Geser Kebawah
Ekonomi Makro

Investasi Jadi Mesin Utama Pertumbuhan Ekonomi RI

35
×

Investasi Jadi Mesin Utama Pertumbuhan Ekonomi RI

Sebarkan artikel ini
Investasi Jadi Mesin Utama Pertumbuhan Ekonomi RI
Bank Indonesia menilai investasi bakal jadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi RI di semester II-2025, dengan target 4,6%-5,4% berkat efek berganda, ekspor, konsumsi, dan belanja pemerintah.

Optimisme BI pada Semester II-2025

JAKARTA, BursaNusantara.com – Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa investasi akan menjadi motor utama yang mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di paruh kedua 2025.

BI memproyeksikan ekonomi Indonesia akan bergerak di rentang 4,6% hingga 5,4% hingga akhir tahun, seiring menguatnya keyakinan terhadap arus modal dan stimulus fiskal.

Sponsor
Iklan

Direktur DKEM BI, Juli Budi Winantya menekankan, investasi memberi efek berganda yang signifikan, baik ke sektor hulu seperti impor barang modal maupun ke sektor hilir lewat penyerapan tenaga kerja.

Menurut Juli, lonjakan investasi di sektor berorientasi ekspor mampu memperbesar kapasitas produksi nasional dan menguatkan daya saing Indonesia di pasar global.

Ia menilai dampak investasi tidak hanya sebatas peningkatan output, tetapi juga mendorong penciptaan lapangan kerja baru di berbagai sektor pendukung.

Efek Hulu-Hilir dan Akselerasi Ekspor

Investasi yang masuk diprediksi meningkatkan impor barang modal dan bahan baku, menandakan kebutuhan kapasitas industri domestik terus berkembang.

Di sisi hilir, hasil produksi dari investasi tersebut diharapkan memperbesar volume penawaran di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor.

Kondisi ini memperkuat proyeksi ekspor yang tetap positif, terlebih setelah Amerika Serikat menurunkan tarif resiprokal menjadi 19% dari perkiraan awal 32%.

Penurunan bea masuk itu diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelaku pasar sekaligus memperluas akses produk Indonesia ke pasar internasional.

Bagi BI, momentum ekspor ini menjadi katalis yang memperkuat kontribusi investasi pada semester II-2025.

Konsumsi Rumah Tangga dan Belanja Pemerintah

Selain investasi dan ekspor, konsumsi rumah tangga tetap menjadi pilar pertumbuhan dengan stabilitas daya beli masyarakat yang relatif terjaga.

Pertumbuhan konsumsi diprediksi tetap tangguh di tengah tekanan global, mencerminkan ketahanan ekonomi domestik.

Belanja pemerintah juga berperan strategis, terutama dengan percepatan realisasi anggaran yang memperbesar ruang stimulus fiskal.

BI menilai kombinasi konsumsi, ekspor, belanja pemerintah, dan investasi akan menghasilkan pertumbuhan lebih kuat dibanding semester sebelumnya.

Juli menambahkan, sinergi kebijakan moneter BI dan kebijakan fiskal pemerintah menjadi faktor pendorong tambahan yang tidak bisa diabaikan.

Data Pertumbuhan Kuartal dan Prospek Semester II

Berdasarkan data BPS, perekonomian Indonesia tumbuh 5,12% pada kuartal II-2025, naik dari 4,87% di kuartal I-2025.

Kenaikan ini menunjukkan arah pemulihan yang semakin nyata, sekaligus memperkuat optimisme menghadapi semester II.

BI meyakini tren positif tersebut akan terus berlanjut, dengan investasi sebagai kontributor terbesar dalam memperkuat momentum.

Menurut Juli, meningkatnya belanja pemerintah, investasi, dan ekspor akan menjadi kombinasi yang menyulut kepercayaan pelaku ekonomi.

Dengan optimisme itu, BI melihat target pertumbuhan 4,6%-5,4% di akhir 2025 bukan sekadar prediksi, melainkan prospek realistis yang dapat dicapai.

Tinggalkan Balasan