JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan kinerja keuangan impresif di awal tahun 2025. Laba bersih BNI tumbuh 9,69% secara tahunan (YoY) menjadi Rp1,63 triliun per Januari 2025, menjadikannya bank dengan pertumbuhan laba tertinggi di antara bank-bank Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 4 lainnya.
Sebagai perbandingan, pertumbuhan laba bank KBMI 4 lainnya rata-rata hanya sekitar 5%, bahkan beberapa mengalami penurunan.
Kinerja Laba dan Pendapatan Bunga BNI
Mengacu pada laporan keuangan bulanan Januari 2025, laba BNI meningkat dari Rp1,49 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp1,63 triliun.
Salah satu faktor utama pendorong kinerja positif ini adalah peningkatan pendapatan bunga bersih BNI yang mencapai Rp3,17 triliun, naik 1,69% YoY.
Pada 2024, pendapatan bunga bersih BNI sempat mengalami koreksi 1,9% akibat tingginya beban bunga. Namun, tahun ini BNI berhasil menyiasati tantangan tersebut dengan strategi efisiensi biaya dana (cost of fund/CoF).
Strategi Efisiensi: CoF Menurun, Beban Pencadangan Berkurang
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengungkapkan bahwa BNI telah berhasil menekan biaya dana dengan mengoptimalkan layanan perbankan digital.
“Kami menurunkan cost of fund dengan cara mendorong transaction banking via Wondr dan BNI Direct,” ujar Royke, Jumat (28/2).
Selain itu, BNI juga tidak agresif dalam penyaluran kredit dan lebih fokus menjaga kualitas portofolio kreditnya.
Per Januari 2025, total kredit yang disalurkan BNI mencapai Rp749,8 triliun, meningkat dari Rp679,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, strategi pencadangan yang telah diperkuat sejak 2024 mulai membuahkan hasil. Beban pencadangan BNI mengalami penurunan signifikan sebesar 20,68% YoY menjadi Rp514 miliar.
“Kami sudah meningkatkan pencadangan sejak tahun 2024, dan kualitas kredit juga semakin membaik,” tambah Royke.
Total Aset BNI Tembus Rp1.075 Triliun
Seiring dengan pertumbuhan laba dan efisiensi operasional, total aset BNI juga mengalami peningkatan.
Per Januari 2025, BNI membukukan total aset sebesar Rp1.075 triliun, naik dari Rp1.023 triliun pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan aset ini menunjukkan bahwa BNI tetap solid dalam menghadapi tantangan industri perbankan, sekaligus mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.
BNI Pimpin Pertumbuhan di KBMI 4
Dengan peningkatan laba, efisiensi biaya dana, serta strategi digital yang semakin matang, BNI mencatatkan kinerja terbaik di antara bank KBMI 4.
Fokus pada pengelolaan kredit yang lebih selektif serta optimasi pencadangan turut memperkuat fundamental bisnis BNI ke depan.
Investor dan nasabah kini menantikan bagaimana strategi BNI dalam mempertahankan momentum pertumbuhan ini sepanjang 2025.