IHSG Akhirnya Terkoreksi Usai Empat Hari Reli
JAKARTA, BursaNusantara.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,65% atau turun 46,48 poin ke level 7.094 pada perdagangan Selasa (20/5/2025).
Koreksi ini menghentikan reli empat hari berturut-turut, dengan pergerakan harian antara 7.088 (terendah) hingga 7.202 (tertinggi).
Total volume perdagangan mencapai 25,61 miliar saham senilai Rp16,16 triliun. Sebanyak 388 saham melemah, 247 saham menguat, dan 172 saham stagnan. Investor asing mencatatkan net sell Rp405,31 miliar.
Baca Juga: 3 Emiten Siap Bagikan Dividen, ASII Tawarkan Yield 6,31%
Daftar Lengkap Saham Net Sell Asing
Analisis Pergerakan Pasar
Sektor otomotif (ASII) dan perbankan (BMRI) menjadi penyumbang terbesar pelemahan IHSG. Saham komoditas seperti CUAN dan ADRO juga mengalami tekanan jual signifikan dari investor asing.
Baca Juga: BI Berpeluang Pangkas BI-Rate 25 bps ke 5,5%, The Fed Acuannya
“Koreksi ini wajar setelah kenaikan beruntun sebelumnya,” jelas Kepala Riset PT Sinarmas Sekuritas, Jeffrosenberg Tan. Ia memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran 7.050-7.150 dalam waktu dekat.
Sektor otomotif dan perbankan menjadi penyumbang terbesar pelemahan IHSG. Saham-saham komoditas seperti Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) dan Alamtri Resources (ADRO) juga mengalami tekanan jual signifikan.
Prospek Pasar ke Depan
Analis memprediksi IHSG akan bergerak dalam kisaran terbatas 7.050-7.150 dalam beberapa hari ke depan. “Pasar masih menunggu katalis baru untuk melanjutkan penguatan,” ujar Jeffrosenberg Tan.
Baca Juga: Harga BBM Non-Subsidi Turun, Persaingan SPBU Meningkat
Investor disarankan memantau perkembangan suku bunga global dan harga komoditas yang dapat memengaruhi sentimen pasar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi