Geser kebawah untuk baca artikel
PasarSaham

Lo Kheng Hong Terus Borong Saham ABMM Meski Kinerja Menurun

×

Lo Kheng Hong Terus Borong Saham ABMM Meski Kinerja Menurun

Sebarkan artikel ini
lo kheng hong terus borong saham abmm meski kinerja menurun mengapa thumbnail
Lo Kheng Hong tingkatkan kepemilikan di ABM Investama (ABMM) meski kinerja menurun. Saham ABMM jadi incaran di tengah tren normalisasi harga batu bara.

JAKARTA, Bursa Nusantara Official – Lo Kheng Hong, sosok yang dijuluki Warren Buffett Indonesia, kembali mencuri perhatian pasar dengan aksi borong saham PT ABM Investama Tbk. (ABMM). Sepanjang Desember 2024, Lo Kheng Hong menambah kepemilikan saham ABMM sebanyak 20.000 lembar, meningkatkan total saham yang dipegangnya menjadi 149,64 juta lembar atau setara dengan 5,44%.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), transaksi terbaru dilakukan pada Rabu (18/12/2024). Langkah ini melanjutkan tren pembelian yang gencar dilakukan sepanjang 2024. Sebelumnya, pada November 2024, ia membeli 1,42 juta lembar saham ABMM, dan pada Agustus 2024, jumlah pembelian mencapai 2,39 juta lembar.

Aksi beli ini menjadikan Lo Kheng Hong sebagai pemegang saham terbesar ketiga di ABMM, setelah Tiara Marga Trakindo dan Valle Verde Pte. Ltd. Saat ditanya mengenai alasannya, Lo Kheng Hong menjelaskan, “Saya menambah saham ABMM karena harga sahamnya turun banyak.”

Kinerja Keuangan ABMM 2024

Kinerja keuangan ABM Investama sepanjang kuartal III 2024 mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan ABMM mencapai US$893,52 juta, turun dari US$1,13 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk juga mencatat penurunan, dari US$225,77 juta pada September 2023 menjadi US$111,94 juta pada kuartal III 2024. Penurunan ini terjadi seiring normalisasi harga batu bara, yang mencapai titik keseimbangan baru lebih tinggi dibandingkan rata-rata 2015–2020.

Meski demikian, manajemen ABM Investama tetap optimistis. Sejumlah strategi telah disiapkan, termasuk optimalisasi sinergi grup dengan mitra strategis, peningkatan efisiensi operasional, dan fokus pada keamanan kerja. Selain itu, perusahaan juga memperkuat neraca keuangan untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Proyeksi dan Strategi ABM Investama

ABMM menargetkan volume overburden removal (OB) sebesar 280 juta bcm pada 2024, sedikit meningkat dari realisasi 277 juta bcm pada 2023. Fokus lain adalah menjaga keberlanjutan operasional dan memperkuat hubungan dengan mitra strategis.

Lo Kheng Hong, meski menyadari kinerja ABMM tengah tertekan, tetap optimistis dengan prospek jangka panjang perusahaan. “Memang kinerja ABMM kuartal III/2024 menurun, semoga ke depannya bisa membaik,” katanya.

Langkah investasi yang dilakukan Lo Kheng Hong menunjukkan keyakinannya terhadap potensi pemulihan harga batu bara dan strategi bisnis yang diterapkan ABMM. Dengan pendekatan ini, ia berharap dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan pasar dalam jangka panjang.

Saham ABMM Jadi Perhatian Investor

Aksi beli saham ABMM oleh Lo Kheng Hong tidak hanya mencerminkan keyakinannya terhadap potensi perusahaan, tetapi juga menarik perhatian investor lain. Dalam kondisi pasar yang penuh tantangan, langkah ini menjadi inspirasi untuk tetap fokus pada fundamental perusahaan dan prospek industri.

ABMM, yang beroperasi di sektor energi dan tambang, masih memegang posisi strategis di pasar batu bara. Dengan proyeksi pertumbuhan permintaan energi di kawasan Asia, ABMM diharapkan mampu memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan kinerja keuangan di masa mendatang.

Sebagai salah satu tokoh inspiratif di dunia investasi saham Indonesia, aksi Lo Kheng Hong terus menjadi sorotan. Pendekatan jangka panjangnya, meski di tengah tekanan pasar, menunjukkan pentingnya keyakinan dan strategi dalam berinvestasi.

Lo Kheng Hong tetap optimistis dengan prospek ABMM meski kinerja keuangan perusahaan menurun. Langkahnya menunjukkan bahwa peluang investasi masih terbuka lebar, terutama di sektor yang memiliki potensi jangka panjang.

Follow Channel Telegram Bursa Nusantara Official. Telegram Telegram