Aksi Jual Asing Masih Mendominasi BEI
JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Investor asing masih menunjukkan tren jual di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat, 14 Februari 2025.
Total volume pembelian saham oleh investor asing (foreign buy) tercatat sebanyak 2,91 miliar lembar, sementara volume penjualan (foreign sell) mencapai 3,23 miliar lembar.
Dengan demikian, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar 320,66 juta lembar saham.
Aksi jual asing yang masih mendominasi pasar mencerminkan adanya tekanan di beberapa saham unggulan. Pergerakan ini bisa menjadi sinyal bagi investor domestik untuk mencermati strategi investasi mereka ke depan.
BBRI Jadi Emiten Paling Banyak Dijual Asing
Dalam daftar saham yang paling banyak dilepas asing, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menempati posisi pertama dengan net sell sebesar 207,93 juta lembar saham.
Volume pembelian asing di saham BBRI mencapai 135,24 juta lembar, tetapi volume penjualannya jauh lebih besar, yaitu 343,18 juta lembar.
Aksi jual besar-besaran ini bisa mencerminkan adanya perubahan strategi investor asing terhadap saham perbankan nasional. Meski demikian, fundamental BBRI yang kuat masih menjadi daya tarik bagi investor jangka panjang.
Saham E-Commerce dan Pertambangan Juga Terkena Jual Asing
Selain BBRI, beberapa saham lain yang mengalami tekanan jual dari investor asing adalah:
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA): Net sell hampir 80 juta lembar setelah 145,96 juta sahamnya dilepas asing.
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI): Net sell sebesar 73,34 juta lembar, dengan total volume penjualan 114,40 juta lembar.
- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA): Net sell mencapai 55,03 juta lembar setelah hampir 90 juta lembar sahamnya dijual.
- PT MNC Land Tbk (KPIG): Asing menjual 206,66 juta saham dan membeli 164,88 juta, sehingga net sell sebesar 41,78 juta lembar.
Aksi jual pada saham e-commerce dan pertambangan menunjukkan bahwa sektor ini masih dalam tahap penyesuaian terhadap dinamika pasar global.
DEWA dan BRMS Pimpin Daftar Net Buy
Di sisi lain, beberapa saham masih diminati investor asing dengan mencatat net buy yang signifikan, antara lain:
- PT Darma Henwa Tbk (DEWA): Menjadi saham paling banyak diborong asing dengan net buy 145,24 juta lembar. Investor asing membeli 222,80 juta saham DEWA dan menjual 77,55 juta lembar.
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS): Anak usaha BUMI ini mencatat net buy 62,33 juta lembar setelah 157,43 juta sahamnya dibeli asing.
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM): Asing memborong 133,46 juta lembar saham, menghasilkan net buy sebesar 58,36 juta lembar.
- PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI): Mencatat net buy 28,35 juta lembar setelah pemegang saham asing membeli 52,85 juta saham dan menjual 24,49 juta lembar.
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Saham emiten tambang mineral ini mengalami net buy 21,35 juta lembar dari pembelian 43,03 juta saham dan penjualan 21,68 juta saham.
Implikasi Pergerakan Asing Terhadap Pasar
Tren jual beli investor asing memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan indeks dan psikologi pasar. Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi aksi jual asing di BEI antara lain:
- Kondisi Makroekonomi Global: Ketidakpastian ekonomi global masih menjadi faktor utama yang mendorong investor asing melakukan aksi jual.
- Kebijakan Moneter AS: Perubahan suku bunga The Fed sering kali mempengaruhi aliran dana asing di pasar saham Indonesia.
- Prospek Emiten: Saham-saham yang mengalami net sell tinggi umumnya sedang menghadapi tantangan bisnis tertentu yang membuat investor asing lebih berhati-hati.
- Rotasi Sektor: Asing terlihat mulai mengalihkan dana mereka ke sektor yang dianggap lebih potensial, seperti infrastruktur dan telekomunikasi.
Investor asing mencatat net sell 320,66 juta lembar saham pada perdagangan 14 Februari 2025, dengan BBRI menjadi emiten yang paling banyak dilepas.
Saham e-commerce dan pertambangan juga mengalami aksi jual signifikan, sementara beberapa saham seperti DEWA dan BRMS justru diborong asing.
Pergerakan ini mencerminkan dinamika pasar yang terus berubah dan memberikan peluang bagi investor domestik untuk mengambil posisi strategis. Dengan memperhatikan tren ini, pelaku pasar dapat lebih bijak dalam menyusun strategi investasi mereka ke depan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.