JAKARTA, BursaNusantara.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) secara resmi menyepakati penguatan kemitraan ekonomi strategis senilai Rp437 triliun.
Pertemuan bilateral yang berlangsung di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu (2/7), menjadi momentum penting penataan ulang arah geopolitik dan geostrategi investasi Indonesia di kawasan Timur Tengah.
Kemitraan ini mencakup penandatanganan sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman antara entitas bisnis kedua negara, dengan fokus utama pada energi bersih, industri petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan.
Nilai total investasi yang mencapai USD 27 miliar menandai fase baru hubungan bilateral Indonesia–Arab Saudi yang beranjak dari diplomasi keuangan menuju diplomasi transformasional.
Pijakan Baru Kolaborasi Visi 2030 dan Indonesia Emas 2045
Kedua pemimpin menekankan pentingnya menyelaraskan agenda strategis masing-masing negara: Visi Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045.
Sinergi dua agenda ini dinilai sebagai landasan kokoh untuk mendorong kerja sama lintas sektor secara sistematis dan jangka panjang.
Presiden Prabowo menyambut peluang dari transformasi ekonomi Saudi, sementara MBS menyatakan komitmennya membuka keran investasi untuk sektor riil dan digital Indonesia.
Dalam lima tahun terakhir, nilai perdagangan bilateral antara kedua negara telah mencapai USD 31,5 miliar dan diperkirakan akan meningkat drastis setelah kesepakatan ini.
Kolaborasi ini akan diperluas melalui dukungan forum bisnis tahunan, intensifikasi misi dagang, dan harmonisasi regulasi perdagangan bilateral.
Energi Bersih Jadi Pilar Ekonomi Baru
Transisi energi menjadi sektor unggulan dalam nota kesepahaman.
Arab Saudi, dengan kekuatan finansial dan infrastruktur energinya, berperan sebagai mitra utama dalam mendukung ambisi Indonesia menjadi hub energi bersih di Asia Tenggara.
Investasi dalam sektor bahan bakar ramah lingkungan dan petrokimia diposisikan untuk memperkuat rantai pasok dan substitusi impor domestik Indonesia.
Proyek bersama ini mencakup pengembangan fasilitas pemrosesan bahan bakar ramah lingkungan di wilayah industri strategis seperti Batam, Balikpapan, dan Cilegon.
Langkah ini bukan hanya berdampak pada efisiensi energi nasional, tetapi juga membuka peluang ekspor energi hijau ke negara-negara kawasan ASEAN dan Asia Selatan.
Sektor Kesehatan, Vaksin, dan SDM Tak Luput
Tak hanya sektor ekonomi, kerja sama ini menyasar aspek kesehatan yang lebih luas.
Presiden Prabowo dan Pangeran MBS sepakat mempererat kolaborasi di sektor farmasi, vaksin, dan teknologi kesehatan, terutama yang terkait dengan standar kesehatan ibadah haji dan umrah.
Indonesia mendapatkan dukungan investasi dalam penguatan kapasitas produksi vaksin domestik dan pengembangan pusat riset teknologi kedokteran tropis.
Peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) juga menjadi komitmen bersama, termasuk program pelatihan lintas negara bagi tenaga medis dan profesional kesehatan.
Khusus di bidang farmasi, Arab Saudi menyatakan kesiapannya menjadi mitra distribusi regional bagi produk medis dan bioteknologi Indonesia.
Fokus Baru: Pertahanan, Siber, dan Stabilitas Kawasan
Kedua negara menunjukkan kepemimpinan bersama dalam menghadapi dinamika keamanan regional dan global.
Presiden Prabowo dan Pangeran MBS menegaskan perlunya memperkuat koordinasi di bidang kontra-terorisme, keamanan siber, dan pertukaran intelijen.
Arab Saudi akan mengundang Indonesia dalam program pelatihan antiterorisme terpadu dan berbagi keahlian di sektor keamanan digital.
Kerja sama ini juga difokuskan pada upaya bersama mencegah pendanaan ekstremisme lintas batas, sekaligus memperkuat kapabilitas militer non-perang dalam penanganan bencana dan konflik siber.
Inisiatif pertahanan ini dimaksudkan tidak hanya untuk menjaga stabilitas kawasan Timur Tengah dan Asia Tenggara, namun juga mendorong kerja sama pertahanan global berbasis prinsip non-blok.
Pendidikan, Riset, dan Ekonomi Digital Didorong Serentak
Pendidikan dan riset ilmiah turut menjadi bagian penting dari paket kolaborasi strategis ini.
Indonesia dan Arab Saudi akan membentuk dana riset bersama untuk mendorong inovasi di sektor energi terbarukan, pertanian presisi, dan teknologi keuangan syariah.
Kementerian Pendidikan masing-masing negara juga sepakat memperluas skema pertukaran pelajar dan dosen, termasuk program doktoral bersama untuk riset industri berbasis AI dan teknologi kuantum.
Sementara itu, di bidang ekonomi digital, Riyadh akan membuka akses bagi startup Indonesia untuk masuk ke dalam jaringan inkubasi teknologi Arab Saudi.
Kesepakatan ini membuka jalan bagi pendanaan modal ventura lintas negara, serta kerja sama platform digital untuk sektor perdagangan syariah dan logistik halal.
Peran di Forum Global Jadi Komitmen Bersama
Prabowo dan MBS menegaskan pentingnya sinergi dalam forum internasional, mulai dari G20 hingga Gerakan Non-Blok.
Kedua negara akan mendorong agenda reformasi sistem keuangan global yang lebih inklusif serta membentuk aliansi strategis di forum OKI dan IMF.
Indonesia diharapkan menjadi jembatan diplomatik Arab Saudi di kawasan Asia-Pasifik, sementara Arab Saudi siap mendukung keanggotaan penuh Indonesia di lembaga-lembaga keuangan global.
Kesepakatan ini memperkuat posisi kedua negara sebagai kekuatan tengah dalam percaturan global yang semakin multipolar.
Penandatanganan Rp437 Triliun Jadi Simbol Era Baru
Seluruh perjanjian dan nota kesepahaman yang ditandatangani bernilai total sekitar Rp437 triliun, menjadikannya salah satu investasi bilateral terbesar sepanjang sejarah hubungan kedua negara.
Konsorsium BUMN, pelaku usaha nasional, dan mitra strategis Arab Saudi akan memulai implementasi proyek-proyek ini pada kuartal keempat 2025.
Kerja sama ini tidak hanya berbasis pada kepentingan ekonomi, tetapi juga nilai-nilai strategis jangka panjang yang menyatukan dua bangsa besar dalam visi global yang sejalan.
Komitmen tersebut menandai langkah besar menuju kemitraan Indonesia–Arab Saudi yang bukan hanya transaksional, melainkan transformasional.