Jensen Huang: Teknologi, Kekayaan, dan Kesederhanaan Hidup
JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Jensen Huang, pendiri sekaligus CEO Nvidia, adalah salah satu nama besar di dunia teknologi yang kini masuk dalam daftar 10 orang terkaya di dunia.
Forbes mencatat kekayaan Huang mencapai US$ 120,2 miliar atau hampir Rp 2.000 triliun. Namun, di balik gemerlap kesuksesan dan kekayaannya, Huang tetap dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, menghormati orang tua, dan menjalani hidup sederhana.
Perjalanan Panjang Menuju Puncak Kesuksesan
Huang lahir di Taiwan pada tahun 1963. Masa kecilnya diwarnai perjuangan ketika keluarganya pindah ke Amerika Serikat pada era 1970-an yang penuh gejolak di Asia Tenggara.
Di usia 9 tahun, Huang mulai beradaptasi dengan kehidupan baru di AS, termasuk belajar bahasa Inggris dengan bantuan ibunya.
“Ibu mengajari bahasa Inggris untuk mempersiapkan kami,” ujar Huang kepada CNBC International. Meski tidak fasih, sang ibu gigih memberikan 10 kata baru setiap hari untuk dipelajari Huang dan kakaknya.
Perjuangan ini menjadi fondasi penting dalam hidupnya. Walau sering menjadi sasaran perundungan karena berasal dari Asia, Huang berhasil fokus pada pendidikannya. Dia menempuh studi di jurusan elektro di Oregon State University sebelum memulai karir di Advanced Micro Devices (AMD).
Pada 1993, Huang mendirikan Nvidia yang kini menjadi raksasa semikonduktor dunia, terutama di bidang kecerdasan buatan, metaverse, dan mobil otonom.
Sukses Berkat Dukungan Keluarga
Huang tidak pernah melupakan peran besar orang tuanya dalam kesuksesannya. Dalam beberapa wawancara, dia sering menyebut dirinya sebagai hasil dari mimpi dan kerja keras kedua orang tuanya. Rasa terima kasih ini terus menjadi motivasi bagi Huang untuk tetap bekerja keras dan rendah hati.
Kesederhanaan yang Menginspirasi
Meski berada di puncak kesuksesan, Huang tetap menunjukkan gaya hidup sederhana. Pada Desember 2023, Huang kepergok menikmati makanan kaki lima di Hanoi, Vietnam. Mengenakan kaos dan jeans hitam, dia memilih makanan lokal seperti bekicot dan kopi telur alih-alih makan malam mewah di hotel bintang lima.
“Dia mengabaikan pesta makan malam mewah di hotel dan restoran kelas atas. Huang memilih makanan kaki lima dengan rasa yang berbeda,” kata diplomat Vietnam, Hoang Anh Tuan, yang mendampinginya.
Keputusan Huang ini menjadi bukti bahwa kesederhanaan tetap melekat dalam dirinya meskipun ia memiliki kekayaan yang luar biasa. Kebiasaan seperti ini jarang ditemukan pada sosok konglomerat dunia lainnya.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah hidup Huang memberikan pelajaran penting tentang kerja keras, rasa hormat kepada orang tua, dan hidup sederhana meski sudah sukses.
Generasi muda dapat belajar dari perjalanan Huang bahwa kekayaan dan kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari materi, tetapi juga dari bagaimana seseorang menghargai asal-usul dan menjalani hidupnya dengan rendah hati.
Huang membuktikan bahwa di balik kesuksesan luar biasa, ada nilai-nilai sederhana yang tetap dipegang teguh. Perjalanan hidupnya menjadi inspirasi bagi siapa saja yang bermimpi besar dan ingin meraih kesuksesan dengan cara yang bermartabat.