Geser kebawah untuk baca artikel
HeadlinePasarSaham

IHSG Terkoreksi: Gerakan Saham Losers & Gainers Hari Ini

×

IHSG Terkoreksi: Gerakan Saham Losers & Gainers Hari Ini

Sebarkan artikel ini
ihsg terkoreksi gerakan saham losers & gainers hari ini kompres
IHSG ditutup turun 32,2 poin di level 6.613,5. Lima saham top losers ambruk hingga 24%, sementara lima top gainers naik hingga 34,8%. Pasar modal uji dinamika 2025

JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Pada Kamis, 13 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.613,5, mengalami penurunan sebesar 32,2 poin atau 0,48%.

Penurunan ini mencerminkan kondisi pasar modal yang sedang mengalami tekanan, di mana sejumlah saham mengalami penurunan drastis dan bahkan masuk ke dalam mekanisme auto rejection bawah (ARB).

Berita ini menarik perhatian para pelaku pasar karena lima saham tercatat sebagai top losers yang mengalami penurunan tajam hingga 24% dalam sehari, sementara di sisi lain, terdapat lima saham top gainers yang malah melesat hingga 34,8%.

Penurunan IHSG dan Dampak Pasar

Penurunan IHSG pada hari ini memberikan gambaran bahwa pasar sedang berada dalam fase koreksi. Kondisi ini disebabkan oleh tekanan dari berbagai faktor, termasuk sentimen negatif investor, fluktuasi global, dan dinamika internal di bursa.

Tekanan tersebut memicu reaksi berantai, di mana beberapa saham mengalami penurunan harga secara signifikan. Meskipun indeks saham Asia lainnya seperti Straits Times (Singapura), Hang Seng (Hong Kong), dan Shanghai (China) juga mengalami koreksi tipis, pergerakan indeks Nikkei (Jepang) menunjukkan tren positif dengan kenaikan sebesar 1,2%.

Daftar Saham Top Losers

Lima saham yang termasuk dalam daftar top losers hari ini menunjukkan penurunan ekstrem hingga mencapai batas auto rejection bawah (ARB). Berikut rincian saham-saham tersebut:

  • PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX):
    Saham SAPX terdiskon paling ekstrem dengan penurunan sebesar 24,7%, ditutup pada harga Rp730. Kondisi ini menyebabkan saham masuk ke mekanisme auto rejection bawah, menandakan aksi jual yang sangat kuat dari para investor.
  • PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP):
    Saham PTSP anjlok sebesar 10,8% dan ditutup di level Rp740, menunjukkan adanya tekanan signifikan meskipun tidak serparah SAPX.
  • PT Manggung Polahraya Tbk (MANG):
    Dengan penurunan harga sebesar 9,9%, saham MANG ditutup pada Rp91, mencerminkan koreksi yang cukup tajam pada saham di sektor terkait.
  • PT Era Graharealty Tbk (IPAC):
    Saham IPAC mengalami koreksi sebesar 9,7% dan ditutup di harga Rp129, menandakan adanya penyesuaian harga dalam portofolio investor.
  • PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC):
    FLMC melemah sebesar 9,5%, ditutup pada harga Rp66. Meskipun persentasenya lebih rendah dibandingkan SAPX, penurunan ini tetap memberikan tekanan pada sektor terkait.

Daftar Saham Top Gainers

Di sisi lain, ada lima saham yang mencuri perhatian sebagai top gainers. Saham-saham ini mengalami kenaikan tajam, bahkan tiga di antaranya menyentuh batas auto rejection atas (ARA):

  • PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA):
    Saham CNMA melonjak 34,8% dan ditutup pada Rp174, menunjukkan lonjakan yang signifikan di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.
  • PT Hatten Bali Tbk (WINE):
    Saham WINE mencatat kenaikan sebesar 24,8%, ditutup pada Rp312, menandakan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan perusahaan.
  • PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII):
    FMII naik sebesar 24,7% dan ditutup pada harga Rp484, menunjukkan performa yang kuat meskipun kondisi pasar sedang turun.
  • PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP):
    Saham PMMP naik 22% hingga ditutup di level Rp61, menjadi salah satu pilihan menarik bagi investor yang mencari momentum kenaikan.
  • PT SLJ Global Tbk (SULI):
    SULI juga mencatat kenaikan sebesar 18,5% dan ditutup pada Rp83, menambah daftar saham yang berhasil memanfaatkan sentimen positif.

Perbandingan Indeks Saham Asia

Tidak hanya IHSG yang mengalami koreksi, mayoritas indeks saham di Asia juga menunjukkan tren penurunan.

Indeks Straits Times di Singapura turun 0,4%, Hang Seng di Hong Kong melemah 0,2%, dan Shanghai di China mengalami penurunan sebesar 0,4%.

Sebaliknya, indeks Nikkei di Jepang mencatat kenaikan sebesar 1,2%, menandakan adanya perbedaan dinamika di kawasan Asia yang dipengaruhi oleh faktor-faktor regional dan kebijakan moneter.

Analisis dan Harapan

Penurunan IHSG serta aksi jual pada saham-saham top losers memberikan sinyal bahwa para investor sedang bersikap hati-hati dalam menghadapi fluktuasi pasar.

Sementara itu, lonjakan harga saham top gainers menunjukkan bahwa ada sejumlah perusahaan yang mampu menarik minat investor meski kondisi pasar sedang tidak stabil.

Faktor-faktor seperti fundamental perusahaan, prospek pertumbuhan, dan sentimen positif di sektor tertentu berperan penting dalam pergerakan harga saham.

Para analis menyarankan agar investor tetap selektif dalam memilih saham, dengan memperhatikan kualitas perusahaan dan prospek jangka panjang.

Meskipun volatilitas pasar dapat menimbulkan risiko, peluang investasi yang menguntungkan masih terbuka lebar bagi mereka yang mampu mengidentifikasi momentum positif di tengah gejolak pasar.

Koreksi IHSG hari ini yang ditutup pada level 6.613,5 dan penurunan signifikan pada lima saham top losers menunjukkan adanya tekanan di pasar modal.

Namun, keberadaan lima saham top gainers yang melonjak hingga 34,8% mengindikasikan bahwa tidak semua sektor terpengaruh oleh penurunan umum.

Perbandingan indeks saham di Asia juga memperlihatkan adanya perbedaan tren, dengan indeks Nikkei mencatat kenaikan sebagai sinyal optimisme di kawasan tersebut.

Dalam kondisi yang penuh dinamika ini, investor diharapkan untuk tetap waspada, melakukan analisis fundamental secara mendalam, dan mengambil keputusan investasi berdasarkan strategi jangka panjang.

Meski pasar mengalami koreksi, peluang investasi yang menarik masih terbuka bagi para investor yang mampu membaca situasi dan mengoptimalkan momentum trading di tengah fluktuasi pasar modal.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru