JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) tengah bersiap melaksanakan aksi korporasi strategis berupa tender offer terhadap dua surat utang milik anak usahanya, dengan nilai total mencapai US$ 661,03 juta atau setara Rp 10,84 triliun (kurs Rp 16.400 per dolar AS).
Langkah ini menandai upaya serius perusahaan dalam menata ulang struktur keuangannya secara lebih efisien.
Surat utang yang menjadi sasaran tender offer ini terdiri dari 7,375% Senior Notes jatuh tempo 2026 milik Medco Oak Tree senilai US$ 242,32 juta, dan 6,375% Senior Notes jatuh tempo 2027 milik Medco Bell Pte Ltd sebesar US$ 418,71 juta.
Kedua anak usaha tersebut sepenuhnya dimiliki secara tidak langsung oleh MEDC dan seluruh surat utang yang diterbitkan dijamin tanpa syarat serta tidak dapat ditarik kembali oleh MEDC beserta beberapa entitas anak lainnya.
Baca Juga: HITS Siap Delisting, Investor Dapat Peluang Revaluasi?
Tender offer ini akan dilakukan secara tunai dan tidak termasuk pembayaran bunga terutang, yang tetap akan dibayarkan secara terpisah dari harga penawaran awal maupun akhir.
Penyelesaian prosesnya masih akan menyesuaikan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, sebagaimana ditegaskan Corporate Secretary MEDC, Siendy K. Wisandana, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 5 Mei 2025.
Restrukturisasi Tanpa Bebani Likuiditas
Menurut Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst dari Mirae Asset Sekuritas, langkah tender offer ini merupakan bagian dari strategi restrukturisasi utang jangka menengah MEDC.
Meskipun aksi ini tidak berdampak langsung pada posisi keuangan atau likuiditas perusahaan secara keseluruhan, Nafan menilai investor tetap akan mencermati implikasi jangka panjangnya.
Baca Juga: Modernland (MDLN) Pangkas Utang Rp1,7 T Lewat Global Notes
Dari perspektif pasar modal, langkah ini bisa menambah kepercayaan investor terhadap kelangsungan operasional MEDC, khususnya dalam menjaga disiplin pengelolaan utang dan fleksibilitas pembiayaan di tengah dinamika harga komoditas global.
Dinamika Harga Minyak Jadi Penentu Prospek
Lebih jauh, prospek fundamental MEDC tetap sangat tergantung pada pergerakan harga minyak dan gas global yang masih sangat fluktuatif.
Konflik geopolitik, seperti ketegangan terbaru antara India dan Pakistan, berpotensi memicu lonjakan harga minyak mentah, yang pada akhirnya berdampak langsung terhadap pendapatan perusahaan.
Indo Premier Sekuritas memperkirakan harga minyak Brent akan berada pada rata-rata US$ 71 per barel untuk tahun anggaran 2025.
Namun, harga aktual di kuartal pertama sudah menunjukkan tren lebih tinggi yakni sekitar US$ 73 per barel.
Baca Juga: CTRA dan TRIN Garap Proyek Apartemen ASN IKN
Dengan sekitar 40% pendapatan MEDC yang terikat pada pergerakan harga Brent, volatilitas pasar energi global menjadi faktor krusial yang terus dipantau pelaku pasar.
Rekomendasi Saham Beragam dari Analis
Mirae Asset Sekuritas memberikan rekomendasi akumulasi beli untuk saham MEDC, dengan level masuk di kisaran Rp 1.015 – 1.045 per saham dan target harga bertahap di Rp 1.095, Rp 1.125, hingga Rp 1.255 per saham.
Sebaliknya, tim analis Indo Premier Sekuritas yang terdiri dari Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan, lebih berhati-hati.
Mereka memberikan rekomendasi hold sekaligus menurunkan target harga MEDC dari Rp 1.700 menjadi Rp 1.200 per saham. Penyesuaian ini mempertimbangkan faktor risiko pasar dan ketergantungan terhadap harga komoditas.
Baca Juga: Minyak Brent Capai USD 82, Rekor Tertinggi sejak 2024
Di tengah langkah restrukturisasi utang dan dinamika global yang tak menentu, respons pasar terhadap aksi MEDC ini bisa menjadi barometer penting bagi ekspektasi investor ke depan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi