividen menarik masih menjadi opsi bagi investor yang ingin memanfaatkan volatilitas pasar. Beberapa saham yang direkomendasikan antara lain:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
- PT Astra International Tbk (ASII)
Dengan kondisi IHSG yang masih berfluktuasi, strategi utama investor adalah tetap selektif dalam memilih saham serta mencermati pergerakan pasar global untuk menentukan langkah investasi yang tepat.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.