JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melaporkan penurunan tajam pada laba bersihnya sepanjang kuartal pertama 2025.
Laba bersih PGAS tercatat hanya USD62,01 juta. Angka ini anjlok 48,80 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai USD121,13 juta.
Laba Per Saham Menyusut di Tengah Pendapatan Naik Tipis
Pelemahan laba berdampak pada laba per saham dasar dan dilusian. Nilainya susut menjadi USD0,003 dari sebelumnya USD0,005.
Di sisi lain, PGAS masih mampu mencatat kenaikan pendapatan sebesar 1,81 persen secara tahunan. Pendapatan mencapai USD966,56 juta, lebih tinggi dari USD949,33 juta pada kuartal pertama 2024.
Baca Juga: Kinerja Positif PGAS di 2024, Tantangan Besar Menanti di 2025
Beban Pokok Membengkak, Margin Laba Kotor Tertekan
Meski pendapatan meningkat, beban pokok pendapatan ikut membengkak.
Total beban pokok mencapai USD825,94 juta, naik signifikan dari USD737,55 juta tahun lalu.
Kondisi ini memangkas laba kotor PGAS menjadi USD140,61 juta. Jauh menurun dari posisi sebelumnya yang sebesar USD211,77 juta.
Baca Juga: Saham PGAS Melonjak, Lo Kheng Hong Koleksi Banyak!
Efisiensi Biaya Umum Tak Mampu Tahan Tekanan Operasional
Pendapatan lain-lain PGAS tercatat turun menjadi USD4,45 juta dari USD5,53 juta.
Namun, efisiensi terjadi di beban umum dan administrasi yang menyusut menjadi USD39,09 juta dari sebelumnya USD41,84 juta.
Beban lain-lain bahkan turun drastis, dari USD6,48 juta menjadi hanya USD106,63 ribu.
Meski begitu, laba operasi tetap mengalami penurunan tajam. Dari USD168,97 juta di kuartal pertama 2024 menjadi USD105,87 juta tahun ini.
Baca Juga: Defisit Gas PGAS: Tantangan dan Strategi 2025
Rugi Selisih Kurs Kontraskan Pendapatan Keuangan
Pendapatan keuangan PGAS justru tumbuh jadi USD18,36 juta dari USD15,59 juta.
Namun, perusahaan harus mencatat rugi selisih kurs sebesar USD20,05 juta. Bandingkan dengan posisi tahun lalu yang masih mencetak untung selisih kurs sebesar USD446,31 ribu.
Sementara itu, beban keuangan berhasil ditekan menjadi USD18,43 juta dari USD19,99 juta.
Aset Naik, Tapi Liabilitas Ikut Membengkak
Laba periode berjalan juga menyusut menjadi USD90,19 juta. Sebelumnya, angka ini sempat mencapai USD145,41 juta.
Di sisi neraca, total aset PGAS meningkat menjadi USD6,54 miliar dari posisi akhir 2024 sebesar USD6,41 miliar.
Ekuitas perusahaan naik menjadi USD3,76 miliar. Namun, jumlah liabilitas juga mengalami kenaikan dari USD2,74 miliar menjadi USD2,77 miliar.
Laporan ini menyoroti tantangan keuangan PGAS di tengah upaya efisiensi dan fluktuasi nilai tukar yang mempengaruhi hasil operasionalnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi