Sinergi Ekonomi yang Ambisius
JAKARTA, BursaNusantaraOfficial.com – Dalam upaya memperkuat hubungan ekonomi dan mengoptimalkan potensi perdagangan, Indonesia dan Turkiye telah menetapkan target ambisius untuk tahun 2025.
Dalam sebuah pernyataan yang menggema di acara Indonesia-Turkiye Business Forum di Jakarta pada 12 Februari 2025, Menteri Perdagangan Turkiye, Omer Bolat, mengungkapkan bahwa kedua negara telah sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan tahunan menjadi US$10 miliar atau sekitar Rp161,1 triliun.
Kesepakatan strategis ini diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi bilateral yang selama ini masih jauh dari potensinya.
Latar Belakang dan Alasan Target Baru
Menteri Bolat menjelaskan bahwa meskipun kedua negara memiliki nilai perdagangan luar negeri yang besar, volume perdagangan bilateral mereka masih sangat rendah, hanya mencapai sekitar US$3 miliar.
Data menunjukkan bahwa Turkiye memiliki pendapatan nasional sebesar US$1,3 triliun (sekitar Rp20.943 triliun) dan Indonesia sebesar US$1,4 triliun (sekitar Rp22.544 triliun).
Fakta ini mengungkapkan adanya kesenjangan besar yang dapat diisi melalui kerja sama yang lebih intensif. Peningkatan target perdagangan diharapkan mampu mengakselerasi ekspansi di sektor-sektor strategis, termasuk industri, pertanian, teknologi, dan jasa.
13 Poin Penguatan Kerja Sama
Dalam rangka mewujudkan target perdagangan tersebut, kedua negara telah menyepakati 13 poin penguatan kerja sama. Dokumen-dokumen kesepakatan ditandatangani oleh pejabat tinggi masing-masing negara sebagai bukti komitmen untuk menjalin kemitraan yang lebih solid.
Kerja sama ini tidak hanya mencakup sektor perdagangan, melainkan juga meluas ke bidang luar negeri, pertahanan, pertanian, industri, energi, hingga budaya dan agama.
“InshaAllah, semua kesepakatan dan proyek yang telah dibahas hari ini akan memberikan kontribusi pada hubungan yang jauh lebih baik antara kedua negara,” ujar Menteri Bolat, menandakan harapan besar terhadap sinergi yang akan datang.
Forum High Level Strategic Cooperation Council
Momentum peningkatan target perdagangan juga diperkuat dengan pelaksanaan forum High Level Strategic Cooperation Council (High Level SCC), forum bilateral reguler tertinggi yang dipimpin langsung oleh kepala negara.
Forum ini merupakan wadah bagi kedua negara untuk membahas inisiatif strategis, memperkuat hubungan politik dan ekonomi, serta mengeksplorasi peluang investasi bersama.
Kunjungan resmi Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, ke Indonesia yang berlangsung selama dua hari (11-12 Februari 2025) semakin mengukuhkan tekad kedua negara dalam memperdalam kemitraan.
Pertemuan di Istana Kepresidenan RI, Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi ajang pertemuan para pemimpin dan menteri dari berbagai sektor untuk merumuskan strategi bersama.
Potensi dan Harapan Ekonomi
Target US$10 miliar yang ditetapkan bukanlah angka semata, melainkan representasi dari potensi ekonomi yang masih bisa ditingkatkan secara signifikan.
Dengan mengoptimalkan kerja sama di berbagai sektor, terutama dalam hal ekspor dan investasi, kedua negara berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Bagi pelaku usaha, peningkatan volume perdagangan ini membuka peluang besar untuk memperluas pasar, meningkatkan daya saing produk, dan mengakses teknologi serta inovasi baru.
Selain itu, kerja sama ini juga berpotensi menguatkan posisi kedua negara di kancah ekonomi global. Dengan fondasi ekonomi yang kuat dan nilai perdagangan luar negeri yang besar, Indonesia dan Turkiye dapat bersama-sama bersaing di pasar internasional.
Sinergi yang terjalin melalui High Level SCC diharapkan akan menginspirasi kerjasama strategis lain, yang tidak hanya menguntungkan kedua negara, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian global.
Kesepakatan untuk menargetkan perdagangan tahunan sebesar US$10 miliar di tahun 2025 merupakan lompatan strategis dalam memperkuat kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Turkiye.
Dengan latar belakang nilai perdagangan luar negeri yang besar namun masih minimnya volume bilateral, target ini menunjukkan potensi besar yang dapat dikembangkan melalui kerja sama intensif di berbagai sektor.
Dokumen kesepakatan yang mencakup 13 poin penguatan kerja sama, bersama dengan pelaksanaan High Level SCC, menandai komitmen kedua negara untuk membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dan inklusif.
Pertemuan para pemimpin dan pejabat tinggi kedua negara, yang dilatarbelakangi oleh kunjungan resmi Presiden Erdogan ke Indonesia, semakin menegaskan bahwa hubungan bilateral ini memiliki dasar sejarah, budaya, dan ekonomi yang kuat.
Target ambisius ini tidak hanya memberikan harapan baru bagi pertumbuhan ekspor dan investasi, tetapi juga menandakan era baru dalam kemitraan strategis yang dapat membawa manfaat besar bagi rakyat kedua negara.
Dengan sinergi dan komitmen bersama, Indonesia dan Turkiye siap menjelajahi peluang ekonomi global yang lebih luas, mengoptimalkan potensi masing-masing, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.