Produksi Avtur Kilang Pertamina Terjaga Jelang Puncak Haji
JAKARTA, BursaNusantara.com – Kilang Pertamina Internasional (KPI) menegaskan komitmennya dalam memastikan kelancaran ibadah haji 2025 dengan menjaga produksi avtur secara optimal di seluruh unit operasinya.
Dalam periode Januari hingga April 2025, KPI telah memproduksi sekitar 6 juta barrel avtur sebagai bagian dari persiapan mendukung transportasi udara jemaah asal Indonesia yang mencapai 221.000 orang.
Pasokan Avtur Tersebar di Lima Kilang
Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y. Nasroen, menyatakan bahwa produksi avtur berasal dari lima kilang utama milik perusahaan.
Baca Juga: Tump Biaya dan Tantangan Kilang Bayangi Rencana Impor ESDM
Kelima kilang itu adalah Kilang Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, dan Balongan. Semuanya beroperasi optimal untuk menjamin pasokan bahan bakar pesawat menjelang puncak musim haji.
“Kami memastikan seluruh kebutuhan avtur untuk mendukung keberangkatan jemaah haji Indonesia terpenuhi secara aman dan berstandar internasional,” ujar Hermansyah, Jumat (16/5).
Penerbangan Haji Dimulai Awal Mei
Keberangkatan jemaah haji dari berbagai embarkasi nasional telah berlangsung sejak 2 Mei 2025. Seluruh perjalanan ke Arab Saudi dilakukan dengan moda transportasi udara.
Baca Juga: Haji 2025: Persiapan Final untuk Pelayanan Maksimal
Dengan dukungan pasokan yang stabil, KPI ingin memastikan seluruh penerbangan berjalan tanpa kendala teknis terkait bahan bakar pesawat.
Jaminan Standar Internasional
Hermansyah menekankan bahwa avtur yang diproduksi KPI telah memenuhi standar internasional keselamatan penerbangan.
Menurutnya, kepastian kualitas ini memberikan rasa aman bagi jemaah dan operator penerbangan yang menjalankan misi ibadah ke Tanah Suci.
“Kualitas avtur berperan penting untuk mencegah insiden dalam penerbangan. Inilah bentuk kontribusi nyata KPI dalam mendukung kelancaran ibadah haji nasional,” jelasnya.
Baca Juga: Usulan Biaya Haji 2025 Naik, Jemaah Dibebankan Rp65,3 Juta
Avtur Juga Dukung Kebutuhan Nasional
Meski fokus pada musim haji, Hermansyah menyampaikan bahwa KPI juga menjaga produksi avtur untuk kebutuhan penerbangan domestik dan komersial lainnya.
“Transportasi udara kini menjadi tulang punggung mobilitas nasional. Produksi avtur tetap disesuaikan target bulanan untuk menjamin ketersediaan,” tambahnya.
Dengan strategi produksi yang terkoordinasi dan sumber daya kilang yang tersebar, KPI mengukuhkan perannya sebagai penjaga utama pasokan energi sektor penerbangan Indonesia.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi