JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengumumkan kinerja keuangan kuartal pertama 2025 yang menunjukkan penurunan laba bersih menjadi USD31,37 juta, melemah 33,97 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai USD47,51 juta.
Kondisi ini turut menyeret laba per saham dasar dan dilusian ke angka USD0,0008, lebih rendah dari posisi tahun lalu sebesar USD0,0011.
Pendapatan PGEO juga turun tipis sebesar 1,75 persen menjadi USD101,5 juta, dari sebelumnya USD103,31 juta.
Efisiensi Administrasi Tak Mampu Tahan Tekanan Biaya
Penurunan laba bersih dipicu oleh beban pokok pendapatan dan beban langsung lain yang membengkak menjadi USD43,25 juta, lebih tinggi dari kuartal I 2024 sebesar USD40,5 juta.
Laba kotor pun ikut tergerus 7,25 persen menjadi USD58,25 juta, dari sebelumnya USD62,81 juta.
Meski berhasil memangkas beban umum dan administrasi menjadi USD3,01 juta dari USD4,6 juta, efisiensi ini belum cukup untuk mengimbangi tekanan pada lini lainnya. Pendapatan lain-lain bersih PGEO tercatat meningkat menjadi USD95 ribu dari USD57 ribu.
Rugi Selisih Kurs dan Pendapatan Keuangan Anjlok
Laba usaha perusahaan tercatat sebesar USD55,33 juta, turun dari USD58,26 juta pada periode yang sama tahun lalu. Salah satu tekanan utama datang dari pendapatan keuangan yang merosot tajam ke USD6,05 juta dari sebelumnya USD10,59 juta.
PGEO juga mencatat rugi selisih kurs sebesar USD8,93 juta, berbanding terbalik dengan laba selisih kurs USD5,28 juta pada kuartal pertama 2024.
Beban keuangan meningkat menjadi USD7,29 juta dari USD5,59 juta. Akibatnya, laba sebelum beban pajak penghasilan ikut terkikis menjadi USD45,16 juta, jauh dari USD68,55 juta sebelumnya.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan sebesar USD13,81 juta, laba tahun berjalan ditutup pada angka USD31,35 juta, atau setara dengan 66 persen dari pencapaian tahun lalu yang mencapai USD47,49 juta.
Dalam hal posisi neraca, PGEO mencatat ekuitas sebesar USD2,04 miliar, naik tipis dari posisi akhir 2024 yang berada di angka USD2 miliar.
Total liabilitas menurun menjadi USD985,21 juta, sementara total aset perusahaan meningkat menjadi USD3,02 miliar dari USD2,99 miliar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi